Install Web App

Belajar Figma. #141 Project Charter?

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

04 Juni 2025

Apa itu Project Charter?

Project charter adalah dokumen awal yang menjelaskan secara singkat apa proyek yang akan dikerjakan, tujuannya apa, siapa yang terlibat, dan kenapa proyek ini penting.

Bayangkan ini seperti proposal mini yang dibuat sebelum proyek benar-benar dimulai. Dengan dokumen ini, semua orang (tim, atasan, investor, dan stakeholder lain) bisa punya pemahaman yang sama tentang arah dan tujuan proyek.

Kenapa Project Charter Penting?

  1. Meyakinkan stakeholder

    • Dengan dokumen ini, kamu bisa menjelaskan bahwa proyek ini layak dikerjakan, punya tujuan yang jelas, dan hasilnya bermanfaat.

  2. Panduan untuk tim

    • Tim bisa melihat kembali charter saat proyek berlangsung, agar tidak lupa apa tujuan awalnya dan tetap fokus.

  3. Menyatukan banyak pihak

    • Misalnya, tim desain, marketing, dan pengembang mungkin punya cara kerja yang berbeda. Dengan charter, mereka bisa bekerja dengan arah yang sama.

Project Charter vs Project Plan (Apa Bedanya?)

  • Project Charter: Fokus ke gambaran besar. Misalnya, kenapa proyek ini penting, siapa yang mengerjakan, dan apa tujuan akhirnya.

  • Project Plan: Fokus ke langkah-langkah teknis. Misalnya, timeline, siapa mengerjakan apa, dan kapan deadline-nya.

Charter biasanya ditulis duluan. Setelah disetujui, baru dibuat rencana lebih rinci di project plan.

Cara Menulis Project Charter (Langkah demi Langkah)

Berikut 8 langkah membuat project charter:

1. Tulis Info Dasar Proyek

Tulis dulu hal-hal umum:

  • Nama proyek

  • Nama-nama anggota tim yang terlibat

  • Siapa manajer proyeknya

  • Siapa saja stakeholder penting

  • Tanggal terakhir dokumen ini diperbarui

2. Jelaskan Tujuan dan Sasaran

  • Tujuan itu gambaran besar, misalnya “meningkatkan pengalaman pengguna”.

  • Sasaran itu lebih spesifik dan terukur, misalnya “meningkatkan kecepatan loading halaman 2x lipat dalam 3 bulan”.

Jelaskan hubungan antara sasaran dan tujuan agar semua pihak paham arah proyek.

3. Jelaskan Deliverables (Hasil Akhir)

Apa yang akan kamu buat dari proyek ini?

  • Misalnya: aplikasi baru, desain ulang tampilan website, fitur tambahan, dll.

  • Jelaskan juga cara pengguna akan menggunakannya.

  • Kalau bisa, tambahkan tolak ukur kualitas (misalnya: waktu respons < 1 detik, atau 90% pengguna menyukai desain baru).

4. Jelaskan Ruang Lingkup dan Risiko

  • Ruang lingkup artinya batasan proyek. Apa saja yang termasuk dan tidak termasuk.

  • Risiko adalah hal-hal yang bisa bikin proyek terganggu, misalnya: kekurangan dana, jadwal molor, atau perubahan kebutuhan dari stakeholder.

Tulis juga rencana cadangan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

5. Tentukan Tim dan Tugas Masing-masing

  • Siapa saja yang terlibat?

  • Apa tugas masing-masing orang?

  • Siapa yang harus dihubungi jika ada kendala?

Ini membantu menghindari kebingungan saat proyek berjalan.

6. Atur Budget dan Jadwal

  • Tuliskan dari mana dana proyek berasal, dan bagaimana kamu akan menggunakannya.

  • Tulis juga jadwal proyek secara garis besar.

    • Untuk proyek besar, sebaiknya tulis beberapa milestone atau tahap-tahap penting.

    • Misalnya: riset – desain awal – pengujian – peluncuran.

7. Cocokkan dengan Harapan Stakeholder

Sebelum charter dikunci, pastikan stakeholder setuju dengan semua isinya. Bicarakan tentang:

  • Asumsi (hal-hal yang dianggap benar saat ini, misalnya “tim bisa mengerjakan proyek dalam 2 bulan”)

  • Kriteria keberhasilan (misalnya: “jika penjualan naik 20% setelah peluncuran, proyek dianggap berhasil”).

8. Mulai Proyek!

Setelah semua setuju:

  • Adakan rapat kickoff (rapat pembuka)

  • Bahas lagi tujuan, jadwal, dan peran tim

  • Pastikan semua siap bekerja

Tips Menulis Project Charter yang Baik

Fokus pada Hal Utama

Tanyakan pada dirimu:

  • Siapa yang harus tahu tentang proyek ini?

  • Apa nilai atau manfaat proyek ini?

  • Kenapa proyek ini penting sekarang?

Jawaban dari pertanyaan ini akan memperkuat isi charter kamu.

Gunakan Visual

  • Tambahkan diagram, tabel, atau gambar alur kerja agar lebih mudah dipahami, terutama untuk stakeholder non-teknis.

Ajak Kolaborasi

  • Jangan menulis charter sendirian. Libatkan anggota tim, manajer, atau stakeholder agar dokumen ini bisa mencerminkan semua sudut pandang.

Buat Jelas, Spesifik, dan Terukur

  • Jelas: Jangan bertele-tele, langsung ke poin penting.

  • Spesifik: Tulis dengan detail, misalnya “bikin landing page dalam 2 minggu”, bukan “secepatnya”.

  • Terukur: Gunakan data atau target angka supaya mudah dievaluasi.

Gunakan Template dari FigJam

Kalau kamu ingin membuat project charter dengan tampilan menarik dan bisa dikerjakan bersama tim secara online, kamu bisa pakai template gratis dari FigJam (produk Figma). Tinggal isi bagian-bagiannya sesuai proyek kamu.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya