Apa itu Service Blueprint?
Service blueprint adalah semacam peta langkah-langkah layanan yang membantu kita melihat bagaimana pelanggan berinteraksi dengan sebuah layanan, dan apa saja yang dilakukan oleh tim di balik layar untuk membuat layanan itu berjalan dengan lancar.
Bayangin kamu datang ke restoran. Dari kamu masuk, duduk, pesan makanan, makan, sampai bayar dan pulang—semua itu adalah bagian dari proses layanan. Nah, service blueprint menggambarkan semua proses itu secara detail, baik dari sisi pelanggan maupun dari sisi tim restoran (seperti pelayan dan dapur).
Kenapa Service Blueprint itu Penting?
Kadang kita merasa layanan di suatu tempat lambat, membingungkan, atau bikin frustrasi. Bisa jadi, masalahnya bukan cuma di satu titik, tapi di beberapa bagian proses yang saling terhubung. Misalnya:
Pelanggan bingung karena menunya tidak jelas
Pelayan telat antar makanan karena dapur lambat
Kasir kesulitan karena sistem pembayaran error
Nah, kalau kita bikin service blueprint, kita bisa melihat semua langkah secara utuh, sehingga kita bisa tahu:
Di mana masalahnya
Siapa yang bertanggung jawab
Bagian mana yang perlu diperbaiki
Manfaat Service Blueprint
Dengan membuat service blueprint, kita bisa:
Memahami keseluruhan proses layanan
Menemukan bagian yang bikin pelanggan kesal atau bingung
Memperbaiki alur kerja antar tim
Mengembangkan ide baru agar layanan jadi lebih cepat, efisien, dan menyenangkan
Melibatkan semua tim (marketing, operasional, teknis) untuk kerja bareng
Service Blueprint dalam Kehidupan Nyata
Walaupun terdengar teoretis, service blueprint dipakai di banyak tempat—mulai dari restoran, rumah sakit, sampai aplikasi online seperti ojek atau belanja makanan. Sejak pertama kali dikenalkan oleh G. Lynn Shostack tahun 1984, metode ini terus digunakan untuk memastikan layanan tetap bagus dan terkoordinasi dengan baik.
Contoh Sederhana: Restoran
Bayangkan kamu bikin blueprint untuk restoran. Proses layanan bisa digambarkan seperti ini:
Pelanggan datang ke restoran
Disambut oleh pelayan (frontstage)
Duduk di meja dan melihat menu
Memesan makanan
Makanan disiapkan di dapur (backstage)
Pelayan mengantar makanan
Pelanggan makan
Bayar di kasir
Pelanggan pulang
Dari proses ini, kita bisa memetakan:
Apa saja yang pelanggan lihat langsung?
Apa yang terjadi di balik layar (dapur, sistem order)?
Apa alat atau bukti fisik yang terlibat (menu, meja, struk)?
Siapa yang melakukan apa?
Apa proses pendukungnya (jadwal staf, stok bahan makanan)?
Elemen Penting dalam Service Blueprint (Ada 5)
Bukti fisik (Physical Evidence)
Semua hal nyata yang bisa dilihat/digunakan pelanggan. Contoh: menu, meja, aplikasi pemesanan, struk, dll.
Aksi pelanggan (Customer Actions)
Semua hal yang dilakukan pelanggan untuk mendapatkan layanan. Contoh: datang, memesan, makan, bayar.
Aksi frontstage
Tindakan tim/staf yang langsung terlihat oleh pelanggan. Contoh: pelayan menyambut, kasir melayani.
Aksi backstage
Tindakan yang tidak terlihat oleh pelanggan tapi tetap penting. Contoh: koki memasak, sistem menerima order.
Proses pendukung (Support Process)
Hal-hal tambahan yang menunjang layanan, meski tidak langsung berhubungan dengan pelanggan. Contoh: jadwal kerja staf, logistik dapur, pelatihan karyawan.
Cara Membuat Service Blueprint (Langkah-langkah Sederhana)
Langkah 1: Tulis semua aksi pelanggan
Mulai dari awal sampai akhir. Contoh: pelanggan masuk → pesan makanan → makan → bayar.
Langkah 2: Tambahkan bukti fisik
Untuk setiap langkah, tulis benda nyata yang ada. Contoh: meja, menu, makanan, nota, dll.
Langkah 3: Tulis aksi frontstage dan backstage
Tentukan siapa yang melakukan apa. Misalnya:
Frontstage: pelayan menyambut dan mengantar makanan
Backstage: dapur menyiapkan makanan, sistem memproses order
Langkah 4: Tambahkan proses pendukung
Misalnya:
Sistem stok bahan makanan
Jadwal kerja staf
Sistem absensi atau penggajian
Langkah 5: Analisis dan perbaiki
Setelah semua langkah ditulis, lihat kembali:
Mana yang bisa dibuat lebih cepat atau efisien?
Apakah ada langkah yang membingungkan pelanggan?
Apakah ada bagian yang bisa ditingkatkan agar pelanggan lebih puas?
Tambahkan garis-garis untuk menunjukkan hubungan antar tim dan proses. Ini bisa membantu menjelaskan siapa yang harus beraksi di setiap momen penting.
Gunakan FigJam untuk Membuat Blueprint Lebih Mudah
FigJam (dari Figma) menyediakan template siap pakai yang bisa kamu gunakan. Kamu cukup:
Drag & drop elemen yang kamu butuhkan
Sesuaikan warna, font, dan logo sesuai brand kamu
Kolaborasi langsung dengan tim secara online
Tulis tujuan layanan di bagian atas agar semua tim tahu fokusnya apa
Kesimpulan
Service blueprint itu seperti peta lengkap layanan dari awal sampai akhir—dilihat dari sisi pelanggan dan dari balik layar. Dengan ini, kamu dan tim bisa:
Menyusun strategi layanan dengan lebih baik
Menemukan dan memperbaiki titik-titik lemah
Memberikan pengalaman terbaik untuk pelanggan
Kalau kamu sedang membangun aplikasi, bisnis, atau sistem layanan apa pun, service blueprint adalah alat yang sangat membantu.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map
128. Belajar Figma. #128 Use Case
129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning
130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis
131. Belajar Figma. #131 Strategy Map
132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis
133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning
134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies
135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix
136. Belajar Figma. #136 Kanban Board
137. Belajar Figma. #137 Project Proposal
138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis
139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix
140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart
141. Belajar Figma. #141 Project Charter?
142. Belajar Figma. #142 User Journey Map
143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart
144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint
145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis
146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)
147. Belajar Figma. #147 SMART Goals