Install Web App

Belajar Figma. #158 Creative Brief

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

10 Juni 2025

Apa Itu Creative Brief?

Creative brief itu seperti petunjuk atau panduan yang membantu tim kreatif tahu apa yang harus dikerjakan. Ibaratnya kayak buku petunjuk saat merakit furnitur—kalau kamu nggak pakai, hasilnya bisa berantakan dan bikin stres. Tapi dengan petunjuk yang jelas, semua orang bisa kerja lebih terarah dan hasil akhirnya sesuai harapan.

Creative brief biasanya dokumen pendek (1–2 halaman) yang isinya gambaran proyek: siapa target audiensnya, pesan apa yang mau disampaikan, apa tujuannya, dan hasil akhir seperti apa yang diharapkan. Ini penting banget supaya tim bisnis dan tim kreatif saling paham dan kerja ke arah yang sama.

Kapan Kita Butuh Creative Brief?

Creative brief cocok dipakai untuk semua proyek kreatif, seperti:

  • Desain website

  • Kampanye media sosial

  • Pembuatan video

  • Peluncuran produk baru

  • Branding dan rebranding

  • Konten blog, podcast, atau iklan

Bahkan di dunia film atau teknologi (kayak Apple), creative brief dipakai untuk menyamakan visi antara tim produksi, marketing, dan desain.

Creative Brief vs Design Brief

  • Creative brief = Fokus ke gambaran besar. Menjelaskan tujuan proyek, audiens, pesan utama, dan deadline.

  • Design brief = Lebih teknis dan detail. Berisi panduan visual seperti warna, font, layout, ukuran file, dll.

Biasanya creative brief ditulis dulu, lalu dijadikan dasar untuk membuat design brief.

Apa Saja Isi Creative Brief?

Berikut elemen penting dalam sebuah creative brief:

  1. Project overview: Nama proyek dan deskripsi singkat tentang proyek ini untuk apa dan siapa.

  2. Brand statement: Gambaran singkat tentang merek: visi, misi, gaya komunikasi, dan keunikan brand.

  3. Point of contact: Siapa yang harus dihubungi untuk pertanyaan atau approval proyek.

  4. Objective: Tujuan proyek. Misalnya ingin menambah followers, penjualan, traffic website, dll. Gunakan tujuan yang SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

  5. Target audience: Siapa yang jadi target? Usia, minat, lokasi, masalah yang mereka hadapi, dll.

  6. Key message: Pesan utama yang ingin disampaikan ke audiens.

  7. Deliverables & distribution: Apa saja hasil yang harus dibuat dan lewat media apa akan dibagikan.

  8. Budget & timeline: Anggaran dan waktu pengerjaan proyek.

Cara Menulis Creative Brief (5 Langkah)

1. Beri Nama Proyek + Tujuan

Misalnya: "Kampanye Instagram Koleksi Musim Semi". Tujuannya harus jelas dan terukur, contoh:

“Menambah 5.000 followers dalam 1 bulan.”

Gunakan format SMART:

  • Spesifik (apa yang mau dicapai)

  • Measurable (bisa diukur)

  • Achievable (realistis)

  • Relevant (sesuai tujuan bisnis)

  • Time-bound (punya batas waktu)

2. Tentukan Target Audiens

Siapa yang ingin kamu pengaruhi? Misalnya perempuan usia 18–25 yang suka fashion kasual. Cari tahu juga:

  • Apa kebutuhan mereka?

  • Masalah yang mereka hadapi?

  • Gaya hidup, kebiasaan media sosial, dan lain-lain.

Kalau ada, gunakan persona pengguna yang sudah dibuat sebelumnya.

3. Tentukan Deadline dan Anggaran

  • Buat tahapan pekerjaan (fase-fase kecil)

  • Hitung semua biaya: alat, software, talent (model, editor), freelancer, dll

  • Sertakan dana cadangan (biasanya 10-15%) untuk hal tak terduga

Pastikan semua pihak menyetujui jadwal dan anggaran sebelum proyek dimulai.

4. Tentukan Pesan, Suara, dan Nada Brand

  • Pesan utama: Apa yang harus dipahami audiens setelah melihat kontenmu?

  • Gaya komunikasi: Serius, santai, formal, ramah, profesional?

  • Emosi: Apa yang ingin dirasakan audiens? Termotivasi? Tertarik? Terinspirasi?

Ini semua akan mempengaruhi cara menulis, desain, dan visualisasi kontennya.

5. Jelaskan Hasil Akhir dan Cara Distribusinya

Tuliskan apa saja yang harus dibuat:

  • Contoh: 1 video iklan, 5 postingan Instagram, 1 artikel blog

  • Siapa yang bertanggung jawab membuat/mengedit/menyetujui?

  • Distribusinya lewat media apa: Instagram, YouTube, email, dll

  • Ukur hasilnya pakai apa: jumlah views, klik, penjualan, dll

Cocokkan semua dengan timeline dan anggaran tadi.

Manfaat Menggunakan Creative Brief

  • Semua tim dan stakeholder jadi satu visi.

  • Kolaborasi lebih lancar.

  • Hasil kerja lebih konsisten dan sesuai brand.

  • Klien merasa lebih percaya dan yakin.

  • Hemat waktu karena tidak perlu revisi berulang.

  • Mencegah perubahan tujuan di tengah jalan (scope creep).

  • Bisa ukur hasilnya dengan jelas pakai data dan metrik.

Contoh Creative Brief

1. Kampanye Instagram Fashion

  • Tujuan: Tambah 5.000 followers, tingkatkan penjualan 15%

  • Target: Wanita muda yang suka fashion nyaman dan modern

  • Konten: 10 foto + 2 video

  • Distribusi: Instagram post dan iklan

2. Artikel Blog Tren Dekorasi Musim Semi

  • Tujuan: Tambah 5 klien baru dan dapat 10 backlink sebelum Juli

  • Konten: 1 artikel 1.500 kata + 13 foto

  • Tim: 1 penulis, 2 editor, 2 fotografer

3. Kampanye Aplikasi Keuangan BiggyBank

  • Tujuan: 7.000 download dalam 1 bulan

  • Konten: Landing page, ads, video promosi

  • Timeline: 6 minggu dengan beberapa tim desainer dan developer

Tips Menulis Creative Brief yang Baik

  • Libatkan semua stakeholder sejak awal biar semua sepakat dari awal.

  • Dokumennya jangan terlalu panjang—cukup ringkas tapi jelas.

  • Update kalau ada perubahan—creative brief itu dokumen hidup.

  • Evaluasi setelah proyek selesai—apa yang bisa ditingkatkan?

Siap Membuat Creative Brief?

Kamu bisa mulai dengan template dari FigJam atau buat versi sendiri sesuai kebutuhan proyekmu. Bisa juga pakai tools seperti:

  • RACI Matrix untuk menjelaskan peran tiap orang

  • Gantt Chart untuk merencanakan waktu kerja

  • Kanban Board untuk atur tugas-tugas secara visual

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya