Install Web App

Belajar Figma. #108 Brainstorming

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

23 Mei 2025

Apa itu brainstorming?

Brainstorming adalah proses mengumpulkan ide sebanyak mungkin dari satu atau banyak orang untuk mencari solusi atas suatu masalah atau mengembangkan suatu gagasan. Tujuannya bukan langsung menemukan jawaban terbaik, tapi membuka pikiran, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan menghasilkan ide-ide yang segar.

Saat brainstorming, tidak masalah kalau ada ide yang aneh atau belum sempurna. Bahkan ide yang awalnya terasa “nggak nyambung” bisa saja menjadi awal dari sesuatu yang hebat. Dengan cara ini, tim bisa saling memicu kreativitas satu sama lain.

Apa tujuan brainstorming?

Tujuan utama brainstorming adalah membantu tim berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah atau mengeksplorasi gagasan. Daripada buru-buru mencari satu jawaban yang paling benar, brainstorming mendorong semua orang untuk berpikir terbuka, saling menanggapi ide, dan menghasilkan ide-ide yang bisa berkembang lebih lanjut.

4 Manfaat brainstorming untuk tim

  1. Meningkatkan kerja sama tim
    Brainstorming membuat orang bekerja sama sebagai satu tim. Semua orang bisa menyumbangkan ide, termasuk yang biasanya lebih pendiam. Ini menciptakan suasana inklusif dan memperkuat hubungan antar anggota tim.

  2. Mendorong kreativitas
    Ide terbaik seringkali bukan yang pertama muncul. Brainstorming memberi ruang untuk berpikir bebas, mencoba hal baru, dan menemukan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

  3. Menghasilkan ide-ide kreatif
    Karena setiap orang punya latar belakang dan sudut pandang berbeda, brainstorming bisa menghasilkan banyak gagasan unik. Dengan berdiskusi, ide-ide itu bisa dikembangkan menjadi solusi yang lebih matang dan bermanfaat.

  4. Menyatukan berbagai sudut pandang
    Brainstorming memungkinkan semua orang menyampaikan pandangannya. Dengan mendengar perspektif yang berbeda, tim bisa melihat masalah dari banyak sisi dan mendapatkan inspirasi baru.

Jenis-jenis teknik brainstorming

Ada banyak metode brainstorming. Berikut beberapa teknik yang bisa kamu coba sesuai kebutuhan tim:

  • Brainwriting: Semua anggota menulis ide mereka, lalu ide itu diteruskan ke anggota lain untuk ditambahkan. Cocok untuk tim yang ingin semua orang punya kesempatan menyumbang ide.

  • Reverse brainstorming: Bukannya mencari solusi, teknik ini mencari penyebab masalah terlebih dahulu. Misalnya, kenapa pelanggan pergi? Lalu, dari situ dicari solusinya. Cocok untuk mengidentifikasi akar masalah.

  • 5 Whys: Tanya “mengapa?” sebanyak lima kali untuk menggali sampai ke akar masalah. Misalnya: Kenapa pelanggan tidak puas? Kenapa itu bisa terjadi? Dan seterusnya.

  • Crazy 8: Setiap orang menggambar 8 ide dalam waktu singkat (biasanya 8 menit). Tidak perlu bagus, yang penting bebas berkreasi. Cocok untuk tim kreatif dan desainer.

  • Mind mapping: Mulai dari satu ide utama di tengah, lalu cabangkan ke ide-ide yang berkaitan. Teknik ini membantu menyusun pikiran dan melihat hubungan antar ide.

  • Starbursting: Fokus pada membuat pertanyaan daripada jawaban. Misalnya: Siapa pengguna produk ini? Kenapa mereka butuh? Kapan waktu yang tepat untuk rilis?

  • Production vision board: Gunakan papan visual untuk merancang tujuan, fitur, dan kebutuhan pengguna. Cocok untuk menyatukan visi tim.

  • Rapid ideation: Tulis sebanyak mungkin ide dalam waktu singkat. Tujuannya bukan langsung memilih yang terbaik, tapi menciptakan banyak opsi.

  • SCAMPER: Gunakan 7 pendekatan ini untuk mengembangkan ide: Substitute (gantikan), Combine (gabungkan), Adapt (sesuaikan), Modify (ubah), Put to use (gunakan), Eliminate (hilangkan), Reverse (balikkan).

  • Random word: Ambil kata acak, lalu coba hubungkan dengan masalah yang sedang dibahas. Ini memicu cara berpikir yang tidak biasa.

  • Cubing: Lihat suatu ide dari 6 sudut pandang, seperti mendeskripsikan, membandingkan, menganalisis, dan menerapkan. Membantu memahami ide lebih dalam.

Cara menjalankan sesi brainstorming dalam 5 langkah

  1. Tentukan topik dan undang peserta
    Sebelum mulai, pastikan topik yang dibahas jelas. Kirim undangan ke orang-orang yang punya sudut pandang berbeda agar diskusi lebih kaya.

  2. Siapkan lingkungan yang nyaman
    Bisa dilakukan secara online atau tatap muka. Beri tugas awal, misalnya minta peserta berpikir ide sebelum sesi dimulai. Ini membantu sesi berjalan lebih lancar.

  3. Pilih fasilitator
    Fasilitator bertugas memandu sesi, menjaga waktu, dan memastikan semua orang punya kesempatan bicara. Penting agar diskusi tetap terarah dan inklusif.

  4. Tinjau ide-ide yang muncul
    Setelah semua ide dikumpulkan, evaluasi mana yang paling menjanjikan. Bisa dengan voting, diskusi, atau hadiah kecil agar peserta lebih semangat.

  5. Buat rencana aksi
    Pilih ide terbaik, lalu susun rencana: siapa mengerjakan apa dan kapan harus selesai. Kirim ringkasan hasil brainstorming ke semua peserta.

7 Tips agar brainstorming berjalan efektif

  1. Tulis semua ide, jangan sampai ada yang hilang.

  2. Beri semua orang kesempatan bicara.

  3. Fokus ke kuantitas ide dulu, bukan kualitas.

  4. Jangan terlalu kaku atau terstruktur.

  5. Hindari kritik, ciptakan suasana aman untuk berbagi.

  6. Batasi waktu supaya tetap efisien.

  7. Kembangkan ide dari yang sudah ada.

Gunakan FigJam untuk brainstorming

Figma menyediakan alat bernama FigJam, yaitu papan online tempat tim bisa menuangkan ide bersama-sama. Ada banyak template siap pakai yang bisa membantu sesi brainstorming jadi lebih seru dan produktif.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya