Install Web App

Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

19 Mei 2025

Apa Itu Swimlane Diagram?

Bayangkan kamu melihat kolam renang yang punya beberapa lintasan (jalur) sejajar. Masing-masing lintasan itu digunakan oleh perenang berbeda, tapi semuanya bergerak ke arah yang sama, mengikuti urutan dari awal sampai akhir. Nah, swimlane diagram bekerja dengan cara yang mirip seperti itu, tapi untuk proses kerja atau alur kerja.

Swimlane diagram adalah diagram alur (flowchart) yang digunakan untuk menjelaskan siapa melakukan apa dalam sebuah proses. Setiap lintasan (disebut “swimlane”) mewakili satu orang, tim, atau departemen. Di dalam setiap lintasan, kamu bisa lihat aktivitas atau tugas yang mereka lakukan. Jadi kamu bisa langsung tahu:

  • Urutan langkah-langkah dalam proses

  • Siapa yang bertanggung jawab di setiap langkah

  • Bagaimana alur kerja mengalir dari satu tim ke tim lain

Simbol yang Digunakan

Swimlane diagram memakai simbol-simbol standar seperti flowchart, agar lebih mudah dibaca dan dipahami. Berikut simbol utamanya:

  • Oval (lonjong): Menunjukkan titik awal atau akhir proses

  • Kotak persegi panjang: Menunjukkan tugas atau aktivitas

  • Berlian: Menandakan titik pengambilan keputusan (bisa bercabang)

  • Lingkaran: Untuk menyambungkan proses ke bagian lain dari diagram

  • Panah: Menunjukkan arah atau urutan antar langkah

3 Manfaat Swimlane Diagram

  1. Lebih Jelas
    Diagram ini membuat proses jadi mudah dipahami secara visual, karena semua langkah dan siapa yang melakukannya bisa dilihat dalam satu tampilan.

  2. Memperbaiki Komunikasi
    Semua orang bisa langsung tahu tanggung jawabnya masing-masing. Cocok untuk kerja tim, apalagi lintas departemen.

  3. Lebih Efisien
    Dengan melihat keseluruhan alur, kamu bisa cepat menemukan masalah, hambatan, atau tugas yang tumpang tindih, lalu segera memperbaikinya.

Contoh Swimlane Diagram

Contoh 1: Proses Onboarding Klien Baru

Misalnya kamu seorang konsultan desain. Saat mendapat klien baru, kamu bisa buat diagram seperti ini:

Klien:

  • Kirim dokumen ke tim sales

  • Ikut sesi orientasi

  • Tanda tangan kontrak

Sales:

  • Hubungi klien

  • Jelaskan layanan dan harga

  • Pandu klien dalam onboarding

  • Kumpulkan dokumen

Tim Legal:

  • Tinjau kontrak

  • Pastikan semua sesuai hukum

  • Setujui perjanjian

Tim IT:

  • Buat akun untuk klien

  • Siapkan sistem/software

  • Bantu jika ada kendala teknis

Diagram ini akan membantu seluruh tim bekerja dengan lebih terstruktur dan tahu kapan mereka harus terlibat.

Contoh 2: Pelaporan Proyek

Kamu seorang manajer proyek yang harus melaporkan progres ke klien:

Tim Proyek:

  • Kumpulkan data dan perkembangan terbaru

  • Laporkan milestone ke klien

  • Ceritakan jika ada masalah

Manajer Proyek:

  • Review data

  • Evaluasi apakah target tercapai

  • Buat rencana solusi jika ada kendala

Klien:

  • Tinjau laporan

  • Beri masukan atau permintaan perubahan

Dengan swimlane diagram, proses pelaporan ini jadi lebih mudah dibagikan dan dipahami semua pihak.

Contoh 3: Pembuatan Konten Blog

Penulis:

  • Dapat persetujuan topik

  • Tulis artikelnya

  • Kirim ke editor

Editor:

  • Koreksi dan edit tulisan

  • Minta revisi kalau perlu

  • Setujui hasil akhir

Desainer:

  • Buat gambar/visual pendukung

  • Kirim desain akhir

Marketing:

  • Review artikel akhir

  • Publikasikan ke media sosial atau website

Dengan diagram seperti ini, semua orang tahu bagian mereka dan kapan harus mulai bekerja.

Cara Membuat Swimlane Diagram (4 Langkah)

  1. Tentukan Tujuan Prosesnya
    Pahami dulu: kenapa kamu butuh diagram ini? Mau menjelaskan alur kerja ke tim? Mau menyusun proses baru? Pastikan semua langkah yang dibuat membantu mencapai tujuan tersebut.

  2. Catat Langkah dan Tim yang Terlibat
    Buat daftar aktivitas penting dalam proses, lalu tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk tiap langkah.

  3. Buat Diagramnya
    Gunakan tools seperti FigJam dari Figma. Buat garis horizontal atau vertikal untuk tiap tim/orang, lalu isi dengan simbol-simbol proses seperti kotak, panah, dan lainnya.

  4. Review dan Sempurnakan
    Setelah diagram awal selesai, bahas bersama tim. Cari celah, langkah yang tumpang tindih, atau bagian yang membingungkan — lalu perbaiki.

Tips Supaya Swimlane Diagram Lebih Efektif

  1. Jangan Terlalu Rumit
    Fokus pada langkah penting saja. Terlalu banyak detail bisa bikin diagram jadi membingungkan.

  2. Gunakan Bahasa yang Sederhana
    Hindari istilah teknis atau singkatan yang tidak semua orang paham.

  3. Tata Letaknya Harus Rapi
    Pastikan panah tidak tumpang tindih dan semua langkah tersusun berurutan sesuai alur waktu.

Kolaborasi Lebih Mudah Pakai FigJam

Dengan FigJam (whiteboard online dari Figma), kamu bisa:

  • Menyusun diagram dengan mudah pakai shape, teks, dan konektor

  • Berbagi diagram ke tim dan dapat feedback langsung

  • Menyimpan komponen desain supaya tampilannya konsisten dan profesional

Kesimpulan

Swimlane diagram sangat berguna untuk menyusun alur kerja yang melibatkan banyak orang atau tim. Dengan diagram ini, kamu bisa memperjelas tanggung jawab, mempercepat komunikasi, dan menghindari kebingungan dalam proyek.

Kalau kamu sedang mengerjakan proyek besar seperti desain website, peluncuran produk, atau kampanye sosial media — swimlane diagram bisa jadi alat bantu visual yang sangat membantu.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya