25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
Kenapa warna cokelat penting dalam desain?
Kalau kamu ingin desain atau merekmu terlihat hangat, dapat dipercaya, dan aman, maka menggunakan warna cokelat bisa jadi pilihan yang tepat. Warna-warna alami ini bisa membuat orang merasa nyaman dan percaya pada brand kamu. Tidak hanya itu, beberapa nuansa cokelat juga bisa memberi kesan mahal dan elegan, tergantung dari jenis cokelat yang dipakai.
Dasar-dasar warna cokelat
Warna cokelat bukan warna primer, tapi hasil campuran beberapa warna lain. Dalam desain digital (RGB), kamu bisa mendapatkan cokelat dengan mencampur merah, hijau, dan biru. Contoh warnanya adalah hex #895129. Sementara di dunia cetak (CMYK), warna cokelat muncul dari campuran magenta, kuning, dan hitam.
Walau tidak ada di roda warna tradisional, cokelat sekarang sering dilihat sebagai turunan dari warna oranye yang lebih gelap. Karena itu, cokelat digolongkan sebagai warna netral yang hangat dan sangat fleksibel — bisa dipasangkan dengan banyak warna lain atau berdiri sendiri.
Manfaat memakai warna cokelat dalam desain
Banyak desainer menggunakan warna cokelat karena alasan berikut:
Memberi kesan alami dan organik: Warna cokelat sering diasosiasikan dengan elemen alam seperti tanah dan kayu. Karena itu, cocok untuk brand yang ingin terlihat ramah lingkungan atau alami.
Membangun kepercayaan: Cokelat yang gelap memberi kesan stabil, dewasa, dan terpercaya.
Meningkatkan keterbacaan: Beberapa warna cokelat memiliki kontras yang baik dengan teks putih atau hitam, sehingga bagus untuk digunakan sebagai latar belakang.
Jenis-jenis warna cokelat
Ada banyak variasi warna cokelat yang bisa kamu pakai, tergantung suasana dan pesan yang ingin kamu sampaikan. Warna-warna ini bisa dikelompokkan menjadi tiga kategori:
1. Cokelat Muda (Light Browns)
Cocok untuk menciptakan desain yang kalem, ramah, dan tidak mencolok. Juga ideal sebagai latar untuk warna-warna terang.
Beige (#EDE8D0): Warna yang lembut dan elegan, cocok untuk kesan tenang dan stabil.
Nude (#F7D9BC): Menambahkan dimensi halus pada elemen desain, cocok untuk efek hover atau respons interaktif.
Sand (#CBBD93): Warna yang mengingatkan pada pantai atau gurun, cocok untuk aplikasi bertema wellness dan travel.
Tan (#D6B588): Memberi kehangatan yang lembut, cocok untuk tombol atau teks kecil.
2. Cokelat Medium (Medium Browns)
Menawarkan kehangatan dan energi. Cocok untuk elemen yang ingin kamu tonjolkan dalam desain.
Bronze (#CE8946): Cokelat yang kuat dan mewah karena nuansa oranye-nya.
Burnt Sienna (#E97451): Kombinasi merah dan cokelat yang menarik perhatian, ideal untuk tombol aksi.
Cinnamon (#D47E30): Warna hangat seperti kayu manis, cocok untuk judul atau heading.
Copper (#C68346): Terkesan kuat dan kreatif, bagus dipadukan dengan warna biru kehijauan.
Sepia (#704214): Warna seperti foto lama, cocok untuk desain yang ingin menghadirkan kesan nostalgia.
3. Cokelat Tua (Dark Browns)
Nuansa gelap dari cokelat memberi kesan elegan, kuat, dan profesional. Ideal untuk desain yang lebih formal dan serius.
Chocolate Brown (#7B3F00): Kaya dan stabil, cocok dipadukan dengan warna terang atau cerah.
Mocha (#6D3B07): Warna yang hangat dan klasik, cocok untuk brand premium.
Umber (#635147): Cokelat musim gugur yang serasi dengan warna hangat lain seperti peach atau merah.
Taupe (#54463A): Campuran antara cokelat dan abu-abu, memberi kesan modern dan profesional, cocok untuk teks atau menu navigasi.
Contoh Brand yang Sukses Menggunakan Warna Cokelat
Evernote: Gunakan cokelat muda untuk situs marketing mereka, memberi kesan nyaman dan tenang.
UPS: Ikonik dengan warna cokelat tua pada truk, seragam, dan logo — menciptakan kesan dapat diandalkan dan stabil.
West Elm: Menggunakan warna kayu alami dalam promosi mereka, memperkuat pesan kualitas, kenyamanan, dan keberlanjutan.
4 Tips Profesional Menggunakan Warna Cokelat dalam UI
Sesuaikan dengan konteks brand: Cokelat gelap untuk brand tradisional dan serius, cokelat muda untuk brand yang santai dan modern.
Padukan dengan warna lain: Jangan hanya gunakan cokelat. Tambahkan warna terang atau cerah agar desain tidak membosankan.
Tentukan hierarki visual: Gunakan cokelat medium atau gelap untuk menandai bagian penting, seperti tombol atau langkah berikutnya.
Pastikan keterbacaan: Kontras warna penting! Gunakan alat bantu untuk cek apakah teks mudah dibaca oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas penglihatan.
Gunakan Warna Cokelat di Figma
Kalau kamu masih bingung bagaimana memasukkan warna cokelat ke desainmu, Figma punya berbagai alat bantu:
Pelajari teori warna, makna warna, dan skema warna dari pustaka Figma.
Gunakan color palette generator untuk menemukan kombinasi warna yang cocok dengan cokelat.
Jelajahi koleksi palet warna buatan komunitas desainer di Figma.
Buat palet warna sendiri yang konsisten untuk brand kamu langsung di tools desain Figma.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method
153. Belajar Figma. #153 Action Plan
154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter
155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy
156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck
157. Belajar Figma. #157 Vision Statement
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #360 | CSS max-height Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #359 | CSS max-block-size Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Update Patch Notes Mobile Legends Versi 1.9.84: Buff, Nerf, dan Penyesuaian Hero