Workflow Git adalah metodologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk mengelola dan mengontrol perubahan dalam kode sumber. Ini membantu tim pengembangan untuk bekerja secara efisien dan menghindari konflik dalam kode. Berikut adalah beberapa langkah dasar Workflow Git:

1. Inisialisasi Repository Git: Langkah pertama adalah membuat repository Git baru untuk proyek Anda. Ini akan menjadi tempat penyimpanan utama untuk kode sumber dan perubahannya.
2. Klon Repository: Setelah repository dibuat, tim pengembangan dapat mengkloning repository tersebut ke komputer mereka sendiri untuk bekerja pada kode.
3. Buat Branch Baru: Sebelum memulai menambahkan atau memodifikasi kode, tim pengembangan harus membuat branch baru. Ini memastikan bahwa setiap perubahan yang dibuat tidak mempengaruhi kode utama.
4. Tambahkan Perubahan: Setelah membuat branch baru, tim pengembangan dapat mulai menambahkan perubahan ke kode. Ini bisa meliputi penambahan fitur baru, memperbaiki bug, atau menambah dokumentasi.
5. Commit Perubahan: Setelah perubahan selesai dibuat, tim pengembangan harus melakukan commit untuk menyimpan perubahan tersebut. Commit harus dilakukan secara berkala dan harus memiliki pesan yang jelas dan informatif mengenai perubahan yang dibuat.
6. Push Perubahan ke Repository Utama: Setelah melakukan commit, perubahan harus diteruskan ke repository utama untuk dibagikan dengan tim lain.
7. Buat Pull Request: Sebelum perubahan diterima ke dalam kode utama, tim pengembangan harus membuat pull request. Ini memungkinkan tim lain untuk melihat dan meninjau perubahan sebelum diterima.
8. Merge Perubahan: Setelah pull request diterima dan disetujui oleh tim lain, perubahan dapat diterima ke dalam kode utama.

Dengan mengikuti Workflow Git ini, tim pengembangan dapat bekerja secara efisien dan menghindari konflik dalam kode. Ini juga memungkinkan untuk memantau perubahan dan memastikan bahwa setiap perubahan dalam kode sumber terkontrol dan dapat dikembalikan jika perlu.