5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
Apa itu Data Flow Diagram?
Data Flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggambarkan alur data dalam sebuah sistem. DFD menunjukkan bagaimana data masuk, diproses, disimpan, dan keluar dari sistem. Bentuknya mirip seperti flowchart, tapi fokus pada data dan proses, bukan urutan langkah.
Kenapa Harus Pakai DFD?
DFD membantu tim dan manajer proyek untuk:
Menjelaskan sistem dengan lebih mudah.
Berkolaborasi lebih efisien karena semua anggota tim bisa melihat gambaran besar.
Mendeteksi kesalahan atau hambatan dalam sistem.
Merancang sistem baru sebelum benar-benar dibuat.
Meningkatkan efisiensi dengan mengidentifikasi langkah yang bisa dipangkas.
Jenis-jenis DFD
DFD Fisik: Menunjukkan bagaimana sistem dijalankan secara teknis (hardware, software, tim).
DFD Logis: Menjelaskan apa yang terjadi dalam sistem secara konseptual, tanpa detail teknis. Fokus pada proses bisnis.
Keduanya bisa digunakan bersama untuk pemahaman yang lebih menyeluruh.
Simbol DFD
Walaupun ada beberapa gaya (Yourdon, Gane-Sarson, SSADM, dsb), simbol dasarnya sama:
External Entity (entitas luar): orang/sistem di luar proses → kotak atau oval.
Process (proses): kegiatan yang memproses data → lingkaran.
Data Store (penyimpanan data): tempat menyimpan data → persegi panjang terbuka.
Data Flow (alur data): pergerakan data → panah.
Level DFD
DFD dibagi ke beberapa level:
Level 0 (Context Diagram): Gambaran umum sistem dan hubungannya dengan entitas luar.
Level 1: Menjabarkan proses utama menjadi subproses dan data store.
Level 2: Memperinci lebih jauh proses dari level 1.
Level 3+: Untuk sistem yang sangat kompleks, jarang dipakai karena terlalu rumit.
Aturan DFD
Agar DFD akurat dan tidak membingungkan, ikuti aturan berikut:
Setiap proses harus punya input dan output.
Setiap data store harus punya alur masuk dan keluar.
Data tidak bisa langsung pindah dari satu entitas ke entitas lain tanpa melalui proses.
Semua proses harus terhubung ke elemen lain (entitas, data store, atau proses lain).
Tips Membuat DFD
Hindari black holes: proses yang punya input tapi tidak menghasilkan output.
Hindari miracles: proses yang menghasilkan output tanpa input.
Hindari grey holes: output yang tidak sesuai dengan input (berlebihan atau tidak masuk akal).
Gunakan template agar lebih cepat dan rapi.
Langkah-langkah Membuat DFD
1. Tentukan Input dan Output
Tulis semua data yang masuk dan keluar dari sistem. Ini bisa dari pengguna, sistem lain, atau database.
2. Daftar Elemen DFD
Identifikasi semua proses, entitas luar, data store, dan alur data yang terlibat.
3. Buat DFD Level 0
Gambarkan hubungan antar entitas luar dan proses utama secara umum. Ini adalah fondasi dari diagram yang lebih rinci.
4. Perluas ke Level Berikutnya
Kalau butuh detail lebih, jabarkan proses di level 0 menjadi beberapa proses kecil (level 1, 2, dst).
5. Cek Ulang dan Koreksi
Pastikan alur data jelas dan tidak ada elemen yang keliru atau hilang. Ulangi proses jika perlu.
Contoh DFD
Level 0: Misalnya sistem pemesanan online — hanya terlihat pengguna, sistem, dan data yang masuk/keluar.
Level 1: Proses pemesanan dijabarkan jadi input pesanan, cek stok, simpan pesanan, dll.
Level 2: Proses cek stok bisa dijabarkan lebih lanjut: cari produk, cek jumlah, update database, dst.
Tips Tambahan:
Pakai nama proses yang jelas dan sesuai sistemnya.
Usahakan Level 0 muat dalam 1 halaman.
Jangan biarkan garis alur saling tumpang tindih.
Tandai simbol yang muncul lebih dari satu dengan tanda khusus (*).
Nomori proses untuk memudahkan pemahaman.
Buat dan Kolaborasi di FigJam
Figma menyediakan FigJam — papan online kolaboratif untuk:
Mendesain DFD secara visual.
Kolaborasi dan brainstorming dengan tim.
Gunakan template seperti Gantt chart atau retrospective board untuk mendukung proyekmu.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map