Install Web App

Belajar Figma. #126 Skala Likert

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

30 Mei 2025

Apa Itu Skala Likert?

Pernah dapat pertanyaan seperti:

"Seberapa puas kamu dengan layanan kami?
(1 = Sangat Tidak Puas, 5 = Sangat Puas)"

Nah, itu namanya Skala Likert.
Skala ini dibuat oleh seorang psikolog bernama Rensis Likert. Fungsinya adalah untuk mengukur pendapat, sikap, atau perasaan seseorang terhadap sesuatu.

Skala Likert biasanya berisi pilihan seperti:

  • Sangat Tidak Setuju

  • Tidak Setuju

  • Netral

  • Setuju

  • Sangat Setuju

Atau bisa juga seperti:

  • Selalu – Kadang-kadang – Tidak Pernah

  • Sangat Mudah – Sangat Sulit

Jadi, intinya: Skala Likert membantu kita mengubah pendapat orang menjadi data angka yang bisa kita analisis.

Kapan Skala Likert Digunakan?

Skala ini sering banget digunakan dalam:

  • Survei pengalaman pengguna (UX)

  • Pengujian fitur baru di aplikasi

  • Menilai apakah desain cocok dengan identitas merek

  • Survei internal untuk mengetahui pendapat anggota tim

Contoh penggunaan:

  • Seorang desainer ingin tahu apakah halaman baru mudah digunakan.
    Dia bisa buat pernyataan seperti:

    "Saya merasa halaman ini mudah dinavigasi"
    Lalu pengguna tinggal memilih dari "Sangat Tidak Setuju" sampai "Sangat Setuju".

Manfaat Menggunakan Skala Likert

Kenapa banyak tim produk atau UX pakai skala ini?

  1. Mudah dibuat dan dijawab
    Pertanyaannya simpel, tinggal pilih dari 1 sampai 5 atau 7. Nggak bikin pusing responden.

  2. Data bisa diukur
    Jawaban berupa angka, jadi bisa dihitung rata-rata, persentase, atau dibuat grafik.

  3. Konsisten dan bisa dibandingkan
    Kamu bisa pakai pertanyaan yang sama dari waktu ke waktu untuk lihat perubahan atau perbaikan.

  4. Fleksibel
    Cocok untuk berbagai jenis survei: pengalaman pengguna, pendapat tim, testing produk, dsb.

Cara Menggunakan dan Membuat Pertanyaan Skala Likert

Langkah 1: Tentukan Tujuan

Sebelum bikin pertanyaan, tanya dulu:

  • Mau tahu apa?

  • Sedang mengukur kepuasan pengguna, kemudahan, atau opini tim?

Contoh: Kamu ingin tahu apakah pengguna kesulitan mencari tombol checkout. Maka, kamu buat pertanyaan yang fokus ke bagian itu.

Langkah 2: Pilih Skala

Biasanya digunakan:

  • Skala 5 poin (lebih simpel)

  • Skala 7 poin (lebih detail)

Contoh skala 5 poin:

  • Sangat Tidak Setuju

  • Tidak Setuju

  • Netral

  • Setuju

  • Sangat Setuju

Contoh skala 7 poin:

  • Tambahkan: "Sedikit Setuju" atau "Sedikit Tidak Setuju" untuk hasil yang lebih halus

Kalau kamu ingin survei yang cepat dan mudah dimengerti, 5 poin sudah cukup.

Langkah 3: Tulis Pertanyaan yang Jelas dan Netral

Hindari pertanyaan yang memengaruhi jawaban.
Contoh yang kurang baik:

"Apakah kamu menyukai sistem pemesanan kami yang mudah dan cepat?"
→ Ini memengaruhi pendapat responden.

Contoh netral:

"Seberapa mudah kamu melakukan pemesanan di website kami?"

Kamu juga bisa variasikan kalimat, misalnya dengan membuat pertanyaan negatif agar hasilnya lebih seimbang:

"Saya merasa kesulitan saat menggunakan fitur pencarian."

Langkah 4: Analisis Jawaban

Setelah dapat data, kamu bisa:

  • Hitung berapa orang memilih setiap opsi

  • Ubah jadi persentase

  • Hitung rata-rata nilai dari setiap pertanyaan

Contoh:
Pernyataan: “Checkout mudah digunakan”
Responden memilih:

  • 40%: Sangat Setuju (nilai 5)

  • 30%: Setuju (nilai 4)

  • 20%: Netral (nilai 3)

  • 5%: Tidak Setuju (nilai 2)

  • 5%: Sangat Tidak Setuju (nilai 1)

Kamu bisa simpulkan:

  • Mayoritas (70%) merasa checkout cukup mudah

  • Rata-rata nilai: sekitar 4.2

Hasil ini bisa divisualisasikan dalam grafik, heatmap, atau dimasukkan ke user journey map untuk tahu di mana pengguna mengalami kendala.

Langkah 5: Gunakan Temuanmu

  • Fokus dulu ke hasil dengan nilai rendah (misalnya, fitur yang dianggap membingungkan)

  • Buat rencana perbaikan

  • Lakukan survei ulang setelah perbaikan, pakai skala yang sama, supaya bisa dibandingkan

Contoh Pertanyaan Skala Likert

Navigasi Website

  1. Seberapa mudah kamu menemukan menu yang kamu cari?

    • Sangat Mudah – Sangat Sulit

  2. Informasi yang saya butuhkan mudah ditemukan.

    • Sangat Setuju – Sangat Tidak Setuju

  3. Konten di halaman ini jelas dan tidak membingungkan.

    • Sangat Setuju – Sangat Tidak Setuju

Redesain Brand

  1. Tampilan baru sesuai dengan identitas merek.

  2. Warna dan logo menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

  3. Desain ini mencerminkan nilai-nilai perusahaan.

Pengalaman Checkout

  1. Proses checkout mudah digunakan.

  2. Opsi pembayaran dan pengiriman sesuai dengan harapan saya.

  3. Informasi pesanan saya ditampilkan dengan jelas dari awal sampai selesai.

Buat Survei Skala Likert di FigJam

Kalau kamu mau bikin survei langsung, bisa coba pakai FigJam, papan tulis digital dari Figma. Di sana kamu bisa:

  • Pakai template Likert Scale yang sudah disediakan

  • Ajak tim kasih feedback pakai emoji, stiker, atau suara

  • Presentasikan hasil survei dengan Figma Slides

Kesimpulan

Skala Likert itu sederhana, tapi sangat kuat untuk memahami apa yang dirasakan pengguna atau tim kamu.
Dengan menanyakan hal-hal kecil, kamu bisa mendapatkan wawasan besar tentang apa yang perlu diperbaiki.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya