Apa Itu Mood Board?
Mood board adalah semacam papan ide, tempat kamu mengumpulkan gambar, warna, tulisan, dan elemen visual lain untuk menggambarkan arah atau nuansa dari suatu proyek desain. Bisa dibuat secara digital (misalnya pakai Figma atau FigJam) atau secara fisik (pakai kertas, majalah, dan lem).
Mood board membantu kamu menyampaikan ide secara visual. Jadi, daripada menjelaskan panjang lebar soal “konsep desain minimalis dengan nuansa hangat,” kamu cukup tunjukkan mood board yang berisi foto ruangan hangat, warna-warna netral, dan font yang sederhana.
Desainer, tim kreatif, bahkan klien, sering menggunakan mood board untuk menyamakan persepsi dan arah proyek.
Manfaat Mood Board
Kenapa mood board itu penting? Ini beberapa manfaatnya:
Sumber Inspirasi Visual
Mood board bisa membangkitkan semangat dan ide baru. Saat kamu melihat kumpulan gambar atau warna yang sesuai dengan tema, kamu akan lebih mudah membayangkan hasil akhirnya.
Memudahkan Komunikasi
Mood board bikin kamu lebih gampang menjelaskan ide ke tim atau klien. Orang bisa langsung lihat dan pahami konsepnya lewat gambar, tanpa harus dijelaskan panjang lebar.
Mendapatkan Masukan
Mood board bisa jadi alat untuk diskusi. Teman kerja atau klien bisa kasih komentar, saran, atau bahkan menambahkan ide mereka sendiri.
Membantu Fokus
Dengan mood board, kamu jadi punya panduan visual yang bisa kamu lihat terus selama proses desain. Ini membantu kamu tetap berada di jalur yang sesuai dengan tujuan awal.
Konsistensi Brand
Kalau kamu bikin mood board untuk brand atau produk, itu akan bantu menjaga tampilan visual yang konsisten—dari desain, warna, sampai gaya tulisan.
Cara Membuat Mood Board dalam 5 Langkah
Langkah 1: Tentukan Tujuan Proyekmu
Sebelum cari gambar, pikirkan dulu: apa tujuan proyek kamu? Apa kesan atau nuansa yang ingin ditampilkan?
Tulis kata-kata kunci yang menggambarkan suasana yang kamu inginkan. Contohnya:
Untuk aplikasi renovasi rumah → “hangat, terang, modern”
Untuk brand minuman kekinian → “segar, fun, berani”
Kata-kata ini nanti jadi panduan waktu kamu mencari inspirasi visual.
Langkah 2: Cari dan Kumpulkan Inspirasi
Sekarang saatnya cari bahan! Kamu bisa dapat inspirasi dari mana saja:
Gambar di Pinterest, Behance, atau Instagram
Foto sendiri
Desain kemasan produk
Contoh font, warna, atau ilustrasi
Tampilan website/aplikasi yang kamu suka
Tips:
Hindari gambar yang terlalu dipoles atau terlalu sering digunakan orang lain.
Perhatikan gambar atau gaya yang secara alami menarik perhatianmu—itu bisa jadi cerminan gaya desainmu.
Langkah 3: Susun Mood Board-mu
Gunakan template gratis dari FigJam atau susun sendiri di Figma.
Beberapa tips menyusun mood board:
Letakkan gambar utama atau paling penting di tengah.
Susun elemen lain mengelilinginya, seperti warna, font, atau elemen pendukung.
Campur antara foto, teks, warna, dan grafis.
Jangan terlalu penuh—pastikan tetap enak dilihat dan mudah dimengerti.
Tujuannya: mood board kamu harus bisa “bercerita” dan menunjukkan arah desain dengan jelas.
Langkah 4: Jelaskan Alasan di Balik Pilihanmu
Setelah selesai menyusun, jangan lupa tambahkan penjelasan.
Tulis kata kunci atau deskripsi singkat tentang mood board.
Jelaskan kenapa kamu memilih gambar, warna, atau font tertentu.
Ceritakan sedikit tentang apa yang ingin kamu capai.
Contoh:
“Foto-foto ini menggambarkan nuansa musim panas, dengan warna cerah seperti jeruk dan lemon. Font-nya terlihat premium tapi tetap playful—cocok untuk produk minuman ringan yang menyasar anak muda.”
Langkah 5: Minta Feedback
Mood board sudah jadi? Sekarang waktunya minta pendapat!
Kamu bisa:
Bagikan lewat FigJam atau Figma ke teman, tim, atau klien.
Ajak mereka kasih komentar, saran, atau menambahkan inspirasi baru.
Perbaiki jika ada masukan yang membangun.
Mood board ini nantinya bisa kamu jadikan panduan utama selama proses desain. Jadi, pastikan kamu dan tim benar-benar sepakat dulu sebelum lanjut.
Contoh Mood Board
Mood board bisa digunakan untuk berbagai macam proyek: desain web, aplikasi, branding produk, bahkan presentasi atau konten media sosial.
Misalnya:
Mood board untuk toko online bisa berisi warna pastel, foto produk, dan gaya font yang simpel.
Mood board untuk iklan bisa menampilkan suasana, emosi, dan tone yang ingin disampaikan.
Figma juga pernah membagikan contoh nyata, seperti saat Duolingo membuat mood board untuk iklan Super Bowl mereka.
5 Tips Bikin Mood Board yang Keren
Tetapkan Tujuan yang Jelas
Mood board kamu harus mencerminkan tujuan proyek. Jangan sekadar tempel gambar yang estetik saja.
Jangan Takut Coba-coba
Eksperimen dengan gaya, warna, dan komposisi. Kadang inspirasi datang dari hal yang nggak terduga.
Anggap Mood Board Sebagai Cerita Visual
Bayangkan mood board kamu seperti bercerita—harus ada alur dan makna di baliknya.
Ajak Orang Lain Kolaborasi
Kamu bisa kerja bareng tim di FigJam. Semakin banyak sudut pandang, hasilnya bisa makin matang.
Tambahkan Teks atau Catatan
Mood board bukan cuma soal gambar. Gunakan sticky notes, komentar, atau keterangan untuk memperjelas maksudmu.
Mulai Mood Board dengan FigJam
Kalau kamu bingung mulai dari mana, kamu bisa langsung pakai template mood board dari FigJam. Tinggal isi dengan ide dan gambar kamu sendiri.
Mood board template: untuk mulai menuangkan ide visual
Mind map template: untuk bantu ngembangin ide dari awal
Prototyping template: untuk wujudkan mood board jadi desain nyata
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map