Kenapa Font Logo Itu Penting?
Logo adalah wajah dari sebuah brand. Lewat logo, orang bisa tahu apakah brand kamu itu serius, santai, elegan, lucu, atau modern. Nah, salah satu hal paling penting yang membentuk tampilan logo adalah jenis huruf (font) yang kamu pakai.
Font bukan cuma soal gaya tulisan, tapi juga menyampaikan “suasana” dan kepribadian brand kamu. Jadi, memilih font yang tepat itu penting banget. Font bisa bikin logo kamu terlihat profesional, menarik, dan mudah diingat — atau sebaliknya, terlihat membingungkan dan nggak nyambung.
Jenis-Jenis Font yang Sering Dipakai untuk Logo
Sebelum masuk ke daftar font terbaik, yuk kenalan dulu sama tipe-tipe font utama:
Sans Serif
Font tanpa "ekor" di ujung huruf. Tampak bersih, modern, dan simpel. Cocok buat startup, brand teknologi, atau yang ingin tampil minimalis.
Serif
Font yang punya "ekor" di ujung huruf. Terlihat elegan, klasik, dan profesional. Biasanya dipakai oleh brand mewah, majalah, atau institusi resmi.
Script
Mirip tulisan tangan. Terasa personal, unik, dan artistik. Cocok untuk logo bakery, wedding, atau produk handmade.
Display
Font yang tampil beda dan menonjol. Biasanya dipakai untuk headline atau logo yang ingin langsung menarik perhatian. Cocok untuk brand kreatif.
Slab Serif
Mirip serif, tapi garisnya lebih tebal dan tegas. Terlihat kuat dan stabil, cocok untuk brand olahraga atau hiburan.
35 Font Terbaik untuk Logo (Versi Mudah Dimengerti)
Berikut daftar font yang direkomendasikan Figma buat logo. Sudah saya tulis ulang agar lebih mudah dipahami:
1–10: Bersih, Elegan, dan Serbaguna
Instrument Sans
Tampil rapi dan modern, tapi tetap punya karakter. Cocok buat startup atau agensi.
Instrument Serif
Elegan dengan gaya klasik. Terlihat profesional tapi nggak kaku. Cocok untuk brand mewah.
Inclusive Sans
Font yang dirancang agar mudah dibaca semua orang. Sangat ramah dan inklusif. Pas untuk lembaga pendidikan atau LSM.
Rethink Sans
Modern, bersih, dan jelas. Cocok untuk logo perusahaan atau agensi digital.
Plus Jakarta Sans
Font yang ringan, lembut, dan futuristik. Karya anak bangsa juga, lho! Cocok buat aplikasi, media sosial, atau startup.
Quintessential
Gaya tulisan tangan yang artistik. Memberi kesan santai dan unik. Cocok untuk toko handmade atau brand kreatif.
Work Sans
Sangat serbaguna dan netral. Bisa dipakai untuk banyak jenis brand.
Eczar
Mewah dan kuat. Cocok untuk institusi pendidikan atau majalah eksklusif.
Prata
Elegan, anggun, dan sedikit klasik. Cocok untuk fashion atau kosmetik.
Sniglet
Font yang bulat dan lucu. Punya vibe yang ceria. Pas buat produk anak-anak atau makanan manis.
11–20: Penuh Karakter dan Modern
Shrikhand
Tebal, retro, dan berani. Buat brand yang ingin tampil beda dan ceria.
Bricolage Grotesque
Agak eksperimental tapi tetap ramah dilihat. Cocok buat brand kreatif dan edukatif.
Montserrat
Salah satu font paling populer. Tampilannya bersih dan cocok buat logo modern.
Avenir
Font geometris yang tetap ramah. Memberi kesan modern tapi hangat.
Proxima Nova
Kombinasi klasik dan modern. Cocok buat logo digital atau brand kekinian.
Space Mono
Terinspirasi dari komputer dan coding. Cocok buat brand teknologi atau AI.
Futura
Minimalis dan maju. Terlihat sangat modern dan cocok buat brand arsitektur atau digital.
Poppins
Bulat, bersih, dan seimbang. Enak dipakai buat logo startup atau produk lifestyle.
Quicksand
Sederhana tapi tetap menarik. Cocok buat brand wellness, natural, atau ramah lingkungan.
Playfair Display
Elegan dan formal. Cocok banget buat produk premium atau majalah wanita.
21–30: Elegan, Klasik, dan Berani
Bodoni
Kontras tinggi dan klasik. Pas buat fashion brand atau majalah kelas atas.
Didot
Mirip Bodoni, tapi lebih ramping dan eksklusif. Cocok buat kosmetik dan brand mewah.
Abril Fatface
Font tebal yang penuh gaya. Sangat eye-catching. Cocok buat restoran, fashion, atau media.
Rufina
Elegan dan lembut. Cocok buat produk romantis atau wedding brand.
Suez One
Tegas dan modern. Memberi kesan kuat dan percaya diri.
Alegreya
Enak dibaca dan punya nuansa editorial. Cocok buat sekolah, organisasi, atau media online.
Taviraj
Font serif dengan cita rasa Asia. Terlihat formal dan berkelas.
Garamond
Salah satu font klasik sepanjang masa. Pas buat brand yang ingin tampil intelek dan berkelas.
Cinzel
Terinspirasi dari ukiran zaman Romawi. Mewah dan dramatis. Cocok untuk hotel, restoran, atau event besar.
Alfa Slab One
Tebal dan kuat. Cocok banget untuk brand olahraga atau hiburan yang maskulin.
31–35: Personal dan Penuh Gaya
Bree Serif
Kombinasi klasik dan modern. Terasa akrab tapi tetap elegan.
Grand Hotel
Font tulisan tangan dengan nuansa retro. Cocok buat bakery, wedding, atau bisnis kreatif.
Lato
Seimbang dan bersih. Cocok buat logo startup, teknologi, atau layanan profesional.
Gilda Display
Tampak seperti majalah fashion klasik. Anggun dan menarik.
Exo 2
Tampilan futuristik dan teknis. Cocok banget untuk logo perusahaan teknologi atau AI.
Tips Memilih Font Logo yang Tepat
Kenali Karakter Brand Kamu
Apakah brand kamu serius, santai, modern, atau klasik? Pilih font yang mencerminkan hal itu.
Prioritaskan Keterbacaan
Logo harus bisa dibaca dengan jelas, meskipun dalam ukuran kecil.
Sesuaikan dengan Audiens
Pikirkan siapa yang akan melihat logo kamu. Anak muda? Profesional? Anak-anak?
Gunakan Maksimal 1–2 Jenis Font
Terlalu banyak gaya huruf akan membuat logo terlihat berantakan.
Uji di Berbagai Ukuran dan Media
Pastikan font tetap terlihat bagus di kartu nama, website, atau billboard.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method