Install Web App

Belajar Figma. #150 Matrix Organization

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

09 Juni 2025

Apa itu Matrix Organization (Struktur Organisasi Matriks)?

Matrix Organization adalah cara mengatur tim kerja di mana satu orang punya dua atasan sekaligus.
Misalnya, kamu seorang desainer. Dalam struktur biasa, kamu hanya melapor ke manajer desain. Tapi dalam matrix organization, kamu juga melapor ke manajer proyek, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas dalam proyek tertentu.

Jadi kamu tetap kerja sebagai desainer, tapi juga bantu proyek tim marketing, pengembang, atau tim lain yang ikut dalam proyek tersebut.

Struktur ini dipakai saat proyek melibatkan banyak bagian dalam perusahaan—misalnya tim desain, pengembang, pemasaran, dan layanan pelanggan.

Contoh nyata:
NASA dulu pakai struktur ini untuk mengatur para ilmuwan, teknisi, dan insinyur dari berbagai bidang saat mereka ingin mendarat di bulan. Sekarang banyak perusahaan besar, terutama di bidang teknologi dan keuangan, juga memakai sistem ini karena cocok untuk proyek besar dan rumit.

Manfaat Matrix Organization

Kenapa perusahaan pakai sistem ini? Karena matrix organization bisa membuat kerja tim lebih fleksibel, kolaboratif, dan efisien. Berikut manfaat utamanya:

1. Komunikasi jadi lebih terbuka

Dengan dua atasan dan tim dari berbagai divisi, orang-orang akan lebih sering ngobrol dan bertukar informasi. Jadi nggak ada yang kerja sendiri-sendiri di “zona nyaman” masing-masing.

2. Kolaborasi antar tim lebih mudah

Tim desain bisa langsung diskusi dengan tim pengembang, tim marketing bisa tahu arah desain, dan semua saling bantu. Ini bikin pekerjaan lebih cepat selesai dan hasilnya lebih bagus.

3. Karyawan lebih semangat dan aktif

Karena perannya penting di dua sisi (tugas rutin dan proyek), karyawan jadi lebih merasa dihargai dan dilibatkan dalam keputusan besar.

4. Produk bisa lebih cepat diluncurkan

Karena semua bagian terlibat dari awal, proses pembuatan produk bisa lebih cepat. Tidak perlu menunggu satu tim selesai dulu baru pindah ke tim lain.

Tips Agar Matrix Organization Berjalan Efektif

Matrix organization punya banyak manfaat, tapi juga butuh pengelolaan yang rapi. Berikut tipsnya:

1. Tunjukkan siapa yang bertanggung jawab

Bikin daftar tugas yang jelas: siapa yang mengerjakan apa, siapa yang menyetujui, dan siapa yang bertanggung jawab. Kamu bisa pakai RACI matrix untuk bantu ini.

2. Buat struktur pelaporan yang jelas

Karena setiap orang punya dua atasan, penting untuk menunjukkan siapa melapor ke siapa. Gunakan bagan organisasi (org chart) agar semua orang paham.

3. Buat panduan pengambilan keputusan

Supaya tidak bingung atau rebutan keputusan, tentukan cara mengambil keputusan sejak awal. Misalnya dengan decision tree (diagram alur keputusan).

Cara Membangun Matrix Organization (5 Langkah)

Mau bikin matrix organization di tempat kerja? Ikuti langkah-langkah ini:

Langkah 1: Tentukan Tim Inti

Pilih dulu bagian-bagian (departemen) yang perlu terlibat, misalnya desain, pengembangan, dan pemasaran. Dari setiap departemen, pilih orang yang punya kemampuan sesuai proyek.

Langkah 2: Tunjuk Dua Atasan

Setiap orang akan punya dua atasan:

  • Satu atasan untuk tugas harian sesuai pekerjaan utama

  • Satu lagi untuk mengarahkan proyek yang sedang berjalan

Tugas ini bisa diatur bersama HRD atau kepala departemen.

Langkah 3: Bangun Komunikasi Antar Tim

Buat rencana komunikasi yang jelas antar tim. Gunakan alat bantu seperti template rapat online, grup chat proyek, atau tools manajemen tugas agar semua tetap terhubung.

Langkah 4: Tetapkan Tujuan dan Ukurannya

Buat roadmap yang jelas. Tentukan target proyeknya, bagaimana cara mencapainya, dan ukur keberhasilannya lewat:

  • Milestone (tahapan kerja)

  • Deadline

  • KPI (Key Performance Indicators) atau ukuran keberhasilan

Langkah 5: Buat Kesepakatan Kerja Tim

Konflik pasti bisa muncul. Karena itu, buat kesepakatan bersama soal aturan kerja, cara menyelesaikan masalah, dan bagaimana komunikasi dijalankan. Ini penting agar semua tetap kompak.

Jenis-Jenis Matrix Organization

Matrix organization punya tiga bentuk utama tergantung seberapa besar kekuasaan manajer proyek:

1. Weak Matrix (Matriks Lemah)

  • Manajer fungsional (manajer desain, manajer IT, dll) lebih dominan

  • Manajer proyek hanya membantu koordinasi

  • Mirip seperti struktur organisasi tradisional

2. Balanced Matrix (Matriks Seimbang)

  • Kedua manajer punya tanggung jawab seimbang

  • Tapi manajer fungsional tetap lebih utama

  • Contoh perusahaan yang memakai ini: Starbucks, Philips

3. Strong Matrix (Matriks Kuat)

  • Manajer proyek yang pegang kendali penuh

  • Mereka mengatur anggaran, orang-orang, dan arah proyek

  • Manajer fungsional hanya membantu koordinasi, tidak mengambil keputusan besar

Buat Matrix Organization dengan FigJam

Figma menyediakan FigJam, papan tulis kolaboratif digital, untuk bantu kamu bikin struktur ini secara visual.

Dengan FigJam kamu bisa:

  • Membuat rencana strategi tim dengan template siap pakai

  • Membuat bagan struktur organisasi

  • Menganalisis ide proyek dengan impact/effort matrix

  • Memonitor perkembangan proyek pakai plugin chart

  • Dapat inspirasi dari komunitas desainer profesional

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya