Install Web App

Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja

profil-penulis

Rafly Iqbal

18 Oktober 2022

TBC

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Penyebab TBC

Meski TBC dikategorikan sebagai penyakit menular, penularan penyakit ini tidak secepat pilek dan flu. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu:

  • Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh
  • Petugas medis yang sering merawat penderita TBC
  • Orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak
  • Pengguna NAPZA
  • Penderita penyakit ginjal stadium lanjut
  • Orang yang mengalami kekurangan gizi
  • Penderita kecanduan alkohol
  • Perokok
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, orang yang menjalani transplantasi organ
  • Orang yang sedang dalam terapi obat imunosupresif, misalnya penderita lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn

Gejala TBC

  • Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih
  • Sesak napas
  • Nyeri di dada
  • Batuk berdarah

 

Pengobatan

Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya dan akan lebih sulit diobati.

Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:

  • Isoniazid
  • Rifampicin
  • Pyrazinamide
  • Ethambutol

Obat tersebut harus diminum secara rutin selama 6–9 bulan. Sama seperti obat-obat lain, obat TBC juga memiliki efek samping, antara lain:

  • Warna urine menjadi kemerahan
  • Penurunan efektivitas pil KB, KB suntik, atau susuk
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan saraf
  • Gangguan fungsi hati

TBC

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Penyebab TBC

Meski TBC dikategorikan sebagai penyakit menular, penularan penyakit ini tidak secepat pilek dan flu. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu:

  • Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh
  • Petugas medis yang sering merawat penderita TBC
  • Orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak
  • Pengguna NAPZA
  • Penderita penyakit ginjal stadium lanjut
  • Orang yang mengalami kekurangan gizi
  • Penderita kecanduan alkohol
  • Perokok
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, orang yang menjalani transplantasi organ
  • Orang yang sedang dalam terapi obat imunosupresif, misalnya penderita lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn

Gejala TBC

  • Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih
  • Sesak napas
  • Nyeri di dada
  • Batuk berdarah

 

Pengobatan

Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya dan akan lebih sulit diobati.

Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:

  • Isoniazid
  • Rifampicin
  • Pyrazinamide
  • Ethambutol

Obat tersebut harus diminum secara rutin selama 6–9 bulan. Sama seperti obat-obat lain, obat TBC juga memiliki efek samping, antara lain:

  • Warna urine menjadi kemerahan
  • Penurunan efektivitas pil KB, KB suntik, atau susuk
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan saraf
  • Gangguan fungsi hati

TBC

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. TBC umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Penyebab TBC

Meski TBC dikategorikan sebagai penyakit menular, penularan penyakit ini tidak secepat pilek dan flu. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu:

  • Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh
  • Petugas medis yang sering merawat penderita TBC
  • Orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak
  • Pengguna NAPZA
  • Penderita penyakit ginjal stadium lanjut
  • Orang yang mengalami kekurangan gizi
  • Penderita kecanduan alkohol
  • Perokok
  • Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, kanker, diabetes, orang yang menjalani transplantasi organ
  • Orang yang sedang dalam terapi obat imunosupresif, misalnya penderita lupus, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn

Gejala TBC

  • Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih
  • Sesak napas
  • Nyeri di dada
  • Batuk berdarah

 

Pengobatan

Pengobatan tuberkulosis (TBC) adalah dengan patuh minum obat selama jangka waktu yang dianjurkan oleh dokter. Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya dan akan lebih sulit diobati.

Obat yang diminum merupakan kombinasi dari dua atau empat obat berikut:

  • Isoniazid
  • Rifampicin
  • Pyrazinamide
  • Ethambutol

Obat tersebut harus diminum secara rutin selama 6–9 bulan. Sama seperti obat-obat lain, obat TBC juga memiliki efek samping, antara lain:

  • Warna urine menjadi kemerahan
  • Penurunan efektivitas pil KB, KB suntik, atau susuk
  • Gangguan penglihatan
  • Gangguan saraf
  • Gangguan fungsi hati

 

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. 3 Cara Menjaga Tubuh Supaya Tidak Mudah Sakit

2. 5 Makanan Yang Bergizi Untuk Kita

3. BAHAYA DIABETES PADA REMAJA ! BISA BERAKIBAT LEBIH FATAL?

4. Bahaya Memakai Minyak Goreng Secara Berulang

5. Bahaya Paparan Sinar Matahari Pada Kulit

6. Bahaya Radikal Bebas, Dapat Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit

7. Berbagi Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh

8. Cara Mencegah Alzheimer (pikun)

9. Cara Menjaga Pola Tidur yang Baik

10. Cegah HIV AIDS Sejak Dini

11. DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

12. DAMPAK OBESITAS BAGI REMAJA, HINGGA RESIKO DIABETES

13. Daun Kelor? Bisa Untuk Skin Care Alami? Yuk Simak Faktanya

14. Diare (Penyebab, Pencegahan)

15. Gagal Ginjal Akut

16. Gejala dan Pengobatan Tipes

17. Gejala Penyakit Jantung

18. Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Prostat

19. KENALI GEJALA HIPERTENSI

20. Kenali Gejala Penyakit Stroke

21. Pahami Penyebab Karang Gigi

22. Pencegahan Ambien (Hemoroid)

23. Pentingnya Vaksin PCV

24. Penyebab Mata Minus

25. Stop Makan Mie Instan dengan Nasi, Simak Cara Sehat Makan Mie Instan

26. Stop Pneumonia pada Anak!

27. STUNTING PADA BALITA : PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA

28. Ternyata Wortel tidak hanya untuk kesehatan mata, Yuk simak manfaat lain dari wortel

29. TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA

30. Tips Diet Sehat

31. TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PANCAROBA

32. Waspada! Demam Berdarah

33. Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja

34. Waspadahi Dan Ketahui Gejala Penykit Maag

35. Waspadai dan Kenali Gejala Batu Ginjal

36. Waspadai Kanker Serviks

37. YUK KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA

38. Yuk Kenali Penyakit CIPA, Penyakit Yang Membuat Penderita Tidak Merasa Sakit

39. Yuk Ketahui Penyebab Gigi Berlubang

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya