Belajar Figma #61 Warna Komplementer — Minarsih TECH Install Web App

Belajar Figma #61 Warna Komplementer

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

08 Mei 2025

Apa itu Warna Komplementer?

Bayangin kamu punya roda warna (color wheel) — bentuknya bulat, dan semua warna disusun melingkar. Nah, warna komplementer itu adalah dua warna yang posisinya saling berseberangan di roda warna.

Contohnya:

  • Merah dan Hijau

  • Biru dan Oranye

  • Kuning dan Ungu

Kenapa mereka disebut komplementer? Karena saat dipadukan, mereka saling "melengkapi" dan menciptakan kontras yang sangat mencolok dan menarik perhatian.

Contoh sehari-hari:

  • Matahari terbenam (warna langit biru bertemu oranye)

  • Rambu lalu lintas (merah dan hijau)

  • Logo-logo brand besar

Gimana Cara Kerja Warna Komplementer dalam Desain?

Ketika kamu menaruh dua warna yang saling berlawanan itu berdampingan, mata kita langsung bereaksi. Warna-warna itu terlihat lebih cerah dan "menyala", karena otak kita menangkap kontrasnya.

Ini disebut "simultaneous contrast" — dua warna itu seperti saling dorong untuk tampil lebih menonjol.

Karena itu, desainer sering pakai warna komplementer untuk menarik perhatian ke bagian penting, misalnya tombol "Beli Sekarang", judul besar, atau peringatan.

Pilih Warna Komplementer Berdasarkan Media

Sebelum memilih warna, kamu perlu tahu kamu sedang mendesain untuk layar (website, aplikasi) atau untuk cetak (brosur, poster).

  1. Desain Digital (layar) → Pakai model warna RGB:

    • Merah lawannya Sian (biru kehijauan)

    • Hijau lawannya Magenta (pink terang)

    • Biru lawannya Kuning

  2. Desain Cetak → Pakai model warna CMYK:

    • Cyan lawannya Merah

    • Magenta lawannya Hijau

    • Kuning lawannya Biru

Kenapa beda? Karena warna di layar dibuat dari cahaya (RGB), sedangkan warna cetak dibuat dari tinta (CMYK).

Manfaat Menggunakan Warna Komplementer

Desain kamu bisa jadi:

  • Lebih menarik mata

  • Lebih mudah dibaca, terutama untuk teks

  • Mengarahkan perhatian pengguna ke bagian penting

  • Terlihat profesional dan hidup

Tapi harus digunakan dengan hati-hati, karena kalau semua bagian desain terlalu "nyala", malah bisa bikin pusing yang lihat.

Contoh Brand yang Pinter Pakai Warna Komplementer

  1. Duolingo

    • Warna utama: Hijau (simbol belajar dan pertumbuhan)

    • Dipadu merah untuk menunjukkan jawaban salah, jadi langsung kelihatan kontrasnya.

  2. LA Lakers

    • Ungu (kesan elegan/royal) + Kuning (energi, semangat)

    • Warna ini menciptakan identitas visual yang langsung dikenali.

  3. Firefox

    • Oranye (hangat, aktif) + Biru (stabil, bisa dipercaya)

    • Kombinasi ini seimbang dan menunjukkan kepribadian brand mereka.

Tips Jitu Pakai Warna Komplementer

  1. Campur Warna Hangat dan Dingin

    • Warna hangat: merah, oranye, kuning

    • Warna dingin: biru, hijau, ungu
      → Campuran ini bisa bikin desain lebih berenergi dan hidup.

  2. Gunakan Tints dan Shades

    • Tint = warna + putih (lebih terang)

    • Shade = warna + hitam (lebih gelap)
      → Ini bikin warna kamu lebih fleksibel dan nggak terlalu keras.

  3. Jaga Keseimbangan

    • Jangan semuanya warna cerah, nanti desainmu capek dilihat.

    • Sesuaikan tingkat kecerahan dan kejenuhan agar tetap enak dipandang.

  4. Gunakan Secukupnya

    • Simpan warna-warna komplementer untuk bagian penting aja: tombol, call-to-action, atau elemen fokus.

    • Contoh: Google pakai empat warna cerah, tapi tetap dominan warna putih biar nggak bikin lelah mata.

Gimana Kalau Warna Komplementer Terlalu "Ngejreng"?

Kalau kamu merasa warnanya terlalu kontras atau terlalu menyala, ada trik namanya Split Complementary.

Gimana caranya?

  1. Pilih satu warna utama

  2. Cari lawannya di roda warna

  3. Gunakan dua warna di sebelah kiri dan kanan dari lawan warna itu

Contoh:

  • Warna utama: Biru

  • Lawan: Oranye

  • Split complementary: Merah-oranye dan Kuning-oranye

Hasilnya tetap kontras, tapi lebih lembut dan nyaman dilihat.

Menggunakan Warna Komplementer di Figma

Figma punya banyak fitur buat bantu kamu main warna:

  • Color Palette Generator → Cari warna-warna komplementer otomatis

  • UI Kits → Template desain yang udah siap pakai

  • Contrast Checker → Cek apakah teksmu cukup kontras (penting untuk aksesibilitas)

  • Plugin Komunitas → Banyak plugin untuk eksplorasi warna dan skema warna otomatis

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya