Apa Itu Swimlane Diagram?
Bayangkan kamu melihat kolam renang yang punya beberapa lintasan (jalur) sejajar. Masing-masing lintasan itu digunakan oleh perenang berbeda, tapi semuanya bergerak ke arah yang sama, mengikuti urutan dari awal sampai akhir. Nah, swimlane diagram bekerja dengan cara yang mirip seperti itu, tapi untuk proses kerja atau alur kerja.
Swimlane diagram adalah diagram alur (flowchart) yang digunakan untuk menjelaskan siapa melakukan apa dalam sebuah proses. Setiap lintasan (disebut “swimlane”) mewakili satu orang, tim, atau departemen. Di dalam setiap lintasan, kamu bisa lihat aktivitas atau tugas yang mereka lakukan. Jadi kamu bisa langsung tahu:
Urutan langkah-langkah dalam proses
Siapa yang bertanggung jawab di setiap langkah
Bagaimana alur kerja mengalir dari satu tim ke tim lain
Simbol yang Digunakan
Swimlane diagram memakai simbol-simbol standar seperti flowchart, agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Berikut simbol utamanya:
Oval (lonjong): Menunjukkan titik awal atau akhir proses
Kotak persegi panjang: Menunjukkan tugas atau aktivitas
Berlian: Menandakan titik pengambilan keputusan (bisa bercabang)
Lingkaran: Untuk menyambungkan proses ke bagian lain dari diagram
Panah: Menunjukkan arah atau urutan antar langkah
3 Manfaat Swimlane Diagram
Lebih Jelas
Diagram ini membuat proses jadi mudah dipahami secara visual, karena semua langkah dan siapa yang melakukannya bisa dilihat dalam satu tampilan.
Memperbaiki Komunikasi
Semua orang bisa langsung tahu tanggung jawabnya masing-masing. Cocok untuk kerja tim, apalagi lintas departemen.
Lebih Efisien
Dengan melihat keseluruhan alur, kamu bisa cepat menemukan masalah, hambatan, atau tugas yang tumpang tindih, lalu segera memperbaikinya.
Contoh Swimlane Diagram
Contoh 1: Proses Onboarding Klien Baru
Misalnya kamu seorang konsultan desain. Saat mendapat klien baru, kamu bisa buat diagram seperti ini:
Klien:
Kirim dokumen ke tim sales
Ikut sesi orientasi
Tanda tangan kontrak
Sales:
Hubungi klien
Jelaskan layanan dan harga
Pandu klien dalam onboarding
Kumpulkan dokumen
Tim Legal:
Tinjau kontrak
Pastikan semua sesuai hukum
Setujui perjanjian
Tim IT:
Buat akun untuk klien
Siapkan sistem/software
Bantu jika ada kendala teknis
Diagram ini akan membantu seluruh tim bekerja dengan lebih terstruktur dan tahu kapan mereka harus terlibat.
Contoh 2: Pelaporan Proyek
Kamu seorang manajer proyek yang harus melaporkan progres ke klien:
Tim Proyek:
Kumpulkan data dan perkembangan terbaru
Laporkan milestone ke klien
Ceritakan jika ada masalah
Manajer Proyek:
Review data
Evaluasi apakah target tercapai
Buat rencana solusi jika ada kendala
Klien:
Tinjau laporan
Beri masukan atau permintaan perubahan
Dengan swimlane diagram, proses pelaporan ini jadi lebih mudah dibagikan dan dipahami semua pihak.
Contoh 3: Pembuatan Konten Blog
Penulis:
Dapat persetujuan topik
Tulis artikelnya
Kirim ke editor
Editor:
Koreksi dan edit tulisan
Minta revisi kalau perlu
Setujui hasil akhir
Desainer:
Buat gambar/visual pendukung
Kirim desain akhir
Marketing:
Review artikel akhir
Publikasikan ke media sosial atau website
Dengan diagram seperti ini, semua orang tahu bagian mereka dan kapan harus mulai bekerja.
Cara Membuat Swimlane Diagram (4 Langkah)
Tentukan Tujuan Prosesnya
Pahami dulu: kenapa kamu butuh diagram ini? Mau menjelaskan alur kerja ke tim? Mau menyusun proses baru? Pastikan semua langkah yang dibuat membantu mencapai tujuan tersebut.
Catat Langkah dan Tim yang Terlibat
Buat daftar aktivitas penting dalam proses, lalu tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk tiap langkah.
Buat Diagramnya
Gunakan tools seperti FigJam dari Figma. Buat garis horizontal atau vertikal untuk tiap tim/orang, lalu isi dengan simbol-simbol proses seperti kotak, panah, dan lainnya.
Review dan Sempurnakan
Setelah diagram awal selesai, bahas bersama tim. Cari celah, langkah yang tumpang tindih, atau bagian yang membingungkan — lalu perbaiki.
Tips Supaya Swimlane Diagram Lebih Efektif
Jangan Terlalu Rumit
Fokus pada langkah penting saja. Terlalu banyak detail bisa bikin diagram jadi membingungkan.
Gunakan Bahasa yang Sederhana
Hindari istilah teknis atau singkatan yang tidak semua orang paham.
Tata Letaknya Harus Rapi
Pastikan panah tidak tumpang tindih dan semua langkah tersusun berurutan sesuai alur waktu.
Kolaborasi Lebih Mudah Pakai FigJam
Dengan FigJam (whiteboard online dari Figma), kamu bisa:
Menyusun diagram dengan mudah pakai shape, teks, dan konektor
Berbagi diagram ke tim dan dapat feedback langsung
Menyimpan komponen desain supaya tampilannya konsisten dan profesional
Kesimpulan
Swimlane diagram sangat berguna untuk menyusun alur kerja yang melibatkan banyak orang atau tim. Dengan diagram ini, kamu bisa memperjelas tanggung jawab, mempercepat komunikasi, dan menghindari kebingungan dalam proyek.
Kalau kamu sedang mengerjakan proyek besar seperti desain website, peluncuran produk, atau kampanye sosial media — swimlane diagram bisa jadi alat bantu visual yang sangat membantu.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method