Diabetes mellitus (DM) dan penyakit lain yang dikenal sebagai non-communicable disease mulai menonjol sebagai salah satu sebab morbiditas dan mortalitas di negara-negara yang sedang berkembang. Penyakit-penyakit tersebut akan menimbulkan suatu beban bagi pelayanan kesehatan dan perekonomian negara pada saat sekarang dan dikemudian hari, baik secara langsung maupun tidak langsung. Diabetes tidak hanya terjadi pada lansia saja, remaja atau anak mudah juga sangat beresiko terkena penyakit diabetes bahkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa diabetes yang terjadi di usia remaja justru lebih berbahaya.
Sebuah penelitian oleh Treatment Options for Type 2 Diabetes in Adolescents and Youth (TODAY) mengatakan bahwa penyakit diabetes lebih berkembang cepat pada remaja dibandingkan dengan orang dewasa atau orang lanjut usia. Diabetes Type 2 pada remaja, umumnya dengan cepat memunculkan komplikasi penyakit seperti jantung dan ginjal. Temuan yang diterbitkan pada jurnal edisi khusus Diabetes Care ini, pada dasarnya menunjukkan efek buruk buruk yang bisa terjadi pada remaja pengidap diabetes, meskipun para remaja ini sudah mendapatkan perawatan optimal dan pantauan yang ketat dari pada tim ahli diabetes.
Studi yang diterbitkan pada 2004 ini juga melibatkan anak muda dengan diabetes tipe 2 sembari menguji keampuhan bermacam obat diabetes yang digunakan. Ditemukan bahwa pada peserta penderita diabetes yang berumur 10 sampai 17 tahun, obat metformin tidak ampuh menurunkan kadar gula darah mereka. Perlu diketahui kalau metformin adalah obat yang biasanya digunakan sebagai penanganan utama diabetes tipe 2 pada orang dewasa. Namun sayang, metformin tidak menghasilkan pengaruh baik pada remaja yang mengalami diabetes.
Setengah dari remaja yang memakai obat metformin tidak dapat membuat gula darah mereka stabil pada kisaran target normal, dan akhirnya harus mulai mengonsumsi obat insulin. Hal inilah yang menjadi peringatan bahwa diabetes yang dialami di usia muda lebih berbahaya serta sulit untuk ditangani. Diabetes yang diderita remaja terjadi kemungkinan disebabkan oleh gaya hidup dan masalah kesehatan. Faktor seperti genetik dapat meningkatkan risiko remaja mengidap diabetes, tetapi banyak gaya hidup tidak sehat yang menjadi masalah utama penyebab anak muda akhirnya memiliki diabetes.
Memiliki diagnosis pradiabetes bukan berarti Sahabat telah mengidap diabetes tipe. Ini artinya gula darah Sahabat sudah tergolong tinggi dan di atas nilai batas normal, namun belum terlalu tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes. Jika dibiarkan terus, Sahabat bisa terkena diabetes tipe 2. Perkembangan diabetes tipe 2 di usia muda memang cenderung berbahaya, sehingga dapat menjadi komplikasi penyakit yang lebih serius. Contohnya termasuk retinopati, nefropati, neuropati, dan penyakit kardiovaskular.
Secara umum, gejala diabetes tipe 1 dan 2 sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain. Sebagian remaja yang menderita diabetes tipe 1 atau pun tipe 2 tidak menunjukkan adanya gejala atau merasakan adanya keluhan. Namun sebagian lain menunjukkan gejala, papar Dien.
Berikut gejala yang perlu diwaspadai pada remaja yang menderita diabetes:
Sc gambar : Kompas.com
Kurangi asupan karbohidrat, Contoh makanan dan minuman tinggi gula tambahan atau karbohidrat olahan termasuk soda, permen, makanan penutup, roti putih, pasta, dan sereal sarapan manis. Sayuran non-tepung seperti brokoli dan jamur, buah utuh, oatmeal, dan roti gandum dan pasta adalah pengganti yang lebih sehat. Pilihan ini lebih tinggi serat, yang membantu mengurangi lonjakan gula darah. Protein tanpa lemak seperti ikan dan lemak sehat dari minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian juga kurang berpengaruh pada gula darah. Mereka adalah tambahan yang bagus untuk diet Anda untuk membantu mencegah diabetes tipe 2.
Berolahraga secara teratur, Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu mencegah diabetes. Orang dengan pradiabetes sering mengalami penurunan sensitivitas insulin, juga dikenal sebagai resistensi insulin. Dalam keadaan ini, pankreas Anda harus membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan gula dari darah Anda dan masuk ke dalam sel. Olahraga meningkatkan sensitivitas insulin sel Anda, yang berarti Anda membutuhkan lebih sedikit insulin untuk mengatur kadar gula darah Anda Banyak jenis aktivitas fisik telah terbukti mengurangi resistensi insulin dan gula darah pada orang dewasa dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2. Ini termasuk latihan aerobik, latihan interval intensitas tinggi (HIIT) , dan latihan kekuatan lainnya.
Minum air putih sebagai minuman utama, Minuman manis seperti soda dan jus buah manis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes. Dengan rutin mengkonsumsi air putih sebagai pengganti minuman manis dapat membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, sehingga mengurangi risiko diabetes.
Diabetes memiliki faktor risiko yang dipisah menjadi dua yakni faktor risiko yang tak bisa kita ubah dan faktor risiko yang bisa diubah dengan pola hidup sehat. Faktor-faktor tersebut dapat meninggikan risiko mengalami penyakit DM tipe 2. Faktor risiko yang tak dapat diubah yakni riwayat keluarga dan umur. Sedangkan, obesitas, kurang melakukan aktivitas fisik, dislipidemia, kebiasaan merokok, hipertensi, dan pengelolaan stres merupakan faktor risiko yang dapat diubah.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. 3 Cara Menjaga Tubuh Supaya Tidak Mudah Sakit
2. 5 Makanan Yang Bergizi Untuk Kita
3. BAHAYA DIABETES PADA REMAJA ! BISA BERAKIBAT LEBIH FATAL?
4. Bahaya Memakai Minyak Goreng Secara Berulang
5. Bahaya Paparan Sinar Matahari Pada Kulit
6. Bahaya Radikal Bebas, Dapat Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit
7. Berbagi Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh
8. Cara Mencegah Alzheimer (pikun)
9. Cara Menjaga Pola Tidur yang Baik
11. DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
12. DAMPAK OBESITAS BAGI REMAJA, HINGGA RESIKO DIABETES
13. Daun Kelor? Bisa Untuk Skin Care Alami? Yuk Simak Faktanya
14. Diare (Penyebab, Pencegahan)
16. Gejala dan Pengobatan Tipes
18. Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Prostat
20. Kenali Gejala Penyakit Stroke
21. Pahami Penyebab Karang Gigi
22. Pencegahan Ambien (Hemoroid)
25. Stop Makan Mie Instan dengan Nasi, Simak Cara Sehat Makan Mie Instan
27. STUNTING PADA BALITA : PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA
28. Ternyata Wortel tidak hanya untuk kesehatan mata, Yuk simak manfaat lain dari wortel
29. TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA
31. TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PANCAROBA
33. Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja
34. Waspadahi Dan Ketahui Gejala Penykit Maag
35. Waspadai dan Kenali Gejala Batu Ginjal
37. YUK KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA
38. Yuk Kenali Penyakit CIPA, Penyakit Yang Membuat Penderita Tidak Merasa Sakit
Ahmad Dika Zulfahmi - 18 Februari 2025
Jungler Tank Bisa Kembali? Update yang Bisa Membawa Jungler Tank ke Meta Lagi
Ahmad Dika Zulfahmi - 06 Februari 2025
Setting Sensitivitas Auto Headshot Free Fire Terbaik
Ahmad Dika Zulfahmi - 03 Februari 2025
Flash Sale Minaplay! Top Up Diamond Free Fire Murah & Cepat!