Apa Itu Grafik Permintaan dan Penawaran, dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Kenapa Ada Produk yang Laris, Tapi Ada yang Gagal?
Pernah nggak sih kamu mikir, kenapa ada produk yang cepet banget laris di pasaran, tapi ada juga yang nggak laku padahal udah diiklankan besar-besaran? Salah satu penyebabnya bisa karena harga dan minat orang untuk membeli tidak seimbang.
Sebelum membuat produk baru atau mengubah produk yang lama, penting banget buat memahami faktor ekonomi, salah satunya: permintaan (demand) dan penawaran (supply).
Apa Itu Grafik Permintaan dan Penawaran?
Grafik ini adalah alat bantu yang sangat berguna untuk melihat hubungan antara harga, barang yang tersedia, dan seberapa banyak orang yang ingin membeli.
Kurva permintaan menunjukkan: kalau harganya turun, orang jadi lebih mau beli.
Kurva penawaran menunjukkan: kalau harganya naik, produsen mau jual lebih banyak.
Tujuan dari grafik ini adalah membantu kita menentukan harga yang tepat—biar produk tetap laku tapi juga tetap menguntungkan.
Cara Membaca Grafik Ini
Bayangkan kamu lihat grafik dengan dua garis melengkung:
Sumbu vertikal (atas ke bawah) = harga barang.
Sumbu horizontal (kiri ke kanan) = jumlah barang.
Lalu ada dua garis:
Kurva permintaan (turun dari kiri ke kanan): makin mahal, makin sedikit orang mau beli.
Kurva penawaran (naik dari kiri ke kanan): makin mahal, makin banyak yang mau jual.
Di titik pertemuan kedua kurva, itulah yang disebut harga keseimbangan (equilibrium)—harga ideal di mana jumlah barang yang tersedia = jumlah yang ingin dibeli. Ini adalah titik “pas”-nya harga di pasar.
Contoh Nyata: Kasus Video Edukasi
Misalnya kamu kerja di perusahaan teknologi yang bikin video edukasi gratis. Belakangan ini banyak banget yang nonton video kamu, jadi permintaan naik. Tapi kamu dan timmu nggak bisa produksi lebih banyak karena keterbatasan waktu dan tenaga. Jadi kamu butuh bantuan dari agensi luar, tapi biayanya mahal.
Masalahnya, atasan kamu (misalnya VP Marketing) nggak mau keluar uang lebih. Nah, di sinilah kamu bisa pakai grafik permintaan dan penawaran untuk bantu menjelaskan situasinya:
Buat kurva permintaan: tunjukin seberapa besar minat orang saat videonya masih gratis, dan coba perkirakan gimana kalau videonya dijual Rp1.000—apakah masih banyak yang mau nonton?
Buat kurva penawaran: tunjukin seberapa banyak video yang bisa diproduksi tanpa agensi, dan berapa banyak kalau pakai agensi.
Dengan grafik ini, kamu bisa bantu atasan melihat biaya dan manfaat dari kerja sama dengan agensi—dan menunjukkan nilai kerja tim kamu.
3 Manfaat Utama Grafik Permintaan dan Penawaran
Menentukan harga jual yang pas
Grafik ini bantu kamu menemukan titik harga yang nggak bikin pelanggan kabur, tapi tetap ngasih keuntungan yang layak.
Membaca ancaman pasar lebih awal
Misalnya kalau daya beli konsumen menurun, atau kalau tiba-tiba banyak pesaing baru. Grafik ini bisa bantu kamu siap-siap lebih cepat.
Membantu komunikasi dengan tim atau investor
Penjelasan pakai grafik itu lebih gampang dipahami, apalagi kalau kamu butuh menyampaikan hal kompleks seperti perubahan pasar, biaya produksi, atau strategi harga.
Apa Saja yang Harus Kamu Tampilkan di Grafik?
1. Elastisitas Harga
Ini adalah seberapa "peka" pembeli dan penjual terhadap perubahan harga.
Kalau harga naik sedikit aja tapi langsung bikin permintaan turun drastis, itu artinya permintaannya elastis.
Kalau harga naik dan penjual jadi semangat produksi lebih banyak, itu berarti penawarannya elastis juga.
Semakin elastis, semakin besar dampak perubahan harga terhadap jumlah beli atau jual.
2. Pergeseran Kurva
Kadang kurva bisa bergeser ke kiri atau kanan. Kenapa? Karena ada faktor lain selain harga yang memengaruhi:
Kurva permintaan bisa bergeser karena tren, krisis ekonomi, atau viral di medsos.
Kurva penawaran bisa bergeser karena bahan baku langka, ada subsidi, atau teknologi produksi membaik.
Dengan memantau ini, kamu bisa tahu kapan harus menyesuaikan strategi bisnis.
3. Pengaruh Pemerintah
Pemerintah juga bisa memengaruhi kurva:
Subsidi: bikin produsen semangat produksi lebih banyak tanpa harus naikin harga.
Pajak: bisa bikin biaya naik, jadi penawaran turun.
Harga minimum/maksimum: bikin harga nggak bisa bebas bergerak sesuai pasar.
Grafik bisa menunjukkan semua dampak ini dengan cara visual yang jelas.
Cara Bikin Grafik Ini di FigJam
Nggak perlu jago desain buat bikin grafik keren. Di FigJam (alat kolaborasi online dari Figma), kamu bisa:
Gambar kurva dengan mudah
Ajak tim brainstorming bareng
Tambahkan warna, ikon, bahkan animasi
Presentasikan ke atasan atau investor dengan gaya yang profesional
FigJam bikin prosesnya cepat, visualnya menarik, dan hasilnya bisa langsung kamu gunakan untuk ambil keputusan penting.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method