Install Web App

Kanker Serviks

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Oleh sebab itu, penting untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini sebelum timbul masalah serius.

Penyebab Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ketika sel-sel yang sehat mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga membentuk sel kanker.

Belum diketahui apa yang menyebabkan perubahan pada gen tersebut. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan infeksi HPV.

Angka Harapan Hidup

Angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung stadium yang dialaminya. Angka ini merupakan gambaran persentase penderita yang masih hidup 5 tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.

Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup hingga 5 tahun atau lebih setelah terdiagnosis kanker serviks.

Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:

  • Stadium 1: 80–93%
  • Stadium 2: 58–63%
  • Stadium 3: 32–35%
  • Stadium 4: ≤16%

Gejala

Berikut gejala kanker leher rahim yang perlu Anda waspadai.

  • Perdarahan tidak wajar dari vagina, misal terjadi perdarahan padahal tidak haid.
  • Mengalami perdarahan setelah atau saat berhubungan seks, menopause, buang air besar, atau pemeriksaan panggul.
  • Siklus menstruasi jadi tidak teratur.
  • Nyeri pada panggul (di perut bagian bawah).
  • Nyeri saat berhubungan seks.
  • Nyeri di pinggang (punggung bawah) atau kaki.
  • Badan lemas dan mudah lelah.
  • Berat badan menurun padahal tidak sedang diet.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Keputihan yang tidak normal, seperti berbau menyengat atau disertai darah.

 

Faktor Risiko Kanker Serviks

 

Berikut beberapa faktor risiko kanker serviks yang perlu diperhatikan.

 

  • Usia – wanita dengan usia lebih dari 40 tahun.
  • Keturunan – memiliki anggota keluarga (nenek atau ibu) dengan penyakit serupa.
  • Aktivitas seksual dengan pasangan – sering melakukan perilaku seksual berisiko, seperti tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks atau memakai sex toys.
  • Kebiasaan merokok – wanita yang merokok berisiko dua kali lebih besar terkena kanker leher rahim.
  • Pola makan tidak sehat – kurangnya konsumsi buah dan sayur.
  • Obesitas – banyak kasus kanker serviks jenis adenocarcinoma terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan.
  • Penggunaan KB – penggunaan KB jenis oral lebih dari 5 tahun.
  • Hamil usia muda – hamil di bawah usia 17 tahun.
  • Melahirkan lebih dari sekali – melahirkan tiga kali atau lebih.
  • Efek pengobatan – menjalani pengobatan yang memengaruhi sistem imun seperti HIV.
  • Konsumsi obat tertentu – konsumsi obat hormonal untuk mencegah keguguran.

 

Pengobatan Kanker Serviks

Bedah

Ada beberapa metode bedah yang dapat menangani kanker serviks, antara lain:

1. Pengangkatan jaringan tumor saja

Pengangkatan jaringan tumor dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya:

  • Bedah laser, yang bertujuan menghancurkan sel kanker dengan menembakkan sinar laser melalui vagina
  • Cyrosurgery, yang bertujuan untuk membekukan dan menghancurkan sel kanker dengan menggunakan nitrogen cair
  • Konisasi, yang bertujuan untuk mengangkat jaringan yang mengandung sel kanker menggunakan pisau bedah, laser, atau kawat tipis yang dialiri listrik (LEEP) dalam bentuk kerucut

Metode ini biasanya dipilih untuk kanker serviks stadium awal yang ukurannya kecil atau tidak dalam.

2. Trakelektomi radikal

Trakelektomi bertujuan untuk mengangkat serviks, vagina bagian atas, dan kelenjar getah bening di area pinggul melalui laparoskopi. Pada trakelektomi, rahim tidak ikut diangkat, tetapi disambungkan ke bagian bawah vagina. Oleh karena itu, pasien masih bisa memiliki anak setelah operasi ini.

3. Histerektomi

Histerektomi adalah bedah pengangkatan seluruh bagian rahim (uterus) dan leher rahim (serviks). Pengangkatan bisa dilakukan melalui sayatan di perut (abdominal hysterectomy), melalui vagina (vaginal hysterectomy), atau dengan laparoskopi (laparoscopic hysterectomy).

Pada kanker yang sudah menyebar luas, dokter juga akan mengangkat area vagina, serta ligamen dan jaringan di sekitarnya. Selain itu, ovarium (indung telur), saluran indung telur, dan kelenjar getah bening di sekitarnya juga akan diangkat. Prosedur ini disebut histerektomi radikal.

Perlu diketahui bahwa pasien yang menjalani histerektomi dapat mengalami menopause dini dan tidak akan bisa memiliki anak setelah operasi ini.

 

 

 

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. 3 Cara Menjaga Tubuh Supaya Tidak Mudah Sakit

2. 5 Makanan Yang Bergizi Untuk Kita

3. BAHAYA DIABETES PADA REMAJA ! BISA BERAKIBAT LEBIH FATAL?

4. Bahaya Memakai Minyak Goreng Secara Berulang

5. Bahaya Paparan Sinar Matahari Pada Kulit

6. Bahaya Radikal Bebas, Dapat Mengakibatkan Berbagai Macam Penyakit

7. Berbagi Manfaat Alpukat Untuk Kesehatan Tubuh

8. Cara Mencegah Alzheimer (pikun)

9. Cara Menjaga Pola Tidur yang Baik

10. Cegah HIV AIDS Sejak Dini

11. DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

12. DAMPAK OBESITAS BAGI REMAJA, HINGGA RESIKO DIABETES

13. Daun Kelor? Bisa Untuk Skin Care Alami? Yuk Simak Faktanya

14. Diare (Penyebab, Pencegahan)

15. Gagal Ginjal Akut

16. Gejala dan Pengobatan Tipes

17. Gejala Penyakit Jantung

18. Kenali Gejala dan Penyebab Kanker Prostat

19. KENALI GEJALA HIPERTENSI

20. Kenali Gejala Penyakit Stroke

21. Pahami Penyebab Karang Gigi

22. Pencegahan Ambien (Hemoroid)

23. Pentingnya Vaksin PCV

24. Penyebab Mata Minus

25. Stop Makan Mie Instan dengan Nasi, Simak Cara Sehat Makan Mie Instan

26. Stop Pneumonia pada Anak!

27. STUNTING PADA BALITA : PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO STUNTING DI INDONESIA

28. Ternyata Wortel tidak hanya untuk kesehatan mata, Yuk simak manfaat lain dari wortel

29. TIDAK MEROKOK TAPI KENA KANKER PARU? YUK SIMAK FAKTANYA

30. Tips Diet Sehat

31. TIPS MENJAGA KESEHATAN DI MUSIM PANCAROBA

32. Waspada! Demam Berdarah

33. Waspada! TBC Bisa Menyerang Siapa Saja

34. Waspadahi Dan Ketahui Gejala Penykit Maag

35. Waspadai dan Kenali Gejala Batu Ginjal

36. Waspadai Kanker Serviks

37. YUK KENALI GEJALA KANKER PAYUDARA

38. Yuk Kenali Penyakit CIPA, Penyakit Yang Membuat Penderita Tidak Merasa Sakit

39. Yuk Ketahui Penyebab Gigi Berlubang

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya