Install Web App

Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

19 Mei 2025

Apa itu Sprint Retrospective?

Sprint retrospective adalah pertemuan tim yang dilakukan setelah satu bagian pekerjaan (sprint) selesai. Tujuannya bukan cuma untuk evaluasi kerja, tapi juga untuk memahami apa yang sudah bagus, apa yang perlu diperbaiki, dan apa yang bisa dilakukan lebih baik ke depannya.

Bayangkan kamu dan timmu sedang mengerjakan sebuah proyek desain atau aplikasi. Setelah beberapa minggu bekerja, kamu butuh waktu untuk berhenti sejenak, melihat ke belakang, dan bertanya:

  • Apa yang sudah kita capai?

  • Apa saja tantangannya?

  • Bagaimana cara kerja kita? Efektif atau masih bisa ditingkatkan?

Nah, momen inilah yang disebut retrospective—semacam waktu untuk refleksi bersama.

Kenapa Sprint Retrospective Itu Penting?

Kadang tim sudah sibuk banget dengan target dan tugas, sampai lupa mengecek apakah cara kerjanya sudah benar. Dengan retrospective:

  • Tim jadi lebih terbuka dan bisa saling memberi masukan dengan cara yang sehat.

  • Masalah bisa ditemukan lebih awal, sebelum jadi lebih besar.

  • Semua orang jadi lebih semangat dan merasa dihargai, karena punya kesempatan untuk bicara dan memberi ide.

Retrospective bukan cuma untuk tim developer (programmer), tapi semua tim bisa pakai ini—termasuk desainer, marketer, atau siapa pun yang kerja dalam tim proyek.

5 Langkah Mudah Melakukan Sprint Retrospective

Berikut cara menjalankan retrospective dengan baik, langkah demi langkah:

1. Siapkan Suasana yang Nyaman

Sebelum mulai diskusi serius, penting banget untuk menciptakan suasana yang aman dan positif. Caranya:

Atur Aturan Main

Misalnya:

  • Semua pendapat didengar

  • Tidak menyalahkan orang lain

  • Fokus pada perbaikan, bukan kritik

Pemanasan (Icebreaker)

Supaya semua anggota lebih rileks dan siap bicara, coba tanya:
"Kalau sprint ini digambarkan dalam satu kata, itu kata apa?"
Atau pakai permainan ringan agar suasana tidak tegang.

Contoh:

  • Start/Stop/Continue:

    • Apa yang mau dicoba di sprint berikutnya?

    • Apa yang sebaiknya dihentikan?

    • Apa yang sudah bagus dan perlu dilanjutkan?

  • I Like / I Wish / I Wonder:

    • Saya suka karena…

    • Saya berharap seandainya…

    • Saya bertanya-tanya kalau…

Pertanyaan ini membuat tim lebih jujur dan kreatif saat memberi masukan.

2. Kumpulkan Fakta dan Data

Setelah suasana siap, waktunya melihat apa yang sudah terjadi selama sprint.

Fasilitator (orang yang memimpin retrospective) bisa mulai dengan:

  • Menyebutkan hal-hal yang telah dicapai

  • Mengingatkan masalah atau tantangan yang muncul

Lalu, minta semua anggota tim menambahkan hal penting versi mereka, seperti:

  • Prestasi yang patut dirayakan

  • Masalah kecil yang sempat bikin lambat

  • Hal-hal yang terasa membingungkan

Semua ini bisa ditulis bersama-sama di papan virtual seperti FigJam, biar mudah dilihat semua orang.

3. Temukan Wawasan dan Pelajaran

Ini bagian inti dari retrospective: diskusi terbuka berdasarkan data yang sudah dikumpulkan.

Tanyakan ke tim:

  • Menurutmu, apa yang berjalan lancar?

  • Apa yang kurang nyaman?

  • Ada ide cara kerja yang lebih baik?

Kamu bisa pakai fitur visual seperti diagram atau sticky notes di FigJam untuk mempermudah tim dalam memahami pola dan permasalahan. Dengan begitu, masukan yang muncul tidak hilang begitu saja, tapi bisa dikembangkan menjadi solusi nyata.

4. Buat Keputusan: Apa yang Akan Diperbaiki

Dari semua masukan yang muncul, tentukan:

  • Masalah utama apa yang perlu diperbaiki?

  • Siapa yang bisa membantu menyelesaikannya?

  • Alat atau proses apa yang perlu ditambahkan atau diubah?

Bantu tim untuk fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Hindari diskusi yang terlalu luas atau mengambang. FigJam punya banyak template brainstorming yang bisa dipakai untuk mencari solusi bersama.

5. Akhiri dengan Rencana Tindakan

Retrospective jangan cuma selesai dengan “oke, kita paham masalahnya.” Harus ada langkah konkret yang akan dilakukan.

Misalnya:

  • Buat daftar tugas yang harus dijalankan

  • Tentukan siapa yang mengerjakan apa

  • Tetapkan kapan tugas itu harus selesai

Kuncinya: semua orang harus tahu perannya dan apa yang harus dilakukan setelah meeting. Ini membuat perubahan benar-benar terjadi, bukan cuma wacana.

Akhiri retrospective dengan kalimat positif dan semangat baru. Ini akan membuat tim lebih kompak menghadapi sprint berikutnya.

Tips Tambahan untuk Fasilitator

Lakukan Ini:

  • Mulai dengan menyampaikan “Agile Prime Directive”: Semua orang sudah melakukan yang terbaik sesuai kondisi saat itu.

  • Libatkan semua anggota tim secara aktif, bukan cuma mendengar satu orang terus-terusan.

  • Dengarkan dengan serius dan catat semua poin penting.

  • Lakukan follow-up atau pertemuan lanjutan agar hasil retrospective tidak dilupakan.

Hindari Ini:

  • Jangan membiarkan diskusi jadi basa-basi tanpa arah.

  • Jangan cuma mencatat tapi tidak mengambil tindakan setelahnya.

  • Jangan biarkan satu orang mendominasi atau memotong ide orang lain.

FigJam Bisa Membantu Banyak!

Dulu, retrospective dilakukan pakai kertas tempel, papan tulis, dan catatan manual. Sekarang kamu bisa pakai FigJam—alat whiteboard online dari Figma yang cocok untuk kerja tim, apalagi yang jarak jauh.

FigJam punya banyak template siap pakai, seperti:

  • Form untuk mengisi masukan tim

  • Polling untuk memilih ide terbaik

  • Kolom tugas dengan deadline

  • Ilustrasi dan ikon seru biar lebih menarik

Dengan FigJam, retrospective jadi lebih visual, mudah dipahami, dan tidak membosankan.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya