Install Web App

Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

19 Mei 2025

Apa itu Diagram Fishbone?

Diagram Fishbone atau disebut juga diagram sebab-akibat adalah alat visual untuk mencari penyebab utama dari suatu masalah. Disebut fishbone karena bentuknya mirip tulang ikan—ada tulang belakang, tulang rusuk, dan kepala.

  • Tulang belakang adalah garis utama yang menunjuk ke masalah utama (kepala ikan).

  • Tulang rusuk adalah garis-garis yang mewakili kategori penyebab masalah.

Misalnya kamu punya masalah: "Banyak pelanggan tidak puas dengan aplikasi", nah dengan fishbone diagram, kamu bisa melihat penyebab-penyebab apa saja yang bikin masalah itu muncul, lalu cari solusinya.

Manfaat Diagram Fishbone

Diagram ini sangat membantu tim untuk:

  1. Memahami masalah secara menyeluruh.

  2. Mengelompokkan penyebab-penyebab masalah dalam kategori tertentu.

  3. Menggali penyebab lebih dalam, bukan hanya yang terlihat di permukaan.

  4. Bekerja sama dalam satu tim untuk mencari solusi terbaik.

  5. Menghindari kesalahan yang sama di masa depan, karena semua penyebab sudah dicatat dan dianalisis.

5 Langkah Membuat Fishbone Diagram

Langkah 1: Tentukan masalahnya

Mulailah dengan membuat pernyataan masalah yang jelas.
Contoh: “Tingkat kepuasan pengguna aplikasi turun 20%.”

Kalimat ini akan ditempatkan di kepala ikan (ujung kanan diagram). Di sinilah semua penyebab akan bermuara.

Langkah 2: Buat kategori penyebab

Ada 6 kategori umum yang biasa digunakan:

  • People (Orang): misalnya staf kurang pengalaman.

  • Machines (Alat): misalnya komputer lambat, server error.

  • Materials (Bahan): misalnya kualitas bahan jelek.

  • Environment (Lingkungan): seperti cuaca buruk atau tempat kerja tidak nyaman.

  • Method (Metode): proses kerja terlalu rumit atau tidak efisien.

  • Measurement (Pengukuran): cara mengevaluasi hasil tidak tepat.

Tapi kamu juga bisa buat kategori sendiri sesuai kebutuhan. Contoh: Mazda saat membuat mobil Miata membuat kategori seperti driving, braking, dan listening.

Langkah 3: Brainstorm penyebab masalah

Ajak tim kamu untuk bertanya:
“Kenapa masalah ini bisa terjadi?”

Lalu tuliskan semua penyebab yang mungkin di masing-masing kategori.
Contoh untuk kategori People:

  • Kurangnya pelatihan

  • Karyawan kelelahan

  • Banyak karyawan baru

Langkah 4: Tambahkan detail (sub-penyebab)

Setelah punya daftar penyebab utama, gali lebih dalam dengan metode 5 Whys (Tanya “Kenapa?” lima kali berturut-turut).
Contoh:

  • Masalah: Pelanggan tidak puas

    • Kenapa? Karena fitur tidak berfungsi

    • Kenapa? Karena ada bug

    • Kenapa? Karena kurang pengujian

    • Kenapa? Karena deadline terlalu mepet

    • Kenapa? Karena perencanaan kurang baik

Langkah 5: Tinjau dan tentukan solusi

Setelah semua penyebab dan sub-penyebab dikumpulkan, sekarang saatnya menentukan tindakan.

  • Mana yang paling penting untuk diselesaikan dulu?

  • Apa solusinya?

  • Siapa yang bertanggung jawab?

Kamu juga bisa minta seluruh tim mengecek diagramnya agar tidak ada yang terlewat.

Contoh Fishbone Diagram di Berbagai Bidang

Diagram ini awalnya dipakai di pabrik-pabrik Jepang tahun 1960-an, tapi sekarang digunakan di banyak bidang seperti:

  • Kesehatan – untuk cari tahu kenapa pasien tidak sembuh cepat.

  • Pendidikan – untuk perbaiki kualitas pembelajaran.

  • Teknologi – untuk mencari penyebab bug atau masalah sistem.

  • Retail (Toko) – untuk tahu kenapa penjualan menurun.

Contoh nyata:

  • Diagram untuk menganalisis produk cacat

  • Diagram yang menjelaskan kenapa foto jadi buram

  • Analisis kenapa kopi terasa tidak enak

Penjelasan 6 Kategori Fishbone (6 Tulang Rusuk Klasik)

  1. People (Orang)
    Semua orang yang terlibat dalam proses, misalnya:

    • Kurang pengalaman

    • Tidak terlatih

    • Kurang motivasi

  2. Machines (Alat/Mesin)
    Peralatan atau sistem yang digunakan, contohnya:

    • Komputer lambat

    • Server sering down

    • Alat rusak

  3. Materials (Bahan)
    Bahan mentah atau hasil jadi, misalnya:

    • Kualitas buruk

    • Salah pilih bahan

    • Kurang stok

  4. Environment (Lingkungan)
    Faktor luar yang mempengaruhi kerja, seperti:

    • Cuaca buruk

    • Tempat kerja tidak aman

    • Lingkungan tidak mendukung

  5. Method (Metode)
    Cara kerja atau proses yang digunakan, misalnya:

    • Terlalu rumit

    • Tidak efisien

    • Langkah-langkah tidak jelas

  6. Measurement (Pengukuran)
    Cara mengukur hasil atau performa, misalnya:

    • Data tidak akurat

    • Alat ukur salah

    • Evaluasi tidak dilakukan

Kesalahan yang Harus Dihindari

Walaupun fishbone diagram itu mudah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Tidak semua penyebab punya dampak yang sama. Harus ada prioritas.

  • Bisa bias. Hati-hati dengan pendapat pribadi yang terlalu kuat. Pastikan semua anggota tim ikut menyumbang ide agar hasilnya objektif.

  • Terlalu banyak penyebab bisa bikin bingung. Fokus pada yang paling berpengaruh.

Gunakan FigJam untuk Membuat Diagram Fishbone

Dengan FigJam (alat whiteboard online dari Figma), kamu bisa:

  • Bikin diagram fishbone secara kolaboratif bersama tim.

  • Gunakan template siap pakai atau buat sendiri dari awal.

  • Edit secara real-time, jadi semua anggota tim bisa ikut memberi ide.

  • Hasilnya rapi dan bisa langsung dipakai presentasi.

Kesimpulan

Diagram fishbone sangat berguna untuk:

  • Menyelesaikan masalah secara mendalam

  • Menemukan penyebab utama dari suatu masalah

  • Meningkatkan kerja tim dan mencegah masalah terulang

Gunakan fishbone diagram sebagai alat berpikir bersama, bukan sekadar gambar. Dengan begitu, kamu dan tim bisa lebih mudah menemukan solusi terbaik untuk berbagai masalah!

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya