Belajar Figma #89 Information Architecture (IA) — Minarsih TECH Install Web App

Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

20 Mei 2025

Apa Itu Information Architecture (IA)?

Bayangin kamu buka website toko online karena lihat iklannya menarik. Tapi setelah masuk, kamu bingung cari harga atau detail produk. Harus klik banyak halaman, tetap nggak ketemu. Akhirnya kamu tutup aja tab-nya, kan?

Nah, itulah masalah yang terjadi kalau website-nya nggak punya struktur informasi yang jelas.

Information Architecture (IA) adalah cara mengatur dan menyusun konten (seperti teks, gambar, link, menu, dsb.) supaya pengguna bisa dengan mudah menemukan apa yang mereka cari. IA dipakai di website, aplikasi, blog, bahkan produk digital lainnya.

Menurut Clara Ujiie dari Figma:
“IA adalah seni mengatur isi atau konten dalam produk supaya pengguna bisa paham dan tahu arah atau jalurnya.”

IA berfokus pada 3 hal utama:

  • User (pengguna): Siapa mereka? Apa yang mereka cari?

  • Context (konteks): Kapan dan bagaimana mereka mengakses informasi?

  • Content (konten): Apa yang ingin mereka lihat, baca, atau gunakan?

Kalau salah satu bagian ini diabaikan, pengguna akan kesulitan dan akhirnya meninggalkan produkmu.

Apa Bedanya IA dan Sitemap?

Banyak orang berpikir kalau IA itu sama dengan sitemap, padahal beda.

  • Sitemap itu seperti peta website — menunjukkan semua halaman dan bagaimana mereka saling terhubung.

  • IA adalah sistem yang lebih luas. IA mencakup bagaimana konten disusun, bagaimana menu diberi nama, bagaimana pengguna bernavigasi, dan bagaimana info bisa dicari dengan mudah.

Sitemap hanyalah salah satu bagian dari IA.

Kenapa IA Penting?

Kalau kamu ingin website atau aplikasi kamu nyaman digunakan, IA adalah hal yang wajib. Ini beberapa alasannya:

  1. Navigasi lebih mudah: Pengguna tidak tersesat. Mereka tahu harus klik apa dan ke mana selanjutnya.

  2. Info mudah ditemukan: Khususnya buat website dengan banyak konten, pengguna bisa dengan cepat cari yang mereka butuhkan.

  3. Konten lebih rapi: Mudah diatur, diperbarui, dan dikelola oleh tim.

  4. Bantu bisnis berkembang: Orang lebih betah, lebih banyak yang beli, daftar, atau interaksi lainnya.

Kata Clara dari Figma:
“Membantu pengguna menemukan jalan itu bagian besar dari IA yang baik. Ini berlaku di level produk, halaman, atau seluruh situs.”

Komponen Utama dalam IA

Supaya arsitektur informasi bisa berjalan baik, ada 4 bagian penting yang harus diperhatikan:

1. Organization Systems (Cara Mengelompokkan Konten)

  • Contohnya seperti card sorting, di mana pengguna diminta mengelompokkan konten yang mirip ke dalam satu kategori.

  • Bisa juga dengan membuat persona pengguna untuk tahu pola perilaku mereka.

Clara menyarankan: “Ajak pengguna untuk membuat kelompok konten, lalu lihat mereka mengelompokkan atau menamai kategori tersebut.”

2. Labeling Systems (Cara Memberi Nama)

  • Gunakan nama kategori, tombol, atau menu yang jelas dan mudah dimengerti.

  • Misalnya: “Produk Terbaru” lebih jelas daripada “Koleksi Kami”.

3. Navigation Systems (Cara Menavigasi)

  • Bisa global (menu utama), lokal (sub-menu), atau kontekstual (link di dalam konten).

  • Kalau navigasi rumit, bantu dengan panduan, wizard, atau step-by-step.

4. Search Systems (Fitur Pencarian)

  • Buat sistem pencarian yang pintar, misalnya bisa cari berdasarkan kategori, nama, tag, atau konten yang relevan.

  • Lakukan uji coba untuk tahu hasil pencarian apakah sudah sesuai dengan yang pengguna harapkan.

8 Prinsip Information Architecture

Desainer Dan Brown membuat 8 prinsip untuk membimbing kita saat menyusun IA yang baik. Berikut penjelasan mudahnya:

  1. Content itu hidup (Principle of Objects):
    Konten itu bisa berubah. Jadi harus bisa diperbarui atau diperluas, misalnya artikel yang di-update setiap bulan.

  2. Jangan terlalu banyak pilihan (Principle of Choices):
    Terlalu banyak menu bisa bikin bingung. Lebih baik tawarkan sedikit tapi jelas, misalnya 3 pilihan paket harga saja.

  3. Berikan cuplikan (Principle of Disclosure):
    Tampilkan ringkasan konten sebelum pengguna klik lebih lanjut, seperti preview isi artikel.

  4. Berikan contoh (Principle of Examples):
    Pakai contoh untuk menjelaskan sesuatu, seperti video tutorial saat onboarding pengguna baru.

  5. Masuk dari mana saja (Principle of Front Doors):
    Jangan anggap semua orang masuk lewat halaman utama. Semua halaman harus bisa berdiri sendiri.

  6. Banyak cara menjelajah (Principle of Multiple Classifications):
    Pengguna bisa telusuri konten berdasarkan kategori, merek, warna, dsb.

  7. Navigasi harus jelas (Principle of Focused Navigation):
    Gunakan menu sederhana dan tetap konsisten di semua halaman.

  8. Harus bisa berkembang (Principle of Growth):
    Rancang website atau aplikasi supaya mudah ditambah konten di masa depan tanpa perlu ubah banyak hal.

Contoh Information Architecture

Berikut beberapa hal nyata yang termasuk dalam IA:

- Sitemap

Diagram atau peta halaman-halaman di website yang menunjukkan struktur dan jalur navigasi.

- User Flow

Diagram alur bagaimana pengguna bergerak dari satu langkah ke langkah lain sampai mereka menyelesaikan tujuan, seperti checkout atau pendaftaran.

- Wireframe

Sketsa sederhana tampilan halaman. Fokusnya pada susunan konten dan navigasi, bukan desain akhir.

- Taxonomy

Sistem pengelompokan konten, misalnya berdasarkan kategori, tag, subkategori, dll.

- Website Footer

Bagian paling bawah dari halaman website. Biasanya berisi link penting, info kontak, sosial media, dan navigasi tambahan.

Tips Profesional untuk Membangun IA

  1. Mulai dari IA duluan:
    Desain bagus tanpa struktur yang baik bisa berantakan. Kalau IA-nya salah, kamu bisa rugi waktu dan tenaga untuk memperbaiki.

  2. Libatkan tim sejak awal:
    Ajak desainer, developer, researcher, dan stakeholder untuk sama-sama memahami pengguna dan tujuan proyek.

  3. Selalu pikirkan pengguna:
    Semua keputusan tentang konten dan navigasi harus berdasarkan cara pikir dan kebutuhan pengguna.

  4. Optimalkan untuk mobile:
    Karena banyak pengguna buka dari HP, IA juga harus responsif dan mudah digunakan di layar kecil.

Mulai dengan FigJam

Biar kamu nggak mulai dari nol, Figma menyediakan template gratis di FigJam buat:

  • Bikin sitemap

  • Bikin wireframe

  • Bikin taxonomy

Kamu bisa langsung brainstorming bareng tim tanpa ribet. Clara bilang:
“FigJam itu seperti papan tulis digital. Kamu bisa langsung mulai bikin bareng tanpa harus nyiapin apa pun.”

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya