Install Web App

Belajar Figma. #124 User Persona

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

30 Mei 2025

Apa Itu User Persona dan Mengapa Penting?

User persona adalah gambaran fiktif (buatan) dari pengguna ideal suatu produk. Meskipun dibuat, persona ini berdasarkan data nyata yang dikumpulkan dari pengguna atau calon pengguna.

Bayangkan kamu membuat produk seperti aplikasi, website, atau layanan. Kamu pasti ingin tahu:

  • Siapa yang akan menggunakannya?

  • Mereka butuh apa?

  • Apa yang mereka sukai dan tidak sukai?

Nah, user persona membantu menjawab itu semua. Persona ini seperti profil pengguna lengkap—dari umur, pekerjaan, hobi, motivasi, sampai masalah yang sering mereka hadapi.

Contohnya:

Kamu punya situs diskon. Salah satu persona kamu adalah “Promo-Code Pat”, ibu rumah tangga berusia 38 tahun yang suka cari promo dan pintar pakai media sosial.

Dengan persona seperti itu, kamu dan tim bisa lebih mudah membuat desain, fitur, dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhannya.

Cara Membuat Persona dalam 5 Langkah

Langkah 1: Riset Pengguna

Jangan nebak-nebak. Mulailah dari data yang nyata. Kamu bisa dapatkan data dari:

Kalau kamu sudah punya pengguna:

  • Wawancara langsung atau grup diskusi (focus group). Tanya: kenapa mereka pakai produkmu? Apa yang mereka suka/tidak suka?

  • Survei online: Buat pertanyaan sederhana dan beri hadiah kecil seperti voucher agar orang mau mengisi.

  • Tanya ke tim customer service dan sales: Mereka sering dengar langsung keluhan dan kebutuhan pelanggan.

  • Gunakan Google Analytics: Lihat umur, lokasi, perangkat, dan kebiasaan pengunjung webmu.

  • Beri pilihan saat daftar email: Misalnya, biarkan pengguna memilih kategori minat (seperti "diskon makanan" atau "promo elektronik").

Kalau kamu belum punya pengguna (produk baru):

  • Riset pasar: Coba wawancara orang-orang yang kemungkinan akan memakai produkmu.

  • Tes A/B: Tampilkan dua versi produk dan lihat mana yang lebih disukai.

  • Web scraping: Cari informasi dari situs atau forum yang mirip produkmu, lihat apa yang dibicarakan orang.

Langkah 2: Kelompokkan Pengguna

Setelah punya banyak data, cari pola atau kesamaan antar pengguna. Kelompokkan mereka berdasarkan ciri tertentu, misalnya:

Kamu punya aplikasi meditasi. Ternyata pengguna bisa dibagi jadi:

  • "Eksekutif sibuk yang butuh relaksasi"

  • "Penggiat hidup sehat"

  • "Ibu rumah tangga yang ingin waktu tenang"

Meski pakai produk yang sama, kebutuhan mereka beda. Inilah dasar untuk membuat beberapa persona berbeda.

Gunakan tools seperti FigJam untuk membantu memetakan pola, kasih label, dan diskusi bareng tim.

Langkah 3: Kumpulkan Info Detail tentang Persona

Dari data yang kamu punya, kamu bisa mulai membuat cerita tentang masing-masing persona.

Contoh persona:
Nama: “High-Performance Jamie”
Umur: 42 tahun
Status: Menikah, punya 2 anak
Pendidikan: S2
Pekerjaan: Eksekutif (jabatan tinggi)
Penghasilan: $125.000/tahun
Sifat: Fokus, ambisius, suka analisis
Kebiasaan: Bangun pagi, suka LinkedIn
Masalah: Stres karena kerja
Motivasi: Ingin sehat dan seimbang, meditasi jadi solusinya

Informasi seperti ini membantu tim untuk lebih memahami siapa sebenarnya yang mereka layani.

Langkah 4: Gunakan Template Persona

Setelah punya data dan cerita, kamu bisa mulai isi template persona.

Template ini biasanya berisi:

  • Nama & foto persona (boleh fiktif)

  • Usia, pekerjaan, lokasi

  • Tujuan hidup atau pekerjaan

  • Masalah atau tantangan

  • Perilaku sehari-hari

  • Motivasi & keinginan

Kamu juga bisa buat moodboard, yaitu semacam papan berisi gambar-gambar yang mewakili persona. Ini bantu tim lebih cepat memahami siapa pengguna mereka.

Langkah 5: Tulis Bio Singkat

Tambahkan cerita singkat tentang kehidupan si persona. Tujuannya agar terasa lebih hidup dan mudah dipahami semua anggota tim.

Contoh bio untuk Jamie:

Jamie kerja dari rumah tapi sibuk sekali. Waktu tenangnya hanya saat nyetir, dan biasanya dia mendengarkan podcast tentang kesehatan. Untuk mengurangi stres dan recharge, dia meditasi pakai aplikasi. Jamie suka Pilates, belanja di Trader Joe’s, nonton di Hulu, dan sering aktif di Instagram.

 Cerita seperti ini membuat timmu bisa lebih “merasa dekat” dengan pengguna dan mendesain produk yang lebih cocok.

Jenis-Jenis Persona

  1. Goal-directed persona:
    Fokus pada tujuan utama pengguna. Misalnya, mahasiswa ingin hemat cepat, atau pebisnis cari cara hemat jangka panjang.

  2. Role-based persona:
    Fokus pada peran pengguna di pekerjaan atau hidupnya. Contoh: Manajer pemasaran yang punya wewenang mengambil keputusan, atau pemilik toko kecil yang multitasking.

  3. Engaging persona:
    Persona yang lebih "berjiwa", dengan cerita, hobi, kepribadian yang lengkap. Ini bisa membantu tim lebih paham emosi dan cara berpikir pengguna.

Tantangan yang Sering Terjadi (dan Cara Mengatasinya)

  • Tim tidak sepaham soal persona?
    Ajak workshop, brainstorming bareng supaya semua punya pandangan yang sama.

  • Takut bikin stereotip?
    Pastikan semua berdasarkan data nyata, bukan asumsi.

  • Kebanyakan persona?
    Fokus pada 2–3 persona utama yang paling berpengaruh ke produk.

  • Sulit dapet data?
    Gabungkan beberapa metode: wawancara, survei, observasi, dll.

  • Persona tidak pernah diperbarui?
    Jadwalkan update rutin, apalagi kalau ada produk baru atau perubahan besar.

  • Anggaran terbatas?
    Fokus pada persona yang paling penting untuk tujuan bisnismu.

Buat Persona Lebih Mudah Pakai FigJam

Dengan FigJam, kamu bisa:

  • Pakai template persona siap pakai

  • Buat empathy map untuk memahami pikiran dan perasaan pengguna

  • Buat customer journey (perjalanan pengguna dari awal sampai akhir)

  • Kolaborasi bareng tim secara online

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya