Install Web App

Belajar Figma. #102 Process Map

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

22 Mei 2025

Apa itu Process Map?

Process map adalah gambar atau diagram yang menunjukkan semua langkah dalam suatu pekerjaan atau proyek. Bisa dibilang ini seperti peta perjalanan kerja—dari awal sampai selesai.

Dengan process map, kamu bisa melihat alur kerja secara visual, seperti urutan tugas, siapa yang mengerjakan, dan bagaimana satu langkah terhubung ke langkah lainnya. Ini sangat membantu tim agar semuanya lebih teratur, komunikasi lebih lancar, dan lebih mudah melihat bagian yang bisa diperbaiki.

Misalnya, kamu sedang membuat website. Daripada hanya mendiskusikan idenya secara lisan, kamu bisa menggambarkan proses: mulai dari riset, desain, pengembangan, hingga peluncuran—semua ditampilkan dalam bentuk diagram.

6 Jenis Process Map yang Sering Digunakan

1. Basic Flow Chart

Ini adalah jenis paling umum.
Digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah dari awal sampai akhir dalam suatu proses.
Contohnya: proses orientasi karyawan baru atau alur desain produk.

Diagramnya biasanya simpel: mulai dari titik awal ➝ langkah-langkah kerja ➝ keputusan ➝ hasil akhir.

2. SIPOC Diagram

SIPOC adalah singkatan dari:

  • Supplier (Penyedia)

  • Input (Masukan)

  • Process (Proses)

  • Output (Hasil)

  • Customer (Pelanggan)

Diagram ini cocok jika kamu ingin melihat gambaran besar dari suatu proses bisnis, termasuk siapa saja yang terlibat dan apa saja yang dibutuhkan dari awal hingga hasil sampai ke pelanggan.

3. Swimlane Diagram

Cocok banget untuk proyek yang dikerjakan oleh beberapa tim atau bagian berbeda.
Diagram ini membagi alur kerja ke dalam “jalur renang” (swimlanes), di mana setiap jalur menunjukkan tanggung jawab satu tim atau orang tertentu.

Misalnya, dalam membuat aplikasi, satu jalur untuk tim desain, satu untuk developer, dan satu lagi untuk QA (pengujian). Jadi semuanya jelas siapa mengerjakan apa.

4. Value Stream Map

Jenis ini lebih detail dan sering dipakai dalam dunia produksi atau distribusi.
Fungsinya untuk menjelaskan bagaimana sebuah produk bisa sampai ke pelanggan, sambil mengidentifikasi proses yang boros waktu atau biaya.

Jadi, ini bukan cuma tentang urutan kerja, tapi juga tentang meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.

5. Spaghetti Diagram

Namanya unik karena hasil diagramnya sering terlihat berantakan seperti mi spaghetti!
Jenis ini dipakai untuk melihat pergerakan atau alur antar bagian dalam proses yang kompleks.

Tujuannya adalah menemukan bagian yang tidak efisien, seperti terlalu banyak bolak-balik atau langkah yang tumpang tindih. Ini sering digunakan untuk menyederhanakan proses.

6. Detailed Process Map

Seperti versi lebih lengkap dari flow chart biasa.
Diagram ini tidak hanya menunjukkan langkah-langkah besar, tapi juga sub-langkah di dalamnya.

Sangat berguna jika kamu sedang merancang proses yang kompleks, seperti peluncuran produk baru yang melibatkan banyak divisi dan langkah.

Template Process Mapping di Figma

Kalau kamu ingin langsung mulai membuat process map, Figma menyediakan template di FigJam (fitur papan kerja kolaboratif online). Template ini bisa membantu kamu dan tim bekerja bareng, lengkap dengan fitur:

  • Update real-time

  • Chat dan voice note

  • Alat bantu visual seperti sticky notes, panah, simbol, dll

Dengan FigJam, kamu bisa menggambar alur proses sambil berdiskusi langsung bareng tim.

Manfaat Process Mapping

Kenapa process map itu penting? Berikut beberapa keuntungannya:

  • Produktivitas meningkat
    Karena setiap langkah kerja terlihat jelas, semua anggota tim jadi tahu apa yang harus mereka lakukan.

  • Proses lebih efisien
    Dengan menggambar alurnya, kamu bisa menemukan bagian yang membuang waktu dan memperbaikinya.

  • Tim jadi lebih kompak
    Semua orang bisa ikut menyumbang ide, jadi proses kerja benar-benar dipahami bersama-sama.

Cara Membuat Process Map (5 Langkah Mudah)

1. Tentukan Tujuan atau Masalah

Tanya dulu ke diri sendiri: “Apa yang mau aku perbaiki atau capai lewat proses ini?”
Tujuan ini akan membantumu menentukan jenis process map dan seberapa detail kamu harus membuatnya.

2. Kumpulkan dan Brainstorm Langkah-Langkah

Ajak tim kamu berdiskusi. Tuliskan semua langkah yang terjadi dalam proses tersebut, siapa saja yang terlibat, dan alat apa saja yang dibutuhkan.

Kalau bisa, cek dokumen lama, data statistik, atau hasil pengamatan proses sebelumnya.

3. Buat Process Map-nya

Pilih jenis diagram yang paling cocok.
Gunakan bentuk-bentuk standar seperti:

  • Oval → untuk titik awal dan akhir

  • Kotak → untuk aktivitas atau tugas

  • Belah ketupat (diamond) → untuk titik pengambilan keputusan

  • Panah → untuk menunjukkan alur

4. Review dan Perbaiki

Tunjukkan ke tim, minta masukan, lalu revisi jika ada langkah yang membingungkan atau tidak efisien.
Pastikan prosesnya logis, ringkas, dan mudah diikuti.

5. Bagikan dan Terapkan

Setelah selesai, bagikan process map ke semua anggota tim yang terlibat.
Lakukan uji coba dulu, lalu perbaiki jika ternyata masih ada kendala saat diterapkan.

Tips Tambahan untuk Hasil yang Lebih Baik

  • Mulai dari yang besar dulu, baru tambahkan detail jika perlu

  • Libatkan semua pihak terkait, supaya gambaran prosesnya lengkap

  • Gunakan data dan fakta, bukan asumsi

  • Selalu review ulang, pastikan hasil akhir sesuai kenyataan dan tujuanmu

Pakai Figma untuk Mulai Sekarang

Kamu bisa langsung mencoba membuat process map lewat FigJam di Figma.
Fitur kolaboratifnya sangat membantu kalau kamu kerja bareng tim.

Kalau masih butuh inspirasi:

  • Cari contoh process map dari komunitas Figma

  • Lihat tools tambahan dari komunitas desain UX Figma

  • Tonton tutorial dan tips di channel YouTube Figma

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya