Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
Pra Esty Latifa Qolbi
16 Mei 2025
33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
While many use “modern” and “contemporary” interchangeably, modern design actually merujuk pada aliran desain dari akhir abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20. Kalau kamu ingin tampilan seperti ini untuk proyekmu, gunakan font modern yang punya garis bersih, tebal-tipis yang kontras, atau serif yang ramping untuk kesan yang elegan dan kekinian.
Yuk pelajari lebih lanjut:
33 jenis font modern
Jenis-jenis utama dari font modern
Cara memakai tiap font
Tips memakai font modern
Font 1: Instrument Sans
Font ini punya desain yang bersih dan modern dengan gaya netral yang fleksibel untuk berbagai konteks. Bentuk hurufnya seimbang dan simpel, cocok buat branding kreatif maupun profesional.
Best for: UI/UX design, antarmuka pengguna, branding, dan teks umum.
Font 2: Work Sans
Work Sans adalah font sans serif geometris yang dirancang untuk kemudahan dibaca di layar. Tampilannya sederhana dan modern, sangat cocok untuk heading maupun isi teks di website atau aplikasi.
Best for: Desain web, antarmuka aplikasi, dan desain minimalis.
Font 3: Instrument Serif
Font serif ini menggabungkan unsur klasik dengan tampilan modern. Elegan dan tetap mudah dibaca, sangat cocok untuk proyek yang ingin tampil profesional namun tetap estetik.
Best for: Desain editorial, konten panjang, dan buku.
Font 4: Rethink Sans
Rethink Sans adalah font sans serif geometris yang memberi kesan modern dan ramah. Garisnya yang bersih menjadikannya pilihan bagus untuk proyek teknologi atau branding kekinian.
Best for: Antarmuka pengguna, website, bahan edukatif, dan desain inklusif.
Font 5: Quintessential
Font script ini punya nuansa vintage dan tulisan tangan yang elegan. Sangat pas buat desain yang ingin tampil artistik dan personal.
Best for: Undangan, branding, dan logo yang bergaya nostalgia.
Font 6: Plus Jakarta Sans
Font sans serif geometris yang terlihat modern dan profesional. Sangat mudah dibaca dan cocok untuk berbagai ukuran layar.
Best for: UI/UX, aplikasi mobile, branding digital, dan website modern.
Font 7: Inclusive Sans
Dirancang agar mudah dibaca oleh semua kalangan. Bentuk huruf terbuka dan jarak antar karakter yang optimal bikin tampilannya inklusif.
Best for: Website, aplikasi, dan proyek yang mementingkan aksesibilitas.
Font 8: Playfair Display
Font serif kontras tinggi ini paling cocok dipakai dalam ukuran besar. Lekukannya halus dan elegan, membuatnya ideal untuk desain yang ingin tampil mewah.
Best for: Judul, header, dan desain editorial.
Font 9: Montserrat
Font sans serif geometris ini terinspirasi dari tipografi jalanan kota. Gaya bersih dan ramahnya cocok untuk berbagai kebutuhan desain digital maupun cetak.
Best for: Judul, teks isi, UI/UX, dan branding.
Font 10: Open Sans
Dirancang khusus untuk kenyamanan di layar, font ini netral, mudah dibaca, dan mendukung banyak bahasa.
Best for: Desain web, aplikasi, teks isi, dan keperluan umum.
Font 11: Lato
Font sans serif ini punya lekukan halus dan struktur modern yang membuatnya terasa hangat namun tetap profesional. Cocok untuk proyek yang butuh keseimbangan antara formal dan kasual.
Best for: Website, presentasi, UI, dan teks isi.
Font 12: Poppins
Font geometris ini punya tampilan bersih dan berani. Semua huruf memiliki tinggi yang seragam, menjadikannya mudah dibaca dan serbaguna untuk desain digital.
Best for: Heading, antarmuka digital, dan desain modern.
Font 13: Charis SIL
Font serif ini dirancang untuk kenyamanan membaca jangka panjang. Cocok untuk konten edukasi dan dokumen dengan teks panjang.
Best for: Buku, artikel panjang, dan materi akademik.
Font 14: Domine
Serif modern yang ideal untuk tampilan layar. Bentuknya tegas dan elegan tanpa kehilangan kejelasan, terutama di ukuran kecil hingga menengah.
Best for: Blog, editorial, dan artikel.
Font 15: Bodoni Moda
Font serif klasik dengan kontras tinggi dan sentuhan elegan. Menggabungkan keanggunan tradisional dengan gaya modern.
Best for: Judul besar, majalah, dan branding mewah.
