Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1 — Minarsih TECH Install Web App

Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

09 Mei 2025

60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Berikutnya

Warna dalam Desain UI

Dalam desain antarmuka pengguna (UI), warna sangat penting. Warna membantu:

  • Mengarahkan perhatian pengguna

  • Membangun suasana hati (emosi)

  • Menunjukkan bagian penting dari tampilan

  • Menciptakan kesan profesional dan menarik

Memahami Teori Warna

Teori warna adalah dasar untuk membuat kombinasi warna yang kuat dan bermakna. Tujuannya adalah menciptakan palet warna yang:

  • Sesuai tujuan desain

  • Membangkitkan emosi yang diinginkan

  • Meningkatkan pengalaman pengguna (UX)

Roda Warna

Roda warna adalah alat utama dalam teori warna. Ini menunjukkan hubungan antara warna, seperti:

  • Warna Primer: Merah, Kuning, Biru

  • Warna Sekunder: Oranye, Hijau, Ungu (hasil campuran primer)

  • Warna Tersier: Campuran warna primer + sekunder

Warna yang saling berlawanan di roda biasanya terlihat kontras tapi serasi jika dipadukan.

Harmoni Warna

Harmoni warna adalah tentang membuat warna bekerja bersama secara visual. Kombinasi yang harmonis:

  • Membuat desain lebih menarik dan mudah dilihat

  • Membantu pengguna fokus pada bagian penting

  • Membangun identitas merek yang kuat

  • Menciptakan suasana atau kesan tertentu

  • Membantu keterbacaan, terutama untuk pengguna dengan gangguan penglihatan warna (color blindness)

Properti Warna

Setiap warna punya karakteristik:

  • Hue: jenis warna (merah, hijau, biru, dsb.)

  • Saturasi: seberapa kuat atau lembut warnanya

  • Value: terang atau gelapnya warna

  • Suhu warna (temperature): kesan hangat (merah/oranye) atau dingin (biru/hijau)

Contoh: Warna kuning terang bisa menarik perhatian, tapi jika dibuat lebih lembut (seperti pastel), justru memberi kesan tenang dan segar.

Psikologi Warna

Psikologi warna adalah ilmu tentang bagaimana warna memengaruhi perasaan dan perilaku orang. Contoh:

  • Biru tua = tenang, bisa dipercaya

  • Merah tua (maroon) = percaya diri, kuat

Mengetahui makna warna bisa membantu kamu membuat kombinasi yang memberikan kesan emosional yang tepat.

Jenis-Jenis Kombinasi Warna

Beberapa jenis kombinasi warna populer:

  • Komplementer
    Warna yang berlawanan di roda warna. Kontras tinggi dan mencolok.

  • Monokromatik
    Satu warna dasar yang dibuat lebih terang atau gelap. Hasilnya konsisten dan kalem.

  • Analogus
    Warna yang bersebelahan di roda. Cocok untuk desain natural dan serasi.

  • Triadik
    Tiga warna yang jaraknya sama di roda. Seimbang dan menarik.

  • Tetradik
    Empat warna membentuk persegi di roda. Lebih kompleks dan butuh penyesuaian agar tidak terlalu ramai.

  • Split-Komplementer
    Satu warna utama + dua warna di samping lawannya. Kontras tinggi tapi tetap seimbang.

Contoh Kombinasi Warna dari Perusahaan Teknologi

Zoom

  • Warna utama: Biru

  • Alasan: Memberi kesan profesional dan terpercaya

  • Warna putih digunakan untuk tampilan yang bersih dan mudah digunakan

Apple

  • Warna: Putih, hitam, dan abu-abu

  • Alasan: Kesan elegan, premium, dan modern

  • Desainnya minimalis, fokus ke produk

Microsoft

  • Warna logo: Merah, hijau, biru, kuning

  • Website: dominan putih

  • Alasan: Menunjukkan keberagaman produk. Biru = profesional, hijau = fun dan gaming

 

60 Kombinasi Warna yang Menginspirasi

Dibagi menjadi kategori seperti:

Kombinasi warna Bold & Vibrant 

Warna-warna cerah dan mencolok untuk tampilan UI yang penuh energi dan menarik perhatian.

Kombinasi 1: Cherry bomb

Warna merah cerah berpadu dengan ungu tua dan pink muda. Cocok untuk desain yang ingin tampil berani, romantis, atau penuh semangat, misalnya aplikasi fashion atau kencan.

Kombinasi 2: Cosmic fusion

Gabungan warna biru tua dan ungu muda memberi kesan futuristik dan misterius. Ideal untuk aplikasi teknologi atau sains.

Kombinasi 3: Citrus pop

Kombinasi warna kuning lemon, oranye, dan hijau muda menciptakan suasana segar dan ceria. Sangat cocok untuk aplikasi makanan, anak-anak, atau musim panas.

Kombinasi 4: Electric sunset

Warna oranye terang dan ungu neon memberi kesan dramatis seperti matahari terbenam yang menyala. Cocok untuk aplikasi musik, hiburan, atau media sosial.

Kombinasi 5: Bubblegum pop

Warna pink, biru muda, dan ungu muda menciptakan nuansa manis dan playful. Cocok untuk aplikasi yang menyasar remaja atau brand yang ingin tampil fun.

Kombinasi 6: Tropical heat

Gabungan warna merah muda, oranye terang, dan kuning tropis menghadirkan nuansa hangat dan energik. Pas untuk desain bertema musim panas atau festival.

Kombinasi 7: Wild watermelon

Kombinasi pink dan hijau menyegarkan seperti semangka. Menarik untuk aplikasi makanan atau desain yang playful.

Kombinasi 8: Midnight disco

Warna gelap seperti biru navy dipadukan dengan aksen neon ungu atau pink memberi kesan pesta malam hari. Cocok untuk aplikasi klub, musik, atau event.

Kombinasi 9: Solar flare

Perpaduan merah dan oranye yang intens memberi kesan panas dan berani. Ideal untuk tombol CTA atau fitur yang ingin menonjol.

Kombinasi 10: Lemon fizz

Warna kuning terang dengan sedikit hijau muda menciptakan nuansa cerah dan segar, seperti minuman musim panas. Cocok untuk brand minuman atau energi.

Kombinasi warna Muted & Soft 

Palet warna lembut yang memberi nuansa tenang, profesional, atau romantis.

Kombinasi 11: Rose mist

Pink muda, putih krem, dan abu-abu terang menciptakan tampilan manis dan romantis. Cocok untuk wedding website atau beauty brand.

Kombinasi 12: Powdered blush

Gabungan pink lembut dan beige menciptakan suasana hangat dan bersih. Ideal untuk aplikasi gaya hidup atau kesehatan.

Kombinasi 13: Serene sky

Biru langit, putih, dan abu muda memberikan kesan damai dan lapang. Cocok untuk aplikasi meditasi atau tidur.

Kombinasi 14: Frosted lavender

Lavender, biru muda, dan putih menciptakan suasana yang kalem dan menenangkan. Cocok untuk UI bertema spa atau relaksasi.

Kombinasi 15: Clay garden

Warna tanah seperti coklat kemerahan, hijau daun, dan krem memberi kesan alami dan hangat. Cocok untuk produk ramah lingkungan.

Kombinasi 16: Soft sunrise

Warna oranye muda, kuning pucat, dan pink lembut menampilkan suasana matahari terbit yang menenangkan. Cocok untuk UI pagi hari atau tema positif.

Kombinasi 17: Dusty rose

Pink keabu-abuan, cokelat muda, dan beige menciptakan tampilan klasik dan elegan. Ideal untuk desain yang ingin tampil vintage.

Kombinasi 18: Misty meadow

Hijau mint, putih, dan abu pucat memberi kesan alam dan segar. Cocok untuk brand tanaman atau wellness.

Kombinasi 19: Ocean breeze

Biru laut lembut, putih, dan abu muda menciptakan nuansa sejuk dan bersih. Cocok untuk desain bertema pantai atau air.

Kombinasi 20: Blush petals

Pink terang, krem, dan coklat muda menciptakan tampilan feminin dan anggun. Ideal untuk UI bertema kecantikan.

Kombinasi warna Futuristic & Experimental 

Kombinasi warna berani dan modern untuk desain yang unik dan penuh eksplorasi.

Kombinasi 21: Digital twilight

Ungu tua dan biru neon menghadirkan suasana seperti dunia digital atau malam futuristik. Cocok untuk aplikasi game atau kripto.

Kombinasi 22: Infrared vision

Merah terang, ungu neon, dan pink menciptakan tampilan tajam dan eksperimental. Cocok untuk desain yang berani dan tidak biasa.

Kombinasi 23: Code stream

Biru elektrik dan hijau terang memberi kesan teknologi dan digital. Cocok untuk produk IT atau coding platform.

Kombinasi 24: Virtual bloom

Pink cerah dan ungu neon berpadu menciptakan nuansa futuristik yang juga feminin. Cocok untuk brand tech yang stylish.

Kombinasi 25: Alchemical reaction

Ungu, oranye, dan hijau menyala memberi kesan ilmiah dan eksperimental. Cocok untuk fintech atau aplikasi belajar.

Kombinasi 26: Electropop

Warna-warna terang seperti chartreuse dan pink neon menciptakan nuansa semangat dan fun. Cocok untuk aplikasi musik atau game.

Kombinasi 27: Cool revival

Biru kehijauan dan cyan yang segar cocok untuk highlight yang bersih dan modern. Bagus untuk aplikasi manajemen atau produktivitas.

Kombinasi 28: Neon jungle

Perpaduan hijau neon dan ungu menciptakan kontras tinggi. Tergantung dominasi warna, bisa terasa energik atau elegan.

Kombinasi 29: Sharp edge

Warna netral seperti abu dengan aksen merah dan hijau kebiruan menciptakan keseimbangan antara keseriusan dan semangat.

Kombinasi 30: Electric fusion

Biru elektrik dan warna terang lain memberi kesan penuh energi. Cocok untuk aplikasi olahraga. Tambahkan warna netral untuk menyeimbangkan.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya