Apa itu Process Map?
Process map adalah gambar atau diagram yang menunjukkan semua langkah dalam suatu pekerjaan atau proyek. Bisa dibilang ini seperti peta perjalanan kerja—dari awal sampai selesai.
Dengan process map, kamu bisa melihat alur kerja secara visual, seperti urutan tugas, siapa yang mengerjakan, dan bagaimana satu langkah terhubung ke langkah lainnya. Ini sangat membantu tim agar semuanya lebih teratur, komunikasi lebih lancar, dan lebih mudah melihat bagian yang bisa diperbaiki.
Misalnya, kamu sedang membuat website. Daripada hanya mendiskusikan idenya secara lisan, kamu bisa menggambarkan proses: mulai dari riset, desain, pengembangan, hingga peluncuran—semua ditampilkan dalam bentuk diagram.
6 Jenis Process Map yang Sering Digunakan
1. Basic Flow Chart
Ini adalah jenis paling umum.
Digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah dari awal sampai akhir dalam suatu proses.
Contohnya: proses orientasi karyawan baru atau alur desain produk.
Diagramnya biasanya simpel: mulai dari titik awal ➝ langkah-langkah kerja ➝ keputusan ➝ hasil akhir.
2. SIPOC Diagram
SIPOC adalah singkatan dari:
Supplier (Penyedia)
Input (Masukan)
Process (Proses)
Output (Hasil)
Customer (Pelanggan)
Diagram ini cocok jika kamu ingin melihat gambaran besar dari suatu proses bisnis, termasuk siapa saja yang terlibat dan apa saja yang dibutuhkan dari awal hingga hasil sampai ke pelanggan.
3. Swimlane Diagram
Cocok banget untuk proyek yang dikerjakan oleh beberapa tim atau bagian berbeda.
Diagram ini membagi alur kerja ke dalam “jalur renang” (swimlanes), di mana setiap jalur menunjukkan tanggung jawab satu tim atau orang tertentu.
Misalnya, dalam membuat aplikasi, satu jalur untuk tim desain, satu untuk developer, dan satu lagi untuk QA (pengujian). Jadi semuanya jelas siapa mengerjakan apa.
4. Value Stream Map
Jenis ini lebih detail dan sering dipakai dalam dunia produksi atau distribusi.
Fungsinya untuk menjelaskan bagaimana sebuah produk bisa sampai ke pelanggan, sambil mengidentifikasi proses yang boros waktu atau biaya.
Jadi, ini bukan cuma tentang urutan kerja, tapi juga tentang meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan.
5. Spaghetti Diagram
Namanya unik karena hasil diagramnya sering terlihat berantakan seperti mi spaghetti!
Jenis ini dipakai untuk melihat pergerakan atau alur antar bagian dalam proses yang kompleks.
Tujuannya adalah menemukan bagian yang tidak efisien, seperti terlalu banyak bolak-balik atau langkah yang tumpang tindih. Ini sering digunakan untuk menyederhanakan proses.
6. Detailed Process Map
Seperti versi lebih lengkap dari flow chart biasa.
Diagram ini tidak hanya menunjukkan langkah-langkah besar, tapi juga sub-langkah di dalamnya.
Sangat berguna jika kamu sedang merancang proses yang kompleks, seperti peluncuran produk baru yang melibatkan banyak divisi dan langkah.
Template Process Mapping di Figma
Kalau kamu ingin langsung mulai membuat process map, Figma menyediakan template di FigJam (fitur papan kerja kolaboratif online). Template ini bisa membantu kamu dan tim bekerja bareng, lengkap dengan fitur:
Update real-time
Chat dan voice note
Alat bantu visual seperti sticky notes, panah, simbol, dll
Dengan FigJam, kamu bisa menggambar alur proses sambil berdiskusi langsung bareng tim.
Manfaat Process Mapping
Kenapa process map itu penting? Berikut beberapa keuntungannya:
Produktivitas meningkat
Karena setiap langkah kerja terlihat jelas, semua anggota tim jadi tahu apa yang harus mereka lakukan.
Proses lebih efisien
Dengan menggambar alurnya, kamu bisa menemukan bagian yang membuang waktu dan memperbaikinya.
Tim jadi lebih kompak
Semua orang bisa ikut menyumbang ide, jadi proses kerja benar-benar dipahami bersama-sama.
Cara Membuat Process Map (5 Langkah Mudah)
1. Tentukan Tujuan atau Masalah
Tanya dulu ke diri sendiri: “Apa yang mau aku perbaiki atau capai lewat proses ini?”
Tujuan ini akan membantumu menentukan jenis process map dan seberapa detail kamu harus membuatnya.
2. Kumpulkan dan Brainstorm Langkah-Langkah
Ajak tim kamu berdiskusi. Tuliskan semua langkah yang terjadi dalam proses tersebut, siapa saja yang terlibat, dan alat apa saja yang dibutuhkan.
Kalau bisa, cek dokumen lama, data statistik, atau hasil pengamatan proses sebelumnya.
3. Buat Process Map-nya
Pilih jenis diagram yang paling cocok.
Gunakan bentuk-bentuk standar seperti:
Oval → untuk titik awal dan akhir
Kotak → untuk aktivitas atau tugas
Belah ketupat (diamond) → untuk titik pengambilan keputusan
Panah → untuk menunjukkan alur
4. Review dan Perbaiki
Tunjukkan ke tim, minta masukan, lalu revisi jika ada langkah yang membingungkan atau tidak efisien.
Pastikan prosesnya logis, ringkas, dan mudah diikuti.
5. Bagikan dan Terapkan
Setelah selesai, bagikan process map ke semua anggota tim yang terlibat.
Lakukan uji coba dulu, lalu perbaiki jika ternyata masih ada kendala saat diterapkan.
Tips Tambahan untuk Hasil yang Lebih Baik
Mulai dari yang besar dulu, baru tambahkan detail jika perlu
Libatkan semua pihak terkait, supaya gambaran prosesnya lengkap
Gunakan data dan fakta, bukan asumsi
Selalu review ulang, pastikan hasil akhir sesuai kenyataan dan tujuanmu
Pakai Figma untuk Mulai Sekarang
Kamu bisa langsung mencoba membuat process map lewat FigJam di Figma.
Fitur kolaboratifnya sangat membantu kalau kamu kerja bareng tim.
Kalau masih butuh inspirasi:
Cari contoh process map dari komunitas Figma
Lihat tools tambahan dari komunitas desain UX Figma
Tonton tutorial dan tips di channel YouTube Figma
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map