Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
Pra Esty Latifa Qolbi
15 Mei 2025
Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf?
Kerning adalah cara mengatur jarak antar huruf agar teks terlihat rapi dan enak dibaca. Meskipun kelihatannya sepele, jarak antara dua huruf bisa sangat memengaruhi tampilan keseluruhan desain.
Kalau jarak antar huruf terlalu sempit atau terlalu renggang, teks bisa terasa aneh dan tidak profesional. Jadi, kerning sangat penting, apalagi saat kamu ingin membuat desain terlihat lebih elegan dan mudah dibaca.
Bedanya Kerning, Tracking, dan Leading
Di dunia tipografi (ilmu tentang huruf), ada tiga istilah penting soal jarak:
1. Kerning
Kerning mengatur jarak antara dua huruf tertentu. Tujuannya adalah agar kombinasi huruf tersebut terlihat seimbang dan tidak aneh. Contohnya: huruf A dan V jika dibiarkan begitu saja bisa terlihat terlalu renggang, jadi perlu disesuaikan.
2. Tracking
Tracking mengatur jarak semua huruf dalam satu kata atau kalimat secara merata. Kalau kamu ingin teks terlihat lebih longgar atau lebih rapat secara keseluruhan, kamu bisa pakai tracking.
3. Leading
Leading adalah jarak antar baris teks. Kalau jaraknya terlalu sempit, teks jadi susah dibaca. Kalau terlalu jauh, terasa berantakan. Jadi, leading penting untuk memastikan teks terlihat nyaman saat dibaca.
Jenis-Jenis Kerning
Ada beberapa cara kamu bisa melakukan kerning:
Default Kerning
Ini adalah jarak standar antar huruf yang sudah diatur dari font-nya. Biasanya cukup bagus, tapi tidak selalu sempurna untuk semua situasi.
Automatic Kerning
Program desain seperti Figma bisa mengatur kerning secara otomatis. Ada dua jenis:
Metric kerning: berdasarkan pengaturan yang dibuat oleh pembuat font.
Optical kerning: software akan menyesuaikan jarak berdasarkan bentuk hurufnya, bukan pengaturan bawaan. Ini berguna kalau kamu mencampur font atau pakai font yang unik.
Manual Kerning
Kalau kamu ingin hasil terbaik, kamu bisa atur kerning sendiri, satu per satu huruf. Memang butuh waktu dan latihan, tapi hasilnya lebih rapi dan sesuai keinginan.
Kapan Harus Mengatur Kerning?
Kerning tidak selalu perlu dilakukan, tapi dalam situasi berikut ini, kerning bisa sangat penting:
Logo dan branding: Huruf pada logo harus sempurna. Spasi yang pas membuat logo terlihat profesional.
Judul (headline): Karena ukurannya besar, kerning yang salah bisa langsung terlihat.
Desain poster: Supaya teks tetap terbaca dari jauh maupun dekat.
Teks kecil: Huruf kecil butuh kerning yang tepat supaya tidak menyatu atau sulit dibaca.
Tampilan mobile/web: Layar kecil butuh perhatian ekstra dalam hal jarak antar huruf.
Kombinasi Huruf yang Sering Bermasalah
Beberapa kombinasi huruf memang lebih sulit diatur jaraknya. Contohnya:
AV, VA, WA, LY, To
Huruf miring atau bersudut seperti A, V, W, Y, K sering menciptakan ruang yang terlalu luas atau terlalu sempit.
Tips di Figma:
Pilih dua huruf, letakkan kursor di antaranya.
Gunakan opsi |A| (Letter spacing).
Shortcut:
Mac: Option + < / >
Windows: Alt + < / >
Tips Kerning yang Baik
Ukuran huruf berpengaruh: Huruf kecil perlu jarak lebih besar supaya tetap terbaca.
Perhatikan konteks desain: Logo di kartu nama vs logo di billboard butuh pendekatan berbeda.
Aksesibilitas itu penting: Jaga agar teks tetap mudah dibaca oleh semua orang, termasuk pengguna dengan gangguan penglihatan.
Lihat dari sudut berbeda: Zoom out, balik, atau putar desainmu untuk melihat apakah jaraknya sudah pas.
Gunakan alat bantu digital: Misalnya fitur spacing di Figma, gridline, atau panduan visual lainnya.
Contoh Kerning yang Sukses
Beberapa merek besar sangat memperhatikan kerning:
FedEx: Kerning rapi menciptakan tampilan modern dan menyembunyikan panah di antara huruf E dan X.
Google: Font khusus dengan jarak huruf yang pas membuat logo tampak sederhana tapi profesional.
Apple: Jarak antar huruf yang presisi menunjukkan kesan minimalis dan elegan.
Sebaliknya, kerning yang buruk bisa membuat teks terlihat aneh, tidak rapi, dan sulit dibaca.
Kesimpulan: Seimbangkan Desain dengan Kerning
Kerning adalah detail kecil yang punya dampak besar. Ia bisa membuat desain kamu terasa profesional, rapi, dan enak dilihat.
Kalau kamu memakai Figma, kamu bisa:
Jelajahi sistem tipografi yang tersedia.
Coba font berbeda dan modifikasi spasinya.
Gunakan FigJam untuk berdiskusi atau dapat masukan soal desain kamu.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method
153. Belajar Figma. #153 Action Plan
154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter
155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy
156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck
157. Belajar Figma. #157 Vision Statement
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #360 | CSS max-height Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #359 | CSS max-block-size Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Update Patch Notes Mobile Legends Versi 1.9.84: Buff, Nerf, dan Penyesuaian Hero