Apa itu Stand-up Meeting?
Stand-up meeting adalah rapat singkat yang biasanya dilakukan setiap hari oleh tim kerja. Tujuannya adalah untuk saling memberi kabar tentang progres pekerjaan.
Disebut "stand-up" karena awalnya semua peserta berdiri saat rapat, supaya rapat tetap singkat dan to the point. Sekarang, karena banyak tim kerja jarak jauh, stand-up bisa dilakukan sambil duduk lewat Zoom atau Google Meet. Tapi prinsipnya masih sama: rapat cepat, fokus, dan bermanfaat.
Stand-up sering digunakan dalam metode kerja agile, terutama di tim teknologi dan produk, tapi sebenarnya cocok untuk semua jenis tim.
Apa yang Dibahas dalam Stand-up?
Stand-up itu sederhana. Biasanya semua anggota tim menjawab tiga pertanyaan ini:
Apa yang kamu selesaikan kemarin?
Contoh: “Saya sudah selesaikan halaman checkout di aplikasi.”
Apa yang akan kamu kerjakan hari ini?
Contoh: “Hari ini saya lanjut bikin halaman pembayaran dan integrasi ke payment gateway.”
Apa ada hambatan atau masalah yang kamu hadapi?
Contoh: “Saya belum bisa akses API karena belum dikasih token.”
Dengan cara ini, semua orang tahu apa yang sedang dikerjakan, siapa yang butuh bantuan, dan sejauh mana progres tim.
Bagaimana dengan Tim Remote atau Hybrid?
Banyak tim sekarang bekerja dari tempat yang berbeda-beda. Ada yang di kantor, ada yang di rumah, bahkan beda negara. Untuk tim seperti ini, stand-up bisa dilakukan secara asinkron (tidak harus live).
Misalnya, pakai FigJam atau whiteboard digital lain, lalu semua anggota tim isi jawaban mereka di sana. Nanti semua bisa baca dan tahu progres teman-temannya, kapan pun mereka sempat.
Kalau ingin live meeting, bisa lewat video call. Tapi pastikan semua merasa terlibat dan tidak ada yang “invisible” karena bekerja dari jauh.
3 Langkah untuk Stand-up yang Efektif
1. Jadwalkan Rapat Harian
Gunakan kalender seperti Google Calendar.
Buat jadwal tetap, misalnya setiap pagi jam 09:00 selama 15-30 menit.
Kirim undangan ke semua anggota tim.
Kalau beda zona waktu, bisa cari waktu terbaik lewat polling.
2. Siapkan Diri Sebelum Rapat
Pimpinan tim sebaiknya cek progres dan catatan rapat sebelumnya.
Anggota tim juga perlu datang dengan jawaban 3 pertanyaan utama, jadi nggak buang waktu mikir pas rapat.
3. Buat Suasana Rapat Santai dan Adil
Kalau offline, hindari ruang rapat resmi. Cukup di area terbuka supaya suasana lebih santai.
Kalau hybrid atau remote, semua sebaiknya join lewat video call supaya adil. Jadi tidak ada yang merasa “dikesampingkan.”
Kelebihan Stand-up Meeting
Membuat tim lebih bertanggung jawab
Kalau kamu bilang akan mengerjakan sesuatu, tim akan tahu dan mengharapkan hasilnya.
Bikin kerja tim lebih transparan
Semua orang tahu siapa yang sedang mengerjakan apa, jadi nggak ada yang kerja sendirian atau malah kebingungan.
Cocok untuk remote work
Buat yang kerja dari rumah, ini jadi cara untuk tetap merasa terhubung dengan tim.
Kekurangan Stand-up Meeting
Bisa buang waktu kalau tidak perlu
Kalau sedang kejar deadline, rapat bisa mengganggu fokus.
Bisa memecah konsentrasi
Setelah rapat, butuh waktu lagi buat balik ke alur kerja. Itu bisa menghambat produktivitas.
Rapat bisa jadi terlalu panjang
Kalau nggak ada agenda jelas, rapat 15 menit bisa jadi 30 menit karena ngobrol ngalor-ngidul.
Variasi Format Supaya Tidak Membosankan
Random Rundown
Biar nggak monoton, ganti urutan bicara. Misalnya, satu orang bicara dulu, lalu dia tunjuk siapa yang bicara berikutnya, dan seterusnya.
Walking the Board
Tim melihat papan tugas seperti Kanban board. Diskusi fokus ke tugas-tugas yang sedang dikerjakan atau hampir selesai. Cocok buat tim yang pakai Trello, Jira, atau Notion.
Tips Menghemat Waktu Rapat
Gunakan template dan whiteboard digital (seperti FigJam) biar langsung to the point.
Pakai timer supaya rapat nggak molor.
Tulis catatan rapat di satu tempat, jadi mudah dilacak.
Kalau nggak ada hal penting, boleh banget batalin rapat.
5 Tips untuk Stand-up yang Lebih Efektif
Siapkan agenda dan waktu untuk tiap topik
Gunakan timer biar tidak melebar
Konsisten dengan waktu dan format
Catat hasil rapat di tempat bersama
Berani batalin rapat kalau nggak ada yang penting dibahas
Gunakan FigJam untuk Rapat yang Lebih Menarik
FigJam menyediakan:
Whiteboard online
Template harian
Alat kolaborasi yang bikin rapat lebih visual dan interaktif
Dengan FigJam, kamu bisa menjalankan stand-up yang rapi, efisien, dan tetap menyenangkan.
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map