Apa Itu Typography?
Typography itu seni mengatur huruf supaya kelihatan menarik dan mudah dibaca. Misalnya, memilih jenis huruf, mengatur ukuran, jarak antar huruf, jarak antar baris, dan lain-lain, supaya tulisan bisa kelihatan rapi, sesuai karakter brand, dan enak dibaca.
Kenapa Typography Penting?
Typography itu penting karena:
Bisa menarik perhatian orang sebelum mereka mulai membaca.
Membantu mengatur informasi supaya mudah dipahami (pakai ukuran dan gaya huruf yang berbeda-beda).
Membuat orang mengenali merek kamu lebih cepat.
Membantu mendukung isi konten, misal supaya kelihatan serius, santai, elegan, dll.
Sejarah Singkat Typography
Awalnya, huruf cetak ditemukan sama Gutenberg di tahun 1400-an.
Awalnya pakai gaya tulisan mirip tulisan tangan zaman dulu (blackletter).
Lalu orang Italia buat huruf lebih simpel (Roman).
Lama-lama muncul serif, sans-serif, dan banyak gaya baru yang kita kenal sekarang kayak Times New Roman, Helvetica, Arial, dll.
5 Jenis Huruf yang Paling Sering Dipakai
Jenis Typeface |
Ciri-ciri |
Contoh Penggunaan |
Contoh Typeface |
Serif |
Ada garis kecil di ujung huruf (terkesan formal dan tradisional) |
Surat kabar, brand klasik (New York Times, Sony) |
Times New Roman, Garamond |
Sans Serif |
Huruf tanpa garis kecil (terkesan modern dan simpel) |
Brand modern dan startup (Target, Airbnb) |
Helvetica, Arial, Calibri |
Script |
Gaya tulisan tangan, seperti kaligrafi |
Kutipan pendek, tanda tangan, header kecil |
Snell Roundhand, Pacifico, Scriptina |
Monospace |
Semua huruf dan spasi lebarnya sama (seperti mesin ketik) |
Penulisan kode program, desain retro |
Courier, Bergen Mono, Source Code Pro |
Display |
Huruf hiasan yang unik untuk menarik perhatian |
Logo, banner, judul besar |
Clearview, Johnston, Skywalker |
Elemen Penting dalam Typography
Alignment: Atur tulisan rata kiri, kanan, tengah, atau penuh supaya rapi dan enak dilihat.
Color: Pilih warna tulisan yang kontras sama latar belakang supaya mudah dibaca.
Hierarchy: Bedakan ukuran teks untuk judul, subjudul, dan isi. Contoh: Judul lebih besar dari subjudul.
Kerning: Atur jarak antar huruf biar kelihatan serasi.
Leading: Atur jarak antar baris tulisan supaya teks gak terlalu rapat atau renggang.
Tracking: Atur jarak antar semua huruf dalam satu kata atau kalimat (beda dengan kerning yang per huruf).
Cara Memilih Typeface yang Tepat
Pahami proyekmu: Ini buat website? App? Buku?
Bikin moodboard: Kumpulin contoh gaya yang sesuai.
Cari di Google Fonts atau Figma: Pilih yang cocok dengan kesan yang mau ditampilkan.
Coba pakai konten asli: Biar kelihatan nyata, bukan cuma "Lorem Ipsum."
Tes warna teks: Pastikan warna teks tetap kelihatan di berbagai latar belakang.
Mengenal Weight dan Style
Weight: Ketebalan huruf. Misal, tipis (light), biasa (regular), tebal (bold).
Style: Gaya huruf seperti italic (miring), all caps (semua huruf besar), small caps (huruf besar kecil).
Case: Huruf kecil (lowercase) atau huruf besar (uppercase).
Tentang Ukuran Huruf
Ukuran huruf bergantung media (HP, website, billboard).
Biasanya mulai dari ukuran isi (body text) dulu, misalnya 16px.
Judul bisa 3x lebih besar dari isi.
Detail Kecil Tapi Penting
Danglies: Kata sisa satu di akhir paragraf, perlu dihindari supaya teks rapi.
Line length: Usahakan maksimal 40–60 karakter per baris buat teks lebih mudah dibaca.
Consistency: Pastikan semua jarak dan tata letak konsisten di semua halaman atau layar.
Figma Membantu Typography
Figma punya alat dan contoh-contoh typography, moodboard, dan komunitas yang bisa kamu pakai buat cari inspirasi dan belajar lebih cepat.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Inimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
Mahardika Oktadiansyah - 02 Mei 2025
Belajar CSS Lanjutan #166 | CSS animation-name Property
Mahardika Oktadiansyah - 02 Mei 2025
Belajar CSS Lanjutan #165 | CSS animation-iteration-count Property
Mahardika Oktadiansyah - 02 Mei 2025
Belajar CSS Lanjutan #164 | CSS animation-fill-mode Property