Install Web App

Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

16 Mei 2025

Kenapa Font Logo Itu Penting?

Logo adalah wajah dari sebuah brand. Lewat logo, orang bisa tahu apakah brand kamu itu serius, santai, elegan, lucu, atau modern. Nah, salah satu hal paling penting yang membentuk tampilan logo adalah jenis huruf (font) yang kamu pakai.

Font bukan cuma soal gaya tulisan, tapi juga menyampaikan “suasana” dan kepribadian brand kamu. Jadi, memilih font yang tepat itu penting banget. Font bisa bikin logo kamu terlihat profesional, menarik, dan mudah diingat — atau sebaliknya, terlihat membingungkan dan nggak nyambung.

Jenis-Jenis Font yang Sering Dipakai untuk Logo

Sebelum masuk ke daftar font terbaik, yuk kenalan dulu sama tipe-tipe font utama:

  1. Sans Serif
    Font tanpa "ekor" di ujung huruf. Tampak bersih, modern, dan simpel. Cocok buat startup, brand teknologi, atau yang ingin tampil minimalis.

  2. Serif
    Font yang punya "ekor" di ujung huruf. Terlihat elegan, klasik, dan profesional. Biasanya dipakai oleh brand mewah, majalah, atau institusi resmi.

  3. Script
    Mirip tulisan tangan. Terasa personal, unik, dan artistik. Cocok untuk logo bakery, wedding, atau produk handmade.

  4. Display
    Font yang tampil beda dan menonjol. Biasanya dipakai untuk headline atau logo yang ingin langsung menarik perhatian. Cocok untuk brand kreatif.

  5. Slab Serif
    Mirip serif, tapi garisnya lebih tebal dan tegas. Terlihat kuat dan stabil, cocok untuk brand olahraga atau hiburan.

35 Font Terbaik untuk Logo (Versi Mudah Dimengerti)

Berikut daftar font yang direkomendasikan Figma buat logo. Sudah saya tulis ulang agar lebih mudah dipahami:

1–10: Bersih, Elegan, dan Serbaguna

  1. Instrument Sans
    Tampil rapi dan modern, tapi tetap punya karakter. Cocok buat startup atau agensi.

  2. Instrument Serif
    Elegan dengan gaya klasik. Terlihat profesional tapi nggak kaku. Cocok untuk brand mewah.

  3. Inclusive Sans
    Font yang dirancang agar mudah dibaca semua orang. Sangat ramah dan inklusif. Pas untuk lembaga pendidikan atau LSM.

  4. Rethink Sans
    Modern, bersih, dan jelas. Cocok untuk logo perusahaan atau agensi digital.

  5. Plus Jakarta Sans
    Font yang ringan, lembut, dan futuristik. Karya anak bangsa juga, lho! Cocok buat aplikasi, media sosial, atau startup.

  6. Quintessential
    Gaya tulisan tangan yang artistik. Memberi kesan santai dan unik. Cocok untuk toko handmade atau brand kreatif.

  7. Work Sans
    Sangat serbaguna dan netral. Bisa dipakai untuk banyak jenis brand.

  8. Eczar
    Mewah dan kuat. Cocok untuk institusi pendidikan atau majalah eksklusif.

  9. Prata
    Elegan, anggun, dan sedikit klasik. Cocok untuk fashion atau kosmetik.

  10. Sniglet
    Font yang bulat dan lucu. Punya vibe yang ceria. Pas buat produk anak-anak atau makanan manis.

11–20: Penuh Karakter dan Modern

  1. Shrikhand
    Tebal, retro, dan berani. Buat brand yang ingin tampil beda dan ceria.

  2. Bricolage Grotesque
    Agak eksperimental tapi tetap ramah dilihat. Cocok buat brand kreatif dan edukatif.

  3. Montserrat
    Salah satu font paling populer. Tampilannya bersih dan cocok buat logo modern.

  4. Avenir
    Font geometris yang tetap ramah. Memberi kesan modern tapi hangat.

  5. Proxima Nova
    Kombinasi klasik dan modern. Cocok buat logo digital atau brand kekinian.

  6. Space Mono
    Terinspirasi dari komputer dan coding. Cocok buat brand teknologi atau AI.

  7. Futura
    Minimalis dan maju. Terlihat sangat modern dan cocok buat brand arsitektur atau digital.

  8. Poppins
    Bulat, bersih, dan seimbang. Enak dipakai buat logo startup atau produk lifestyle.

  9. Quicksand
    Sederhana tapi tetap menarik. Cocok buat brand wellness, natural, atau ramah lingkungan.

  10. Playfair Display
    Elegan dan formal. Cocok banget buat produk premium atau majalah wanita.

21–30: Elegan, Klasik, dan Berani

  1. Bodoni
    Kontras tinggi dan klasik. Pas buat fashion brand atau majalah kelas atas.

  2. Didot
    Mirip Bodoni, tapi lebih ramping dan eksklusif. Cocok buat kosmetik dan brand mewah.

  3. Abril Fatface
    Font tebal yang penuh gaya. Sangat eye-catching. Cocok buat restoran, fashion, atau media.

  4. Rufina
    Elegan dan lembut. Cocok buat produk romantis atau wedding brand.

  5. Suez One
    Tegas dan modern. Memberi kesan kuat dan percaya diri.

  6. Alegreya
    Enak dibaca dan punya nuansa editorial. Cocok buat sekolah, organisasi, atau media online.

  7. Taviraj
    Font serif dengan cita rasa Asia. Terlihat formal dan berkelas.

  8. Garamond
    Salah satu font klasik sepanjang masa. Pas buat brand yang ingin tampil intelek dan berkelas.

  9. Cinzel
    Terinspirasi dari ukiran zaman Romawi. Mewah dan dramatis. Cocok untuk hotel, restoran, atau event besar.

  10. Alfa Slab One
    Tebal dan kuat. Cocok banget untuk brand olahraga atau hiburan yang maskulin.

31–35: Personal dan Penuh Gaya

  1. Bree Serif
    Kombinasi klasik dan modern. Terasa akrab tapi tetap elegan.

  2. Grand Hotel
    Font tulisan tangan dengan nuansa retro. Cocok buat bakery, wedding, atau bisnis kreatif.

  3. Lato
    Seimbang dan bersih. Cocok buat logo startup, teknologi, atau layanan profesional.

  4. Gilda Display
    Tampak seperti majalah fashion klasik. Anggun dan menarik.

  5. Exo 2
    Tampilan futuristik dan teknis. Cocok banget untuk logo perusahaan teknologi atau AI.

Tips Memilih Font Logo yang Tepat

  1. Kenali Karakter Brand Kamu
    Apakah brand kamu serius, santai, modern, atau klasik? Pilih font yang mencerminkan hal itu.

  2. Prioritaskan Keterbacaan
    Logo harus bisa dibaca dengan jelas, meskipun dalam ukuran kecil.

  3. Sesuaikan dengan Audiens
    Pikirkan siapa yang akan melihat logo kamu. Anak muda? Profesional? Anak-anak?

  4. Gunakan Maksimal 1–2 Jenis Font
    Terlalu banyak gaya huruf akan membuat logo terlihat berantakan.

  5. Uji di Berbagai Ukuran dan Media
    Pastikan font tetap terlihat bagus di kartu nama, website, atau billboard.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya