Install Web App

Belajar Figma. #128 Use Case

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

30 Mei 2025

Apa itu Use Case?

Use case adalah cara untuk menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem atau produk untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, daripada hanya menjelaskan fitur-fitur produk, use case fokus pada apa yang dilakukan pengguna dan apa yang terjadi saat mereka menggunakan produk.

Contoh sederhana:
Bayangkan kamu membuat aplikasi kasir. Fitur-fiturnya banyak: tambah produk, cetak struk, simpan data pelanggan, dll. Tapi bagaimana seorang kasir benar-benar menggunakannya saat melayani pembeli? Nah, use case membantu menjawab itu. Use case akan menjelaskan:

  • Siapa yang memakai aplikasi?

  • Apa tujuan mereka?

  • Apa saja langkah yang mereka lakukan?

  • Apa yang terjadi jika ada kesalahan?

Komponen Penting dalam Use Case

Sebelum kamu mulai menulis use case, ada beberapa istilah yang perlu kamu pahami:

  • Aktor: Siapa yang menggunakan sistem? Bisa orang (pengguna), tim, atau bahkan sistem lain.

  • Sistem: Produk, aplikasi, atau layanan yang kamu buat.

  • Tujuan: Apa yang ingin dicapai oleh aktor (misalnya: mencetak struk, mendaftar akun, mengisi formulir).

  • Pemicu (Trigger): Apa yang memulai interaksi ini? (contoh: klik tombol "Tambah Produk")

  • Prakondisi: Apa yang harus terjadi sebelum use case dimulai? (contoh: pengguna harus sudah login)

  • Alur Dasar (Basic Flow): Langkah-langkah ideal jika semuanya berjalan lancar.

  • Alur Alternatif (Alternate Flow): Hal yang terjadi jika pengguna salah input, sistem error, atau ada situasi tidak biasa.

Jenis-Jenis Use Case

Ada dua jenis utama:

  1. Use Case Bisnis:
    Fokus ke interaksi umum antara pengguna dan bisnis. Cocok dipakai saat perencanaan awal. Tidak terlalu teknis.

  2. Use Case Sistem:
    Menjelaskan secara teknis bagaimana sistem bekerja, termasuk setiap langkah dan kemungkinan hasil. Biasanya digunakan oleh developer dan tim teknis.

Perbedaan Use Case dengan Hal Lain

  • Use Case vs Use Scenario:
    Use scenario hanya menjelaskan satu situasi saja. Use case menjelaskan banyak situasi, termasuk berbagai kemungkinan alur dan hasilnya.

  • Use Case vs User Story:
    User story itu singkat banget, misalnya: “Sebagai pengguna, saya ingin mencetak struk supaya bisa diberikan ke pembeli.”
    Tapi use case menjelaskan bagaimana proses cetak struk itu terjadi, langkah demi langkah.

  • Use Case vs Test Case:
    Use case menjelaskan bagaimana sistem digunakan. Test case digunakan untuk mengujicoba apakah suatu fitur sudah berjalan dengan benar (misalnya: apakah tombol cetak berfungsi?).

Cara Menulis Use Case (Langkah-Langkah)

Berikut ini langkah-langkah untuk menulis use case:

1. Jelaskan Sistemnya

Tuliskan dulu apa sistemnya dan apa fungsinya. Misalnya:

Sistem: Aplikasi kasir sederhana untuk toko kelontong
Fungsi: Menyimpan data barang, mencetak struk, mencatat transaksi

2. Identifikasi Aktor

Siapa saja yang memakai sistem ini? Bisa satu orang (misalnya: kasir), atau banyak (misalnya: manajer, pelanggan, sistem stok otomatis).

3. Tentukan Tujuan Aktor

Apa yang ingin dicapai oleh setiap aktor? Contohnya:

  • Kasir ingin mencatat transaksi pembelian

  • Pelanggan ingin mendapatkan struk pembelian

4. Buat Skenario Dasar (Basic Flow)

Tuliskan langkah-langkah normal ketika semua berjalan lancar. Contoh:

  1. Kasir membuka aplikasi

  2. Kasir memilih produk yang dibeli pelanggan

  3. Aplikasi menampilkan total harga

  4. Kasir menerima pembayaran

  5. Aplikasi mencetak struk

5. Tambahkan Alur Alternatif (Alternate Flows)

Apa yang bisa salah? Bagaimana sistem merespons? Contoh:

  • Produk yang dipilih ternyata belum dimasukkan ke database

  • Printer tidak terhubung saat cetak struk

  • Pembayaran gagal karena error sistem

6. Ulangi untuk Aktor atau Tujuan Lain

Kalau kamu punya lebih dari satu aktor atau lebih dari satu tujuan, ulangi langkah-langkah di atas. Nanti semuanya bisa kamu gabungkan menjadi satu dokumen use case yang lengkap.

Contoh Use Case

Kasus: Kamu membuat aplikasi mobile banking.

  • Sistem: Aplikasi mobile banking

  • Aktor utama: Pengguna (nasabah baru)

  • Aktor sekunder: Tim keuangan, sistem pemeriksa data

  • Tujuan: Membuka rekening baru

  • Pemicu: Pengguna klik “Buka Rekening Baru”

  • Prakondisi: Pengguna sudah mengunduh aplikasi dan punya dokumen lengkap

Alur Dasar:

  1. Pengguna membuka aplikasi

  2. Klik “Buka Rekening Baru”

  3. Isi data diri

  4. Sistem memeriksa kelayakan secara otomatis

  5. Sistem menampilkan pilihan rekening

  6. Pengguna pilih salah satu dan rekening berhasil dibuka

Alur Alternatif:

  • Flow 1: Sistem hanya memberikan pilihan dengan bunga tinggi → Pengguna batal karena merasa tidak cocok

  • Flow 2: Sistem memerlukan verifikasi tambahan (KYC) → Proses lebih lama

  • Flow 3: Sistem tidak bisa menawarkan semua jenis produk (misalnya: tidak ada pinjaman rumah) → Pengguna mencari layanan lain

Manfaat Menulis Use Case

  • Membuat Tim Lebih Paham Tujuan Sistem
    Tim tahu persis bagaimana sistem dipakai, bukan cuma fitur-fiturnya.

  • Membantu Merencanakan dan Menghindari Masalah
    Dengan menulis alur alternatif, kamu bisa mengantisipasi error sebelum terjadi.

  • Mudah Dipahami Stakeholder
    Use case menjelaskan sistem dalam bahasa yang bisa dimengerti semua orang, termasuk yang bukan teknikal.

  • Bisa Dipakai Ulang untuk Tes dan Dokumentasi
    Use case bisa dijadikan referensi saat menulis dokumentasi atau membuat test case.

Gunakan FigJam untuk Kolaborasi

Figma punya FigJam, papan kerja kolaboratif online. Di sana kamu bisa:

  • Brainstorming use case bareng tim

  • Pakai template use case

  • Visualisasi alur kerja

  • Diskusi antar departemen

Sangat berguna kalau tim kamu bekerja jarak jauh atau ingin berdiskusi dengan cepat.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya