Install Web App

Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

09 Mei 2025

Static vs Dynamic Website: Pilih yang Mana Buat Website Kamu?

Kalau kamu mau bikin website, hal pertama yang harus dipikirin adalah:
"Jenis websitenya mau yang statis atau dinamis?"

Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung dari tujuan website kamu. Yuk, kita bahas satu-satu dengan contoh dan bahasa yang gampang!

Apa Itu Static Website?

Bayangin website statis seperti poster yang dicetak. Begitu dibuat, tampilannya nggak berubah kecuali kamu edit sendiri secara manual.

Contohnya:

  • Website profil usaha kecil

  • Blog pribadi yang jarang diupdate

  • Landing page buat promosi satu produk

Teknologi yang biasa dipakai:

  • HTML: untuk bikin kerangka dan isi halaman

  • CSS: untuk atur warna, bentuk, dan tata letak

  • JavaScript: buat tambah animasi atau interaksi kecil (kayak tombol klik)

Ciri-ciri static website:

  • Isinya tetap (nggak berubah-ubah)

  • Dibuat tanpa perlu database

  • Gampang diakses dan cepat loading-nya

Kelebihan Static Website

  1. Cepat Banget
    Karena halaman langsung ditampilkan dari server tanpa proses tambahan, jadi buka websitenya jadi lebih cepat.

  2. Lebih Aman
    Nggak pakai database atau script rumit, jadi lebih susah buat diretas.

  3. Mudah Dibuat
    Cocok buat pemula yang baru belajar bikin website. Cukup bisa HTML dan CSS dasar aja.

  4. Murah
    Hosting-nya murah, karena nggak butuh server canggih. Perawatannya juga gampang.

Apa Itu Dynamic Website?

Kebalikannya, dynamic website seperti aplikasi yang bisa berubah tergantung siapa yang mengakses atau data terbaru yang ada.

Contohnya:

  • Toko online (kayak Tokopedia)

  • Media sosial (kayak Instagram)

  • Situs berita (kayak Kompas atau Detik)

  • Forum diskusi

Teknologi yang biasa dipakai:

  • Bahasa pemrograman server seperti PHP, Python, Ruby

  • Database (MySQL, PostgreSQL) buat simpan data

  • CMS (Content Management System) seperti WordPress

Ciri-ciri dynamic website:

  • Bisa menampilkan konten berbeda-beda untuk tiap pengguna

  • Bisa update otomatis

  • Punya fitur interaktif (login, komentar, dsb.)

Kelebihan Dynamic Website

  1. Interaktif
    Bisa punya fitur login, komentar, upload konten, atau bahkan personalisasi konten sesuai pengguna.

  2. Mudah Dikelola
    Biasanya pakai CMS, jadi kamu bisa ganti isi halaman tanpa harus utak-atik kode.

  3. Fitur Lebih Lengkap
    Cocok buat situs yang butuh banyak fungsi seperti e-commerce, pembayaran online, upload gambar/video, dsb.

  4. Selalu Update
    Bisa menampilkan data terbaru otomatis, misalnya stok produk, berita baru, atau harga terbaru.

Perbedaan Utama Static vs Dynamic Website

Hal yang Dibandingkan

Static Website

Dynamic Website

Konten

Tetap (manual update)

Bisa berubah sesuai input atau data baru

Cara kerja

Simpel, langsung tampil

Kompleks, butuh server & database

Kecepatan akses

Cepat

Bisa agak lambat kalau banyak data

Keamanan

Lebih aman

Perlu perlindungan ekstra

Biaya & perawatan

Lebih murah dan simpel

Lebih mahal dan butuh tenaga lebih

Cocok untuk

Website sederhana, jarang berubah

Website besar, sering update, interaktif

Gimana Cara Milih Website yang Tepat?

1. Tentukan Tujuanmu

Tanya dulu:

  • Web ini buat apa? Info, jualan, komunitas?

  • Apakah kamu pengen pengunjung bisa interaksi?

  • Apakah isi websitenya akan sering diubah?

2. Lihat Jenis Kontennya

  • Kalau isinya jarang berubah, pilih static

  • Kalau sering update atau ada interaksi (login, komentar, belanja), pilih dynamic

3. Sesuaikan dengan Budget & Waktu

  • Punya sedikit uang atau pengen cepat jadi? Static

  • Punya budget lebih dan butuh fitur canggih? Dynamic

4. Cek Kemampuan Ngoding Kamu

  • Baru belajar? Static website gampang dipelajari

  • Sudah paham backend/database? Kamu bisa bangun dynamic website

5. Pikirkan Rencana ke Depan

Kalau website-nya nanti akan berkembang dan butuh fitur baru, dynamic website lebih fleksibel buat di-upgrade.

Gunakan Figma untuk Desain Website Kamu

Apapun jenis websitenya, kamu bisa pakai Figma buat bantu desain tampilan halaman. Figma itu alat desain yang:

  • Bisa dipakai langsung di browser

  • Bisa kolaborasi bareng tim

  • Bisa bikin prototype interaktif sebelum coding

  • Punya Dev Mode buat lihat kode desainnya

Kesimpulan

Kalau kamu butuh...

Maka pilih...

Website simpel & isi jarang berubah

Static website

Website dengan fitur interaktif

Dynamic website

Butuh cepat, murah, dan mudah

Static website

Punya budget & fitur lengkap

Dynamic website

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya