Apa Itu Design Research?
Design research adalah proses untuk mengenal dan memahami pengguna yang akan memakai produk kamu, serta masalah yang mereka hadapi.
Tujuan utamanya adalah supaya kamu tidak menebak-nebak saat bikin produk. Jadi kamu bisa membuat desain yang benar-benar dibutuhkan dan berguna untuk orang lain.
Contoh gampang: kamu ingin bikin aplikasi belanja. Tapi sebelum desain, kamu cari tahu dulu:
Siapa yang suka belanja online?
Apa yang bikin mereka malas belanja?
Apa yang mereka butuh dari aplikasi belanja?
Kalau kamu sudah tahu masalah mereka, kamu bisa bikin solusi yang tepat.
Kenapa Design Research Penting?
Bayangkan kamu bikin baju tapi nggak tahu ukuran orang yang mau pakai. Bisa-bisa kebesaran atau kekecilan, kan?
Begitu juga saat desain produk. Kalau kamu nggak tahu siapa yang pakai dan apa masalahnya, produkmu bisa jadi nggak berguna atau nggak dipakai orang.
Dengan melakukan riset:
Kamu tahu siapa pengguna kamu dan apa yang mereka mau.
Kamu bisa membuat fitur yang paling dibutuhkan duluan.
Kamu bisa menghindari kesalahan sebelum produk dirilis.
Dan yang paling penting, riset ini nggak cuma dilakukan di awal, tapi juga bisa selama produk dibuat dan setelah produk dipakai orang.
Langkah-Langkah Design Research
1. Cari Tahu Apa yang Sudah dan Belum Kamu Tahu
Mulai dengan nulis:
Hal-hal yang kamu sudah tahu tentang pengguna.
Hal-hal yang kamu belum tahu.
Dari situ kamu bisa buat daftar pertanyaan. Misalnya:
Siapa orang yang akan pakai produk ini?
Masalah apa yang mereka hadapi sehari-hari?
Gimana cara mereka mengatasi masalah itu sekarang?
Apa yang mereka harapkan dari produk ini?
Pertanyaan seperti ini penting banget supaya kamu nggak cuma menebak-nebak.
Jenis Riset: Langsung dan Tidak Langsung
1. Firsthand Research (Riset Langsung)
Kamu cari tahu langsung dari pengguna. Caranya:
Wawancara langsung (tatap muka atau online).
Observasi: lihat langsung bagaimana mereka melakukan aktivitas tertentu.
Survei: kirim pertanyaan lewat formulir.
Contoh: Kalau kamu mau bikin aplikasi buat orang yang sering naik angkot, coba ngobrol langsung sama mereka, naik angkot bareng, atau lihat gimana cara mereka naik angkot.
2. Customer Interviews (Wawancara Pengguna)
Wawancara ini penting banget karena kamu bisa:
Dengar cerita mereka langsung.
Dapat informasi yang kamu nggak kepikiran sebelumnya.
Tips:
Jangan tanya “Kamu mau fitur apa?” karena kadang mereka juga nggak tahu jawabannya.
Tanyakan “Gimana kamu biasanya menyelesaikan masalah ini?” supaya kamu tahu kebiasaan mereka.
Bisa dilakukan lewat:
Tatap muka
Telepon
Chat
Kalau kamu kesulitan cari orang buat diwawancarai, mulai dari teman atau keluarga yang mungkin cocok dengan target pengguna kamu.
3. Secondhand Research (Riset Tidak Langsung)
Kamu bisa juga cari informasi dari sumber lain:
Lihat produk kompetitor dan pelajari apa yang mereka tawarkan.
Baca laporan dari lembaga riset seperti Pew Research.
Cek review aplikasi lain di Play Store/App Store.
Buat mood board: kumpulan gambar, warna, atau ide yang menginspirasi kamu.
Ingat: jangan jiplak desain orang lain. Ambil inspirasi dan buat solusi versimu sendiri.
Prototyping: Tes Ide Sebelum Dibuat Sungguhan
Sebelum kamu bangun aplikasinya, kamu bisa buat versi sederhana dulu:
Gambar tangan di kertas
Pakai software desain (misalnya Figma)
Buat mockup tampilan aplikasi
Tujuannya supaya kamu bisa coba ide kamu ke orang lain. Kalau ada yang kurang, bisa diperbaiki sebelum buang-buang waktu dan tenaga bikin versi final.
Tips Melakukan Riset
Tentukan dulu pertanyaan riset: Apa yang ingin kamu tahu?
Lakukan wawancara seawal mungkin: jangan tunggu desain selesai.
Jelaskan alasan kamu wawancara ke orang yang diwawancara.
Cari mereka di tempat mereka biasa beraktivitas, bukan harus ke kantor kamu.
Minta izin dan hargai waktu mereka, misalnya kasih hadiah kecil (voucher, snack, dll).
Jangan anggap kamu mewakili semua pengguna. Setiap orang beda.
Bagikan hasil riset ke tim kamu (kalau kerja bareng orang lain).
Rekomendasi Bacaan Tambahan
Kalau kamu mau belajar lebih dalam, kamu bisa baca:
Google Design’s Beyond Desktop Research
Leah Buley’s The User Experience Team of One
Quintin Carlson’s User Experience Research Field Guide
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals
148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR
149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis
150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization
151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix
152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method
153. Belajar Figma. #153 Action Plan
154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter
155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy
156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck
157. Belajar Figma. #157 Vision Statement
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #360 | CSS max-height Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Belajar CSS Lanjutan #359 | CSS max-block-size Property
Mahardika Oktadiansyah - 04 Juli 2025
Update Patch Notes Mobile Legends Versi 1.9.84: Buff, Nerf, dan Penyesuaian Hero