Install Web App

Belajar Figma. #127 Empathy Map

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

30 Mei 2025

Apa Itu Empathy Map?

Empathy Map (Peta Empati) adalah alat yang digunakan untuk memahami apa yang dirasakan, dipikirkan, dilihat, didengar, dan dilakukan oleh pengguna.

Bayangkan kamu ingin benar-benar mengerti seseorang—bukan cuma apa yang mereka lakukan, tapi juga apa yang mereka rasakan dalam hati. Nah, empathy map membantu kita masuk ke "dunia pengguna" supaya kita bisa membuat produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perasaan mereka.

Contohnya, kamu bikin aplikasi kasir. Dengan empathy map, kamu bisa tahu:

  • Apa yang bikin pengguna frustrasi?

  • Apa yang bikin mereka senang?

  • Bagian mana yang membingungkan?

  • Apa yang mereka pikirkan tapi nggak mereka ucapkan?

Kenapa Empathy Map Penting?

Karena kita sering mengira-ngira kebutuhan pengguna, padahal kenyataannya bisa berbeda jauh.

Dengan empathy map, kamu bisa:

  • Melihat produk dari sudut pandang pengguna, bukan dari sudut pandang pembuat.

  • Mengenali masalah tersembunyi yang mungkin nggak kelihatan secara langsung.

  • Membangun produk yang lebih "manusiawi", karena kamu memahami pengguna secara emosional.

Apa Bedanya dengan Persona?

Kamu mungkin pernah dengar tentang persona, yaitu gambaran umum tentang siapa pengguna kita (umur, pekerjaan, kebiasaan, dll).

Perbedaan utamanya:

Empathy Map

Persona

Fokus pada perasaan dan pengalaman pengguna dalam situasi tertentu

Fokus pada profil umum pengguna

Lebih detail ke hal kecil, seperti apa yang mereka rasakan saat pakai produk

Lebih luas, seperti latar belakang dan kebiasaan

Bisa dibuat hanya dari satu wawancara

Butuh riset dari beberapa sumber dan waktu yang lebih lama

Jadi, meskipun kamu sudah punya persona, empathy map tetap berguna untuk memperdalam pemahaman kamu tentang pengguna.

Apa Saja Isi Empathy Map?

Empathy map biasanya punya 4 bagian utama:

  1. Melihat (Sees)
    Apa yang dilihat pengguna saat menggunakan produk? Contohnya: layar yang membingungkan, banyak tombol, atau tampilannya rapi dan simpel.

  2. Mendengar (Hears)
    Apa yang pengguna dengar dari orang lain? Misalnya: saran dari teman, komentar di media sosial, atau keluhan dari rekan kerja.

  3. Mengatakan dan Melakukan (Says and Does)
    Apa yang pengguna ucapkan langsung saat menggunakan produk? Dan apa yang mereka lakukan? Misalnya: "Aplikasi ini lambat banget" atau terlihat klik tombol berulang kali karena bingung.

  4. Berpikir dan Merasa (Thinks and Feels)
    Ini bagian yang paling penting: apa isi pikiran dan perasaan mereka? Mungkin mereka merasa frustasi, senang, bingung, atau puas. Kadang mereka nggak mengatakannya, tapi kamu bisa tahu dari nada suara atau ekspresi wajah.

Cara Membuat Empathy Map (Langkah Demi Langkah)

Berikut ini 7 langkah membuat empathy map yang bisa kamu lakukan bersama tim:

1. Tentukan Siapa Penggunanya dan Apa Tujuannya

Tentukan dulu siapa yang ingin kamu pahami—apakah pengguna individu atau kelompok. Pastikan kamu juga tahu kenapa kamu ingin membuat empathy map ini. Misalnya: untuk memperbaiki tampilan aplikasi kasir, atau memahami pengalaman pengguna baru.

2. Kumpulkan Data dari Pengalaman Nyata

Kamu butuh data asli dari pengguna. Bisa dari:

  • Wawancara langsung

  • Survei

  • Observasi saat mereka memakai produk

  • Catatan harian atau rekaman aktivitas

3. Pelajari Apa yang Mereka Alami

Coba pahami seperti apa hari-hari mereka. Apakah mereka sibuk? Sering terburu-buru? Kesulitan mengakses fitur tertentu? Masukkan juga komentar dari media sosial atau testimoni pengguna.

4. Gali Pikiran dan Perasaan Mereka

Tanya hal-hal seperti:

  • Apa yang mereka pikirkan saat memakai produk?

  • Apa yang mereka rasakan?

  • Apa yang tidak mereka katakan tapi mungkin mereka alami?

Contoh:

  • "Aku bingung harus klik tombol yang mana."

  • "Aku senang karena transaksinya cepat."

  • "Aku frustrasi karena loading-nya lama."

5. Kategorikan Temuan Kamu

Pisahkan data kamu ke dalam empat bagian tadi (melihat, mendengar, berpikir/merasa, mengatakan/melakukan). Bisa ditulis di sticky notes atau langsung ke template digital (seperti di FigJam).

6. Cari Pola atau Kesamaan

Lihat apakah ada pola yang berulang. Misalnya: banyak pengguna bilang bingung cari menu, atau banyak yang merasa puas dengan tampilan.

7. Diskusikan dan Gunakan untuk Perbaikan

Setelah map selesai, diskusikan hasilnya bersama tim. Bisa jadi dasar untuk:

  • Desain ulang fitur

  • Perbaiki alur penggunaan

  • Buat keputusan yang lebih berpihak pada pengguna

Tips Biar Empathy Map Kamu Lebih Efektif

  • Fokus pada tujuan: Jangan semua data dimasukkan—ambil yang paling penting dan relevan.

  • Fleksibel: Setiap pengguna beda, jadi map-nya juga bisa beda-beda.

  • Biarkan tim berpendapat: Ajak semua anggota tim ikut menambahkan insight, lalu diskusikan bersama.

  • Terbuka untuk revisi: Empathy map bisa terus diperbarui seiring waktu dan masukan pengguna.

Manfaat Empathy Map

  • Menyederhanakan data: Bantu kamu memahami pengguna tanpa harus membaca riset panjang lebar.

  • Melihat dari sisi pengguna: Bukan cuma teknis, tapi juga emosional.

  • Dipakai lintas tim: Bisa dipakai oleh tim desain, pengembang, marketing, bahkan manajemen.

Mulai dari Template FigJam

Kalau kamu pengin langsung coba, Figma punya template empathy map di FigJam. Kamu tinggal pakai template-nya dan ajak tim buat brainstorming bareng. Ini cara cepat dan seru buat memahami pengguna dengan lebih dalam.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya