Apa Itu User Persona dan Mengapa Penting?
User persona adalah gambaran fiktif (buatan) dari pengguna ideal suatu produk. Meskipun dibuat, persona ini berdasarkan data nyata yang dikumpulkan dari pengguna atau calon pengguna.
Bayangkan kamu membuat produk seperti aplikasi, website, atau layanan. Kamu pasti ingin tahu:
Siapa yang akan menggunakannya?
Mereka butuh apa?
Apa yang mereka sukai dan tidak sukai?
Nah, user persona membantu menjawab itu semua. Persona ini seperti profil pengguna lengkap—dari umur, pekerjaan, hobi, motivasi, sampai masalah yang sering mereka hadapi.
Contohnya:
Kamu punya situs diskon. Salah satu persona kamu adalah “Promo-Code Pat”, ibu rumah tangga berusia 38 tahun yang suka cari promo dan pintar pakai media sosial.
Dengan persona seperti itu, kamu dan tim bisa lebih mudah membuat desain, fitur, dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhannya.
Cara Membuat Persona dalam 5 Langkah
Langkah 1: Riset Pengguna
Jangan nebak-nebak. Mulailah dari data yang nyata. Kamu bisa dapatkan data dari:
Kalau kamu sudah punya pengguna:
Wawancara langsung atau grup diskusi (focus group). Tanya: kenapa mereka pakai produkmu? Apa yang mereka suka/tidak suka?
Survei online: Buat pertanyaan sederhana dan beri hadiah kecil seperti voucher agar orang mau mengisi.
Tanya ke tim customer service dan sales: Mereka sering dengar langsung keluhan dan kebutuhan pelanggan.
Gunakan Google Analytics: Lihat umur, lokasi, perangkat, dan kebiasaan pengunjung webmu.
Beri pilihan saat daftar email: Misalnya, biarkan pengguna memilih kategori minat (seperti "diskon makanan" atau "promo elektronik").
Kalau kamu belum punya pengguna (produk baru):
Riset pasar: Coba wawancara orang-orang yang kemungkinan akan memakai produkmu.
Tes A/B: Tampilkan dua versi produk dan lihat mana yang lebih disukai.
Web scraping: Cari informasi dari situs atau forum yang mirip produkmu, lihat apa yang dibicarakan orang.
Langkah 2: Kelompokkan Pengguna
Setelah punya banyak data, cari pola atau kesamaan antar pengguna. Kelompokkan mereka berdasarkan ciri tertentu, misalnya:
Kamu punya aplikasi meditasi. Ternyata pengguna bisa dibagi jadi:
"Eksekutif sibuk yang butuh relaksasi"
"Penggiat hidup sehat"
"Ibu rumah tangga yang ingin waktu tenang"
Meski pakai produk yang sama, kebutuhan mereka beda. Inilah dasar untuk membuat beberapa persona berbeda.
Gunakan tools seperti FigJam untuk membantu memetakan pola, kasih label, dan diskusi bareng tim.
Langkah 3: Kumpulkan Info Detail tentang Persona
Dari data yang kamu punya, kamu bisa mulai membuat cerita tentang masing-masing persona.
Contoh persona:
Nama: “High-Performance Jamie”
Umur: 42 tahun
Status: Menikah, punya 2 anak
Pendidikan: S2
Pekerjaan: Eksekutif (jabatan tinggi)
Penghasilan: $125.000/tahun
Sifat: Fokus, ambisius, suka analisis
Kebiasaan: Bangun pagi, suka LinkedIn
Masalah: Stres karena kerja
Motivasi: Ingin sehat dan seimbang, meditasi jadi solusinya
Informasi seperti ini membantu tim untuk lebih memahami siapa sebenarnya yang mereka layani.
Langkah 4: Gunakan Template Persona
Setelah punya data dan cerita, kamu bisa mulai isi template persona.
Template ini biasanya berisi:
Nama & foto persona (boleh fiktif)
Usia, pekerjaan, lokasi
Tujuan hidup atau pekerjaan
Masalah atau tantangan
Perilaku sehari-hari
Motivasi & keinginan
Kamu juga bisa buat moodboard, yaitu semacam papan berisi gambar-gambar yang mewakili persona. Ini bantu tim lebih cepat memahami siapa pengguna mereka.
Langkah 5: Tulis Bio Singkat
Tambahkan cerita singkat tentang kehidupan si persona. Tujuannya agar terasa lebih hidup dan mudah dipahami semua anggota tim.
Contoh bio untuk Jamie:
Jamie kerja dari rumah tapi sibuk sekali. Waktu tenangnya hanya saat nyetir, dan biasanya dia mendengarkan podcast tentang kesehatan. Untuk mengurangi stres dan recharge, dia meditasi pakai aplikasi. Jamie suka Pilates, belanja di Trader Joe’s, nonton di Hulu, dan sering aktif di Instagram.
Cerita seperti ini membuat timmu bisa lebih “merasa dekat” dengan pengguna dan mendesain produk yang lebih cocok.
Jenis-Jenis Persona
Goal-directed persona:
Fokus pada tujuan utama pengguna. Misalnya, mahasiswa ingin hemat cepat, atau pebisnis cari cara hemat jangka panjang.
Role-based persona:
Fokus pada peran pengguna di pekerjaan atau hidupnya. Contoh: Manajer pemasaran yang punya wewenang mengambil keputusan, atau pemilik toko kecil yang multitasking.
Engaging persona:
Persona yang lebih "berjiwa", dengan cerita, hobi, kepribadian yang lengkap. Ini bisa membantu tim lebih paham emosi dan cara berpikir pengguna.
Tantangan yang Sering Terjadi (dan Cara Mengatasinya)
Tim tidak sepaham soal persona?
Ajak workshop, brainstorming bareng supaya semua punya pandangan yang sama.
Takut bikin stereotip?
Pastikan semua berdasarkan data nyata, bukan asumsi.
Kebanyakan persona?
Fokus pada 2–3 persona utama yang paling berpengaruh ke produk.
Sulit dapet data?
Gabungkan beberapa metode: wawancara, survei, observasi, dll.
Persona tidak pernah diperbarui?
Jadwalkan update rutin, apalagi kalau ada produk baru atau perubahan besar.
Anggaran terbatas?
Fokus pada persona yang paling penting untuk tujuan bisnismu.
Buat Persona Lebih Mudah Pakai FigJam
Dengan FigJam, kamu bisa:
Pakai template persona siap pakai
Buat empathy map untuk memahami pikiran dan perasaan pengguna
Buat customer journey (perjalanan pengguna dari awal sampai akhir)
Kolaborasi bareng tim secara online
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map