Font 16: Forum
Font serif dengan nuansa klasik Romawi. Memberi kesan formal dan megah.
Best for: Logo, judul buku, dan desain yang ingin tampil berwibawa.
Font 17: Chonburi
Font display dengan gaya retro yang kuat dan kepribadian unik. Desain ini menarik perhatian dan memberi sentuhan nostalgia.
Best for: Poster, branding kreatif, dan desain bertema vintage.
Font 18: Xanh Mono
Monospace dengan gaya serif tipis. Kombinasi unik antara teknis dan elegan.
Best for: Desain teknologi, kode, dan tampilan kreatif.
Font 19: Corben
Font rounded serif yang terasa hangat dan menyenangkan. Cocok untuk tampilan yang ingin tampil ramah dan fun.
Best for: Branding santai, produk anak, dan judul unik.
Font 20: Roboto Serif
Menggabungkan keterbacaan tinggi dengan bentuk elegan. Cocok untuk teks panjang sekaligus tetap enak dipandang.
Best for: Buku, artikel digital, dan website konten.
Font 21: Pridi
Font serif modern dengan karakter khas dari Thailand. Tampak profesional namun tetap hangat.
Best for: Teks utama, artikel, dan konten budaya.
Font 22: Arapey
Serif dengan gaya anggun dan feminin. Cocok untuk proyek yang mengedepankan keindahan visual.
Best for: Fashion, editorial, dan desain elegan.
Font 23: Tienne
Serif slab dengan tampilan tegas dan solid. Baik digunakan untuk heading maupun tampilan visual kuat.
Best for: Poster, header, dan branding maskulin.
Font 24: Manrope
Sans serif modern yang dirancang untuk keterbacaan tinggi di semua layar. Desain bersih dan fleksibel.
Best for: UI/UX, aplikasi, dan desain kontemporer.
Font 25: Nunito Sans
Sans serif bulat yang terasa ramah dan modern. Memberi nuansa ringan namun tetap profesional.
Best for: Website, aplikasi edukatif, dan produk startup.
Font 26: Inter
Dirancang khusus untuk layar. Inter sangat fleksibel dan jelas terbaca dalam berbagai ukuran.
Best for: Antarmuka digital, dashboard, dan sistem desain.
Font 27: DM Sans
Font sans serif bersih dan minimal. Sangat cocok untuk tampilan elegan dan modern.
Best for: Startup, branding digital, dan UI minimalis.
Font 28: Red Hat Display
Font ini dirancang untuk branding Red Hat. Tampilannya geometris dan humanis, cocok untuk headline yang mencolok.
Best for: Header, brand tech, dan landing page.
Font 29: Ubuntu
Font dengan karakter unik dan ramah. Dikembangkan khusus untuk sistem operasi Ubuntu, tampilannya modern dan bersahabat.
Best for: Web, antarmuka sistem, dan branding tech.
Font 30: Kanit
Font sans serif dari Thailand yang memadukan gaya futuristik dengan keterbacaan tinggi.
Best for: UI teknologi, desain global, dan website modern.
Font 31: Anonymous Pro
Monospace dengan gaya bersih dan profesional. Sangat cocok untuk menampilkan kode atau konten teknis.
Best for: Portofolio developer, terminal, dan teks kode.
Font 32: IBM Plex Mono
Font monospace dari IBM. Dirancang agar konsisten dan mudah dibaca di semua ukuran.
Best for: Kode, antarmuka teknis, dan branding software.
Font 33: Space Mono
Monospace dengan gaya retro-futuristik. Tampilannya mencolok dan punya keunikan sendiri.
Best for: Judul, proyek kreatif, dan desain yang berani.
Six pro tips for using modern fonts
Gunakan font dengan tujuan. Pastikan font mendukung pesan desainmu.
Jaga keterbacaan. Jangan mengorbankan kejelasan hanya demi gaya.
Pasangkan dengan cerdas. Gunakan satu serif dan satu sans serif untuk kombinasi seimbang.
Gunakan ukuran dan berat untuk hierarki. Bukan warna saja yang bisa membedakan informasi.
Hindari terlalu banyak variasi. Dua atau tiga gaya sudah cukup untuk menjaga konsistensi.
Uji di berbagai layar. Pastikan font tetap jelas di berbagai ukuran dan resolusi.
Bring modern fonts to life with Figma
Setelah memilih font modern favoritmu, saatnya mengaplikasikannya di Figma! Coba padukan dengan warna, layout, dan komponen desain lainnya untuk hasil maksimal. Figma juga mendukung Google Fonts, jadi kamu bisa langsung menggunakannya dalam proyekmu.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method