Install Web App

Memahami Full-Stack Web Development berjalan #04 Website Statis

profil-penulis

Irgo Adityawan

05 April 2023

Website statis adalah tipe website yang isinya tidak berubah dan tidak tergantung pada input pengguna atau informasi dari database. Website ini terdiri dari file HTML, CSS, dan Javascript yang ditampilkan oleh server ketika halaman web tersebut diminta oleh pengguna. Website statis tidak memiliki fitur interaktif, seperti login, registrasi, atau fitur pengisian formulir.

Konsep dasar dari website statis adalah bahwa pengguna mengakses halaman web dan server mengirimkan file HTML ke pengguna. Setiap permintaan halaman menghasilkan respons yang sama dari server, dengan isi halaman yang identik dari setiap pengguna. Oleh karena itu, website statis sangat cocok untuk website yang hanya membutuhkan tampilan informasi saja, seperti website profil perusahaan, website portofolio, atau website toko online dengan sedikit produk.

Keuntungan dari website statis adalah kecepatan dan stabilitasnya. Karena tidak perlu mengakses database atau menghasilkan respons yang berbeda-beda untuk setiap pengguna, website statis sangat cepat dan dapat menangani banyak pengguna sekaligus tanpa merusak performa server. Selain itu, website statis lebih mudah dihosting dan lebih murah karena tidak memerlukan infrastruktur yang kompleks.

Namun, website statis juga memiliki kelemahan. Karena isinya tidak dapat diubah dengan cepat, website ini kurang cocok untuk website yang membutuhkan perubahan konten yang sering, seperti website berita atau forum diskusi. Selain itu, website statis sulit untuk dikembangkan fitur-fitur interaktif seperti login, registrasi, atau fitur pengisian formulir.

Dalam pengembangan website, sebagian besar website modern menggunakan teknologi website dinamis yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan website dan menyesuaikan konten sesuai kebutuhan. Namun, website statis masih menjadi pilihan yang baik untuk website dengan konten yang stabil dan tidak perlu perubahan yang sering.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #01 Proses Internet Bekerja

2. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #02 Proses Browser Bekerja

3. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #03 Client Dan Server Side

4. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #04 Website Statis

5. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #05 Website Dinamis

6. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #06 Antara website statis dan dinamis

7. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #07 Database

8. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #08 Antara Database Relasional dan Non Relasional

9. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #09 Web Developer Role

10. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #10 Fullstack Developer

11. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #11 Back end Developer

12. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #12 Front end Developer

13. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #13 Website Deployment dan Dev Ops

14. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #14 Mencoba meluncurkan website menggunakan netlify

15. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #15 Website Deployment - Algoritma

16. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #16 Ciri-Ciri Algoritma berkualitas

17. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #17 Tujuan Algoritma

18. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #18 Aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat algoritma

19. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #19 Pseudocode

20. Memahami Full-Stack Web Development berjalan #20 Menulis Pseudocode

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya