Install Web App

Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

05 Juni 2025

Apa Itu Stakeholder Analysis?

Kalau kamu mau memulai proyek—misalnya bikin aplikasi, desain ulang brand, atau buat produk baru—tentu kamu nggak kerja sendiri. Ada banyak orang yang terlibat atau terpengaruh oleh proyek itu, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Nah, stakeholder analysis adalah proses untuk mengenali siapa saja orang-orang yang penting dalam proyekmu (disebut stakeholder), apa yang mereka inginkan, dan bagaimana cara terbaik untuk bekerja sama dengan mereka.

Dengan melakukan analisis ini, kamu bisa:

  • Tahu siapa saja yang punya pengaruh besar terhadap proyekmu

  • Menyusun strategi komunikasi supaya tidak terjadi salah paham

  • Menjaga proyek berjalan lancar dan didukung oleh banyak pihak

3 Manfaat Utama Stakeholder Analysis

1. Membantu Proyek Lebih Sukses

Kalau kamu tahu siapa saja yang punya pengaruh besar dan apa harapan mereka, kamu bisa menghindari masalah sejak awal. Misalnya, kalau kamu tahu atasan kamu ingin proyek selesai sebelum tanggal tertentu, kamu bisa menyesuaikan jadwal. Ini akan membantu proyek lebih terarah dan sesuai harapan semua orang.

2. Meningkatkan Komunikasi

Setiap stakeholder punya kebutuhan dan cara komunikasi yang berbeda. Dengan stakeholder analysis, kamu bisa merancang strategi komunikasi yang tepat. Misalnya, bos besar cukup diberi ringkasan mingguan, tapi tim desain mungkin butuh info detail setiap hari. Kalau komunikasi tepat, kerja jadi lebih lancar dan semua orang merasa dihargai.

3. Bikin Proyek Lebih Cepat dan Efisien

Stakeholder yang merasa dilibatkan biasanya lebih cepat memberi persetujuan dan lebih mendukung keputusan. Jadi, proses pengambilan keputusan jadi lebih cepat dan proyekmu bisa jalan terus tanpa hambatan yang nggak perlu.

Langkah-Langkah Melakukan Stakeholder Analysis

Agar proyek berjalan baik, kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk melakukan stakeholder analysis yang efektif.

Langkah 1: Identifikasi Siapa Saja Stakeholder-nya

Pertama, buat daftar semua orang yang:

  • Terlibat langsung dalam proyek

  • Terpengaruh oleh hasil proyek

  • Bisa mempengaruhi keputusan dalam proyek

Contohnya, kalau kamu sedang mengerjakan aplikasi mobile:

  • Internal stakeholder (dari dalam tim): developer, manajer produk, desainer UI/UX

  • Eksternal stakeholder (di luar tim): klien, pengguna akhir, investor, mitra bisnis

Langkah 2: Kumpulkan Informasi dan Harapan Mereka

Setelah tahu siapa stakeholder-nya, kamu perlu mencari tahu apa yang mereka harapkan dari proyek ini.

Kamu bisa mengumpulkan informasi ini dengan:

  • Wawancara langsung

  • Survei online

  • Rapat tim

  • Membuat user persona

Misalnya, pengguna akhir mungkin ingin aplikasi yang cepat dan mudah digunakan, sedangkan investor ingin tahu kapan aplikasi akan menghasilkan keuntungan.

Langkah 3: Kelompokkan dan Prioritaskan

Gunakan matriks stakeholder untuk mengelompokkan stakeholder berdasarkan:

  • Power (kekuatan): seberapa besar pengaruh mereka dalam pengambilan keputusan

  • Interest (kepentingan): seberapa besar mereka peduli terhadap proyek

Contohnya:

Kekuatan

Kepentingan

Apa yang Harus Dilakukan

Contoh Stakeholder

Tinggi

Tinggi

Libatkan sepenuhnya dalam semua proses

CEO, sponsor utama proyek

Tinggi

Rendah

Jaga mereka tetap puas

Tim legal, manajer keuangan

Rendah

Tinggi

Informasikan mereka secara rutin

Tim desain, tim marketing

Rendah 

Tinggi

Cukup dipantau seperlunya

Admin, staf umum, kontraktor

Dengan pengelompokan ini, kamu jadi tahu siapa yang perlu dilibatkan secara intensif, dan siapa yang cukup diberi informasi saja.

Langkah 4: Buat Rencana Komunikasi

Sekarang saatnya bikin rencana komunikasi. Tidak semua stakeholder perlu tahu semua hal. Jadi kamu perlu membuat strategi yang berbeda untuk tiap kelompok.

Misalnya:

  • CEO ingin update hasil mingguan lewat email

  • Tim desain ingin diskusi rutin lewat Zoom

  • Klien butuh laporan bulanan yang rapi

Kamu juga bisa menggunakan onion diagram, yaitu diagram lapisan untuk melihat siapa yang berada di lingkaran dalam (paling penting) dan siapa yang di luar.

Langkah 5: Pantau dan Sesuaikan

Proyek berjalan dinamis. Kadang ada stakeholder baru yang masuk, ada yang keluar, atau peran mereka berubah. Karena itu, stakeholder analysis harus diperbarui secara berkala.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Apakah ada orang baru yang perlu dilibatkan?

  • Apakah ada perubahan dalam pengambilan keputusan?

  • Apakah ada stakeholder yang mulai lebih tertarik atau sebaliknya?

Terus memantau dan menyesuaikan akan membantu kamu menjaga hubungan baik dengan semua stakeholder sepanjang proyek berjalan.

Contoh Kasus: Proyek Rebranding

Misalnya kamu mengerjakan proyek desain ulang brand perusahaan, ini contoh pengelompokan stakeholder-nya:

  • Tinggi power, tinggi interest
    Tim eksekutif yang memimpin proyek, pimpinan desain yang mengawasi hasil akhir

  • Tinggi power, rendah interest
    Tim legal (mengecek hak cipta), tim keuangan (mengatur anggaran)

  • Rendah power, tinggi interest
    Tim marketing (yang akan menggunakan materi branding), tim desain (kontributor)

  • Rendah power, rendah interest
    Staf umum, tim admin, freelancer kontrak

Gunakan FigJam untuk Membantu

Kalau kamu ingin mempermudah proses stakeholder analysis, kamu bisa pakai FigJam—alat kolaborasi dari Figma.

Kamu bisa:

  • Menjelaskan tujuan proyek dengan problem statement template

  • Melihat contoh stakeholder analysis dari komunitas Figma

  • Membuat rencana strategi bersama tim secara visual dan interaktif

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya