Install Web App

Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

05 Juni 2025

Apa Itu PRD dan Mengapa Penting?

Ketika kamu membuat sebuah produk (seperti aplikasi, website, atau fitur baru), kamu pasti ingin semua orang yang terlibat—desainer, developer, manajer, dan lainnya—memahami hal yang sama: apa yang harus dibuat, untuk siapa, dan kenapa.

Di sinilah peran PRD (Product Requirements Document). PRD adalah dokumen yang menjelaskan fitur-fitur utama, tujuan, siapa penggunanya, dan standar keberhasilan produk tersebut. Jadi, PRD membantu semua tim tetap sejalan selama proses pengembangan produk.

PRD vs Dokumen Lain

PRD vs MRD

MRD (Market Requirements Document) lebih fokus ke apa yang dibutuhkan pasar atau pelanggan. Misalnya, ada peluang karena banyak orang butuh aplikasi pesan makanan cepat.

Sedangkan PRD menjelaskan bagaimana produk akan dibuat untuk menjawab kebutuhan itu. Jadi, MRD lebih strategis dari sisi pasar, sementara PRD lebih ke arah teknis dan pelaksanaan.

PRD vs Functional Specifications

Functional specifications menjelaskan cara kerja produk secara detail, seperti bagaimana fitur bisa digunakan, apa yang terjadi jika tombol diklik, dan sebagainya. Kadang-kadang, bagian ini disisipkan juga di dalam PRD.

PRD dalam Metode Agile

Meski metode Agile itu fleksibel dan cepat (pakai sprint), tim tetap butuh pegangan, dan itu bisa berupa PRD versi Agile.

Biasanya dalam Agile:

  • Theme = Tujuan besar (misalnya: meningkatkan pengalaman pengguna)

  • Epic = Kumpulan fitur besar (misalnya: fitur login & dashboard)

  • User story = Cerita kebutuhan pengguna (misalnya: "Sebagai pengguna, saya ingin login agar bisa akses data saya.")

  • Task = Pekerjaan kecil yang dilakukan developer (misalnya: buat form login)

PRD dalam Agile lebih sering berubah karena feedback cepat dan kolaborasi tim yang intens.

Manfaat Menulis PRD

  1. Satu sumber informasi: Semua orang mengacu ke dokumen yang sama, jadi tidak bingung.

  2. Cegah perubahan tidak terkontrol: Ada batasan jelas soal fitur, anggaran, dan waktu.

  3. Bantu bentuk desain & UX: Desainer bisa tahu seperti apa seharusnya pengalaman pengguna.

  4. Dokumentasi jelas: Developer tahu siapa melakukan apa, dan bagaimana proses kerjanya.

  5. Kolaborasi antar tim: Semua tim bekerja dengan tujuan yang sama.

Cara Menulis PRD

1. Siapkan Dasar Informasi

Tulis informasi dasar tentang produk:

  • Apa tujuan produk ini?

  • Tim mana saja yang terlibat?

  • Apa target rilis dan anggarannya?

  • Bagaimana tampilannya nanti?

  • Apakah ada contoh wireframe atau demo?

  • Apa saja tantangan yang mungkin dihadapi?

2. Tentukan Fitur Utama

Tulis fitur apa saja yang harus ada dan kenapa itu penting. Buat daftar prioritas fitur, misalnya:

  • Fitur yang paling dibutuhkan dulu

  • Fitur tambahan nanti

Contoh pertanyaan untuk bantu menentukan fitur:

  • Masalah apa yang diselesaikan fitur ini?

  • Siapa yang paling diuntungkan dari fitur ini?

  • Berapa biayanya dan berapa lama waktu pengerjaannya?

3. Tulis User Persona

User persona adalah gambaran pengguna ideal produk. Bukan orang sungguhan, tapi dibuat berdasarkan riset pengguna. Ini bantu tim lebih paham siapa yang akan memakai produk.

Contoh:

  • Nama: Kelly Smith

  • Umur: 35 tahun

  • Pekerjaan: Manajer teknik

  • Kebutuhan: Bisa akses data saat berpindah lokasi

4. Hubungkan dengan Tujuan Strategis

Jelaskan bagaimana produk ini membantu bisnis secara keseluruhan:

  • Apakah ini membantu masuk ke pasar baru?

  • Apakah ini membuat kita lebih unggul dari pesaing?

  • Apakah ini mendukung rencana jangka panjang?

5. Tentukan Kriteria Rilis

Kriteria rilis adalah syarat minimum agar produk bisa diluncurkan, seperti:

  • Semua fitur utama sudah berjalan

  • Tidak ada bug besar

  • Antarmuka mudah dipakai

  • Sinkronisasi data berjalan dengan lancar

  • Performa sudah stabil

6. Tinjau dan Revisi

Setelah PRD selesai, jangan langsung dikunci. Review dulu bersama tim, minta masukan, lalu perbaiki. Jika di tengah jalan ada perubahan fitur atau prioritas, PRD harus ikut diperbarui.

Contoh PRD Singkat

Misalnya kamu mau bikin aplikasi mobile dari software desktop yang sudah ada:

  • Tujuan: Buat versi mobile agar pengguna bisa akses kapan saja, tidak hanya lewat laptop.

  • Latar belakang: Survei menunjukkan 73% pengguna ingin pakai versi mobile.

  • Fitur utama:

    • Fitur lengkap seperti versi desktop

    • Tampilan yang disesuaikan untuk layar kecil

    • Data sinkron otomatis

  • User persona:

    • Kelly, manajer teknik yang sering berpindah tempat

    • Dylan, developer yang perlu update jadwal proyek

  • Kriteria rilis:

    • Tidak ada delay

    • Tampilan menarik

    • Semua fitur penting sudah tersedia

Tantangan Menulis PRD

Beberapa hal yang sering jadi kendala:

  • Terlalu panjang: Jangan sampai dokumen terlalu bertele-tele. Idealnya 1 halaman cukup untuk inti PRD.

  • Koordinasi sulit: Karena PRD melibatkan banyak tim, butuh waktu dan komunikasi yang baik.

  • Terlalu fokus ke 1 solusi: Jangan langsung mengunci pada satu ide solusi. Biarkan tim eksplorasi dulu.

  • Terlalu banyak fitur: Fokus pada fitur yang benar-benar penting agar tidak membingungkan pengguna.

  • Susah dilacak: Setiap perubahan harus jelas dan bisa dilacak. Gunakan sistem dokumentasi yang rapi.

Kolaborasi dengan FigJam

Figma menyarankan kamu pakai FigJam, semacam papan tulis digital tempat semua tim bisa:

  • Brainstorm ide

  • Diskusi kebutuhan

  • Lacak progress

  • Revisi bersama

Dengan FigJam, PRD jadi lebih interaktif dan kolaboratif.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya