Install Web App

Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

09 Juni 2025

Apa itu Competitive Analysis?

Competitive analysis (analisis kompetitor) adalah proses untuk mempelajari pesaing bisnis kamu. Tujuannya adalah untuk memahami siapa saja mereka, apa yang mereka tawarkan, bagaimana cara mereka menjual produknya, bagaimana mereka mempromosikannya, siapa target pelanggan mereka, dan bagaimana respon orang terhadap mereka.

Misalnya, kamu sedang merancang sebuah website untuk toko kecil. Kamu pasti butuh tahu:

  • Siapa saja pesaing toko itu?

  • Produk atau layanan apa yang mereka jual?

  • Seberapa populer mereka?

  • Strategi apa yang mereka gunakan untuk menarik pelanggan?

Nah, semua pertanyaan itu bisa dijawab lewat competitive analysis. Hasilnya akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik, baik dalam desain, strategi bisnis, maupun pemasaran.

3 Manfaat Competitive Analysis

1. Menemukan dan Memahami Pesaing

Dengan riset yang baik, kamu bisa:

  • Menemukan pesaing langsung (yang menawarkan produk/layanan serupa untuk pelanggan yang sama).

  • Menemukan pesaing tidak langsung (yang menawarkan produk mirip tapi target pelanggannya berbeda).

  • Melihat siapa saja pemain baru atau perusahaan kecil yang mungkin berkembang pesat.

Setelah itu, kamu bisa melakukan analisis SWOT, yaitu:

  • Strengths (Kekuatan)

  • Weaknesses (Kelemahan)

  • Opportunities (Peluang)

  • Threats (Ancaman)

2. Menentukan Nilai Unik Produkmu

Dengan membandingkan dirimu dengan kompetitor, kamu bisa menemukan apa yang bikin produkmu berbeda dan lebih unggul. Inilah yang disebut unique value proposition.
Misalnya:

  • Produkmu lebih murah

  • Pelayanan lebih cepat

  • Desain lebih menarik

  • Fitur lebih lengkap

Nilai unik ini sangat penting untuk strategi pemasaran dan pengembangan produk ke depannya.

3. Menyusun Strategi Bisnis Lebih Baik

Data dari analisis kompetitor bisa kamu pakai untuk:

  • Menentukan strategi pemasaran

  • Menentukan fitur produk yang lebih dibutuhkan

  • Menentukan harga yang bersaing

  • Menghindari kesalahan yang dilakukan oleh pesaing

4 Langkah Mudah Melakukan Competitive Analysis

Langkah 1: Tentukan Pasar Kamu

Tentukan dulu kamu berada di pasar yang mana.
Contoh: Kalau kamu menjual kopi literan, berarti pasar kamu adalah minuman siap saji atau produk F&B.

Kemudian, cari tahu siapa saja yang sudah ada di pasar tersebut. Bisa dengan:

  • Googling kompetitor

  • Pakai tools seperti Google Trends untuk lihat produk/brand apa yang sedang naik daun

Langkah 2: Kumpulkan Data tentang Kompetitor

Kamu bisa mulai dengan:

  • Kunjungi website mereka

  • Lihat akun media sosial (Instagram, TikTok, LinkedIn, dll.)

  • Baca ulasan pelanggan di marketplace atau Google Review

  • Cek artikel blog atau berita tentang mereka

  • Perhatikan harga, fitur produk, cara mereka melayani pelanggan

Tujuannya adalah untuk mengerti strategi dan kualitas dari pesaing kamu.

Langkah 3: Analisis Data Kompetitor

Dari data yang kamu kumpulkan, coba pikirkan:

  • Siapa yang paling sukses di pasar ini, dan kenapa?

  • Strategi pemasaran apa yang mereka gunakan?

  • Apakah ada hal yang mereka lewatkan, dan bisa jadi peluang buat kamu?

Contohnya:

  • Produk mereka mahal → kamu bisa masuk dengan versi lebih murah

  • Mereka lemah di pelayanan pelanggan → kamu bisa unggul di sana

  • Mereka jarang posting di media sosial → kamu bisa manfaatkan ini untuk lebih aktif promosi

Langkah 4: Gunakan Hasil Analisis untuk Rencana Strategi

Setelah memahami apa yang pesaing lakukan, sekarang waktunya kamu menyusun rencana aksi.

Beberapa contoh strategi yang bisa kamu gunakan:

  • Eliminate: Buang fitur/usaha yang tidak penting

  • Reduce: Kurangi hal yang boros atau kurang efektif

  • Raise: Tingkatkan kualitas/fitur yang penting

  • Create: Tambah fitur/layanan yang belum dimiliki pesaing

Tujuannya supaya kamu bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik, lebih murah, atau lebih menarik bagi pelanggan.

Tips Tambahan agar Analisis Kamu Lebih Kuat

1. Perkirakan Pangsa Pasar (Market Share)

Market share = seberapa besar bagian pasar yang dikuasai oleh suatu brand/perusahaan.
Kalau kamu tahu berapa besar pangsa pasarmu dan pesaing, kamu bisa menilai posisi bisnismu:
Apakah kamu masih kecil, menengah, atau sudah jadi pemain utama?

2. Gunakan Porter's 5 Forces

Ini adalah metode lain untuk menganalisis persaingan. Ada 5 hal yang harus dilihat:

  • Pemasok (Suppliers) – seberapa mudah/murah kamu bisa mendapat bahan baku

  • Pembeli (Buyers) – seberapa kuat posisi pelanggan (mudah pindah ke pesaing?)

  • Produk pengganti (Substitutes) – apakah ada produk lain yang bisa menggantikan produk kamu?

  • Pendatang baru (New entrants) – seberapa gampang pesaing baru masuk ke pasar?

  • Pesaing langsung (Rivals) – siapa saja pesaing utama dan bagaimana kekuatan mereka?

3. Lakukan Benchmarking

Bandingkan performa bisnismu dengan standar atau dengan pesaing:

  • Kualitas produk

  • Efisiensi kerja

  • Harga jual

  • Kecepatan layanan
    Dengan begitu, kamu bisa tahu bagian mana yang perlu ditingkatkan.

Mulai Competitive Analysis dengan FigJam

Figma menyediakan template FigJam yang bisa kamu pakai untuk:

  • Mengumpulkan data kompetitor bersama tim

  • Membuat analisis SWOT

  • Brainstorming ide produk atau strategi

  • Membuat rencana aksi yang siap dipresentasikan

Kamu juga bisa menghias hasil analisismu dengan elemen dari Figma brand library biar lebih menarik dan profesional.
Kalau butuh inspirasi, kamu bisa lihat contoh-contoh competitive analysis dari komunitas Figma lainnya.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya