Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis — Minarsih TECH Install Web App

Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

13 Mei 2025

Apa Itu Prinsip Desain Grafis?

Dalam dunia desain, terutama desain UI (user interface) atau desain grafis secara umum, kamu nggak cuma asal tempel gambar atau pilih warna yang “keliatan bagus”. Ada aturan atau prinsip yang membantu supaya desain kita tidak hanya indah, tapi juga berfungsi dengan baik dan mudah dipahami pengguna.

Prinsip-prinsip ini bisa dibilang seperti panduan dasar yang membantu kita membuat desain yang:

  • Rapi

  • Konsisten

  • Enak dilihat

  • Mudah dipahami

  • Efektif menyampaikan pesan

Di bawah ini adalah 13 prinsip desain grafis yang sering digunakan dan dijelaskan juga di dokumentasi Figma. Kita akan bahas satu per satu dengan bahasa yang mudah dimengerti, cocok buat kamu yang sedang belajar atau ingin memperkuat dasar desainmu.

13 Prinsip Desain Grafis

1. Alignment (Perataan)

Alignment adalah menyusun elemen seperti teks, gambar, atau ikon agar sejajar dan teratur. Misalnya, kalau semua teks rata kiri, mata jadi lebih mudah membaca karena nggak perlu loncat-loncat.

Kenapa penting?
Supaya desain terlihat rapi dan profesional.

Tips:
Gunakan grid atau fitur auto layout di Figma untuk bantu menyusun elemen secara sejajar.

2. Contrast (Kontras)

Kontras adalah perbedaan mencolok antara dua elemen—misalnya warna terang vs gelap, ukuran besar vs kecil. Kontras ini bikin elemen penting lebih menonjol.

Kenapa penting?
Tanpa kontras, semua elemen bisa terlihat sama pentingnya (dan itu bikin bingung).

Tips:
Gunakan warna mencolok untuk tombol utama, dan ukuran lebih besar untuk judul.

3. Balance (Keseimbangan)

Balance berarti menata elemen agar desain terasa “beratnya” seimbang. Bisa secara simetris (kiri-kanan sama) atau asimetris (berbeda tapi tetap terasa pas).

Kenapa penting?
Desain yang seimbang lebih nyaman dipandang.

Tips:
Gunakan grid untuk bantu menilai seimbang atau tidaknya tata letak.

4. Hierarchy (Tingkatan Informasi)

Hierarchy membuat pengguna tahu informasi mana yang penting dan mana yang tambahan. Biasanya dibuat lewat ukuran font, warna, atau posisi.

Kenapa penting?
Bantu pengguna baca informasi sesuai urutan yang benar.

Tips:
Buat judul lebih besar, subjudul lebih kecil, lalu isi di bawahnya.

5. Color (Warna)

Warna bisa memengaruhi suasana, menarik perhatian, dan memperkuat identitas brand. Setiap warna punya arti psikologis—misalnya biru untuk tenang, merah untuk semangat.

Kenapa penting?
Warna bisa bantu membangun nuansa dan emosi dalam desain.

Tips:
Gunakan kombinasi warna yang harmonis dan pastikan teks tetap mudah dibaca.

6. White Space (Ruang Kosong)

White space bukan ruang kosong yang mubazir. Justru, ini membantu memberi “napas” pada desain dan meningkatkan fokus pengguna.

Kenapa penting?
Desain tanpa ruang kosong bisa terasa padat dan melelahkan mata.

Tips:
Gunakan jarak antar elemen dengan baik. Jangan takut membiarkan area kosong.

7. Proportion (Proporsi)

Proporsi adalah perbandingan ukuran antar elemen. Elemen yang lebih penting biasanya dibuat lebih besar.

Kenapa penting?
Membantu menunjukkan elemen mana yang harus diperhatikan dulu.

Tips:
Pastikan ukuran elemen sesuai dengan tingkat kepentingannya.

8. Repetition (Pengulangan)

Repetition berarti mengulang gaya elemen seperti font, warna, atau bentuk. Ini bikin desain terlihat konsisten.

Kenapa penting?
Konsistensi membuat desain lebih mudah dipahami dan dikenali.

Tips:
Gunakan gaya yang sama untuk komponen yang sama, misalnya semua tombol pakai warna dan bentuk serupa.

9. Rhythm (Irama)

Rhythm adalah alur visual dari pengulangan elemen. Bisa membentuk pola atau pergerakan visual yang mengalir.

Kenapa penting?
Membuat desain terasa hidup dan dinamis.

Tips:
Ciptakan pola pengulangan seperti jarak antar ikon atau teks.

10. Movement (Gerakan Visual)

Movement adalah arah pandangan mata saat melihat desain. Desain yang baik akan mengarahkan mata dari bagian penting ke bagian lainnya secara alami.

Kenapa penting?
Bantu pengguna fokus ke bagian penting terlebih dahulu.

Tips:
Gunakan layout seperti Z-pattern atau F-pattern agar alur mata mengikuti informasi secara runtut.

11. Emphasis (Penekanan)

Emphasis adalah menonjolkan elemen tertentu supaya langsung menarik perhatian pengguna. Biasanya diterapkan pada tombol, promo, atau call-to-action.

Kenapa penting?
Biar pengguna tahu bagian mana yang harus segera dilihat atau diklik.

Tips:
Gunakan warna mencolok, ukuran besar, atau posisi tengah untuk menekankan sesuatu.

12. Proximity (Kedekatan)

Proximity berarti menempatkan elemen yang berhubungan secara berdekatan agar lebih mudah dicerna sebagai satu kelompok.

Kenapa penting?
Memudahkan pengguna memahami mana informasi yang berkaitan.

Tips:
Kelompokkan label dan input form, atau ikon dan teks keterangan yang saling berhubungan.

13. Unity (Kesatuan)

Unity berarti seluruh elemen dalam desain terasa menyatu dan selaras. Tidak ada yang terlihat asing atau bertabrakan.

Kenapa penting?
Desain yang menyatu terasa lebih rapi, solid, dan profesional.

Tips:
Gunakan gaya visual yang konsisten: dari font, warna, sampai ikon.

Kesimpulan

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kamu bisa bikin desain yang nggak cuma cantik, tapi juga berfungsi dengan baik. Semua prinsip ini bisa kamu latih langsung di Figma karena sudah dilengkapi dengan fitur-fitur seperti:

  • Grid dan auto layout untuk alignment & balance

  • Warna dan style guide untuk konsistensi

  • Komponen dan layouting untuk unity & repetition

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya