Kanker payudara adalah kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel pada jaringan yang ada di payudara tumbuh tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya. Kanker payudara bisa terbentuk di kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus) atau di saluran (duktus) yang membawa air susu dari kelenjar ke puting payudara. Kanker juga bisa terbentuk di jaringan lemak atau jaringan ikat di dalam payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
Kanker payudara merupakan suatu jenis tumor ganas yang berkembang pada sel-sel payudara. Kanker ini dapat tumbuh jika terjadi pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel pada payudara. Sel-sel tersebut membelah diri lebih cepat dari sel normal dan berakumulasi, yang kemudian membentuk benjolan atau massa. Pada stadium yang lebih parah, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening ke organ tubuh lainnya. Ada beberapa jenis yang terbagi menjadi dua tipe yang berbeda, yaitu invasive dan non-invasive. Kanker payudara invasive terjadi ketika sel kanker telah menyebar ke bagian lain payudara. Sedangkan kanker payudara non-invasive, merupakan kondisi sel kanker belum menyebar dari jaringan aslinya.
Ductal carcinoma in situ (DCIS) tumbuh di saluran air susu tetapi tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. DCIS termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati. Namun, DCIS bisa menyebar ke jaringan di sekitarnya jika tidak segera ditangani.
Lobular carcinoma in situ (LCIS) adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil air susu. Sama seperti ductal carcinoma in situ, jenis kanker ini tidak menyebar ke jaringan sekitarnya. Akan tetapi, LCIS di salah satu payudara dapat meningkatkan risiko terbentuknya kanker di kedua payudara.
Invasive ductal carcinoma (IDC) tumbuh di duktus dan bisa menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan bisa menyebar ke area tubuh yang lain. IDC terjadi pada 70–80% kasus kanker payudara.
Selain jenis-jenis kanker payudara di atas, ada pula beberapa jenis kanker payudara yang jarang terjadi, yaitu:
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mendeteksi gejala awal kanker payudara, diantaranya :
Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan dengan mudah di rumah. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengetahui apakah ada kelainan pada payudara anda :
Cara ini juga bisa dilakukan saat mandi dengan menggunakan sabun. Sabun membuat permukaan payudara lebih licin, sehingga jika ada benjolan dalam payudara, akan lebih mudah untuk mengetahuinya.
Apabila ditemukan benjolan pada payudara anda, langkah selanjutnya yang perlu anda lakukan bisa dilihat pada diagram berikut :
Mammogram adalah metode untuk memeriksa apakah benar terdapat benjolan dalam payudara dengan menggunakan sinar X. Mammogram hanya dapat mendeteksi adanya benjolan dan tidak dapat memastikan apakah benjolan tersebut merupakan sel kanker. Untuk mengetahui apakah sel tersebut merupakan sel kanker perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Metode Ultrasound atau yang juga dikenal dengan USG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya benjolan pada payudara. Jika benjolan/ kista yang ditemukan berukuran kecil, maka dapat dilakukan Fine Needle Aspiration (FNA) untuk memeriksa dan mengangkat kista tersebut. Namun apabila ditemukan kista berukuran sedang atau besar dan padat serta berpotensi menimbulkan kanker, maka konsultasikan dengan dokter apa yang sebaiknya dilakukan. Biasanya dokter akan menyarankan operasi pengangkatan payudara sebagian (lumpectomy) atau pengangkatan payuda total (mastectomy).
Pada stadium dini, penyakit ini dapat tidak menunjukkan gejala tertentu. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan SADARI atau periksa payudara sendiri setiap bulan, 10 hari setelah masa haid berakhir. Raba dengan teliti searah jarum jam payudara untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan pada payudara.
Beberapa gejala kanker payudara yang bisa dialami pengidapnya, yaitu:
Beberapa upaya pencegahan kanker payudara, antara lain:
Menjaga kondisi kesehatan tubuh adalah cara terbaik untuk mencegah kanker payudara. Hindari faktor resiko yang dapat memicu kanker dan mulailah hidup sehat dengan mengatur pola makan, istirahat yang cukup dan olahraga teratur. Demikian yang dapat sahabat minarsih sampaikan semoga artikel ini bermanfaat.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. 3 Cara Menjaga Tubuh Supaya Tidak Mudah Sakit
2. 5 Makanan Yang Bergizi Untuk Kita
3. BAHAYA DIABETES PADA REMAJA ! BISA BERAKIBAT LEBIH FATAL?
4. Bahaya Memakai Minyak Goreng Secara Berulang
5. Bahaya Paparan Sinar Matahari Pada Kulit
6. Bahaya Radikal Bebas, Dapat Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit
7. Berbagi Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh
8. Cara Mencegah Alzheimer (pikun)
9. Cara Menjaga Pola Tidur yang Baik
11. DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
12. DAMPAK OBESITAS BAGI REMAJA, HINGGA RESIKO DIABETES
13. Daun Kelor? Bisa Untuk Skin Care Alami? Yuk Simak Faktanya
14. Diare (Penyebab, Pencegahan)
16. Gejala dan Pengobatan Tipes
18. Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Prostat
20. Kenali Gejala Penyakit Stroke
21. Pahami Penyebab Karang Gigi
22. Pencegahan Ambien (Hemoroid)
25. Stop Makan Mie Instan dengan Nasi, Simak Cara Sehat Makan Mie Instan
27. STUNTING PADA BALITA : PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA
28. Ternyata Wortel tidak hanya untuk kesehatan mata, Yuk simak manfaat lain dari wortel
29. TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA
31. TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PANCAROBA
33. Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja
34. Waspadahi Dan Ketahui Gejala Penykit Maag
35. Waspadai dan Kenali Gejala Batu Ginjal
37. YUK KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA
38. Yuk Kenali Penyakit CIPA, Penyakit Yang Membuat Penderita Tidak Merasa Sakit
Ahmad Dika Zulfahmi - 18 Februari 2025
Jungler Tank Bisa Kembali? Update yang Bisa Membawa Jungler Tank ke Meta Lagi
Ahmad Dika Zulfahmi - 06 Februari 2025
Setting Sensitivitas Auto Headshot Free Fire Terbaik
Ahmad Dika Zulfahmi - 03 Februari 2025
Flash Sale Minaplay! Top Up Diamond Free Fire Murah & Cepat!