Install Web App

TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA

profil-penulis

Rafly Iqbal

06 Oktober 2022

     Faktanya, tidak merokok bukan berarti Anda pasti akan terbebas dari kanker paru-paru. Ada sejumlah kondisi yang nyatanya dapat meningkatkan risiko bagi non-perokok untuk terkena kanker paru-paru. Hal inilah yang dialami Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. Sosok yang selalu menjadi andalan masyarakat Indonesia atas perannya sebagai pemberi informasi tentang bencana ini mengidap kanker paru Stadium IV sejak Januari 2018 lalu. Menurut informasi, Sutopo bahkan mengaku kaget mendengar vonis dokter tersebut karena ia bukan perokok. 

     Merokok sering dianggap sebagai salah satu penyebab utama kanker paru-paru. Anggapan tersebut memang benar adanya karena rokok mengandung lebih dari 60 zat beracun yang berbahaya untuk tubuh. Zat beracun tersebut dapat merusak jaringan paru-paru dan membuat sel-sel bereaksi secara tidak terkendali sehingga memicu perkembangan kanker. Namun, tidak semua orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok. Terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebagai berikiut :

  • Genetika

    Seperti kebanyakan penyakit lainnya, kanker paru-paru bergantung pada faktor genetika. Walaupun tidak merokok atau terpapar oleh pemicu kanker seperti polusi, komposisi genetik tubuh dapat membuat seseorang rentan terhadap kanker. Maka dari itu, penting mengetahui silsilah keluarga dan riwayat kesehatannya. Dengan mengetahui lebih dini, kamu bisa melakukan pemeriksaan rutin dan memastikan tidak terpapar pada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko perkembangan kanker paru-paru.

  • Mengonsumsi Suplemen Makanan Tertentu

    Studi yang melihat kemungkinan peran suplemen vitamin dalam mengurangi risiko kanker paru-paru memiliki hasil yang mengecewakan. Faktanya, dua penelitian besar menemukan bahwa perokok yang mengonsumsi suplemen beta karoten memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa orang yang merokok sebaiknya menghindari mengonsumsi suplemen beta karoten.Dari pembahasan tadi, dapat diketahui bahwa merokok bukanlah satu-satunya faktor risiko kanker paru, meski tetap perlu diwaspadai. Bila kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai kanker paru.

  • perokok pasif

    Merokok adalah penyebab utama dari kanker paru-paru, yakni sekitar 85%. Ini bukanlah hal yang mengejutkan. Beda halnya dengan kasus kanker paru-paru yang terjadi pada non perokok, ini tentu membuat orang bertanya-tanya. “Selama saya praktik, 5-10% pasien tidak pernah merokok," kata Charles Swanton, kepala dokter dari Cancer Research UK, dikutip dari BBC. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kanker paru-paru pada non-perokok adalah terlalu sering terpapar asap rokok, atau lazim disebut perokok pasif. Walaupun risikonya tidak sebesar perokok aktif, terbukti menjadi perokok pasif juga dapat memberi dampak negatif jangka panjang. Penelitian menyebutkan 1 dari 5 wanita yang menderita kanker paru-paru tidak pernah merokok, dibandingkan dengan 1 dari 10 pria. Sebuah tinjauan pasien kanker paru-paru yang menjalani operasi dari 2008 sampai 2014 di Inggris, juga menemukan bahwa 67% dari mereka yang tidak pernah merokok adalah wanita. Lebih lanjut, berdasarkan laporan World Health Organization (WHO), asap rokok meningkatkan kemungkinan seorang perokok pasif mendapatkan kanker paru-paru hingga 20-30% dan menyebabkan 430 ribu kematian di seluruh dunia setiap tahun, yang 64% di antaranya adalah wanita. 

  • Asbes, Radon dan Zat Kimia Lainnya

    Tanpa kamu sadari, asbes yang biasa digunakan sebagai atap atau penghambat api bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Apabila asbes pecah, terdapat serat silikat didalamnya. Nah, serat-serat kecil itu jika terhirup dapat sangat berbahaya karena dapat bertahan seumur hidup di jaringan paru-paru. Selain itu terdapat gas atau bahan kimia lainnya yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Misalnya radon atau gas radioaktif alami hasil dari peluruhan uranium yang menjadi penyebab utama kedua kanker paru-paru di Amerika Serikat. Bahan kimia lainnya juga bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru. Misalnya arsenik, berilium, kadmium, nikel, kromium, dan produk batu bara.

  • Mengonsumsi Suplemen Makanan Tertentu

    Studi yang melihat kemungkinan peran suplemen vitamin dalam mengurangi risiko kanker paru-paru memiliki hasil yang mengecewakan. Faktanya, dua penelitian besar menemukan bahwa perokok yang mengonsumsi suplemen beta karoten memiliki peningkatan risiko kanker paru-paru. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa orang yang merokok sebaiknya menghindari mengonsumsi suplemen beta karoten.

  • Mutasi gen

    Para peneliti sedang mempelajari lebih banyak tentang apa yang menyebabkan sel menjadi kanker, dan bagaimana sel kanker paru berbeda antara non-perokok dan perokok. Memahami bagaimana perubahan gen yang menyebabkan sel kanker paru tumbuh akan membantu para peneliti untuk mengembangkan terapi. Keempat faktor tersebut adalah penyebab seseorang bisa terkena penyakit kanker paru meski ia tidak merokok. Oleh karenanya, jagalah kualitas udara di rumah Anda. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah rumah terkontaminasi radon atau tidak adalah melalui pengujian. Hindari juga paparan asap rokok, dan minimalkan paparan terhadap bahan-bahan karsinogen untuk mencegah terserang kanker paru-paru pada non-perokok. Menjaga asupan makanan Anda sehari-hari juga dapat menurunkan risiko.

Dari pembahasan tadi, dapat diketahui bahwa merokok bukanlah satu-satunya faktor utama risiko kanker paru, meski demikian merokok juga tidak begitu baik bagi kesehatan kita ataupun lingkungan sekitar kita, terutama jika lingkungan sekitar kita terdapat ibu hamil dan balita, yang sangat rentan terpapar asap dari rokok yang kita konsumsi, asap rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan janin pada ibu hamil. Paparan asapa rokok juga sangat berbahaya bagi balita karena bersiko terkena infeksi saluran nafas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. 3 Cara Menjaga Tubuh Supaya Tidak Mudah Sakit

2. 5 Makanan Yang Bergizi Untuk Kita

3. BAHAYA DIABETES PADA REMAJA ! BISA BERAKIBAT LEBIH FATAL?

4. Bahaya Memakai Minyak Goreng Secara Berulang

5. Bahaya Paparan Sinar Matahari Pada Kulit

6. Bahaya Radikal Bebas, Dapat Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit

7. Berbagi Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh

8. Cara Mencegah Alzheimer (pikun)

9. Cara Menjaga Pola Tidur yang Baik

10. Cegah HIV AIDS Sejak Dini

11. DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

12. DAMPAK OBESITAS BAGI REMAJA, HINGGA RESIKO DIABETES

13. Daun Kelor? Bisa Untuk Skin Care Alami? Yuk Simak Faktanya

14. Diare (Penyebab, Pencegahan)

15. Gagal Ginjal Akut

16. Gejala dan Pengobatan Tipes

17. Gejala Penyakit Jantung

18. Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Prostat

19. KENALI GEJALA HIPERTENSI

20. Kenali Gejala Penyakit Stroke

21. Pahami Penyebab Karang Gigi

22. Pencegahan Ambien (Hemoroid)

23. Pentingnya Vaksin PCV

24. Penyebab Mata Minus

25. Stop Makan Mie Instan dengan Nasi, Simak Cara Sehat Makan Mie Instan

26. Stop Pneumonia pada Anak!

27. STUNTING PADA BALITA : PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA

28. Ternyata Wortel tidak hanya untuk kesehatan mata, Yuk simak manfaat lain dari wortel

29. TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA

30. Tips Diet Sehat

31. TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PANCAROBA

32. Waspada! Demam Berdarah

33. Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja

34. Waspadahi Dan Ketahui Gejala Penykit Maag

35. Waspadai dan Kenali Gejala Batu Ginjal

36. Waspadai Kanker Serviks

37. YUK KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA

38. Yuk Kenali Penyakit CIPA, Penyakit Yang Membuat Penderita Tidak Merasa Sakit

39. Yuk Ketahui Penyebab Gigi Berlubang

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya