Install Web App

Belajar Figma. #118 Sprint Review

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

27 Mei 2025

Apa Itu Sprint Review?

Sprint review adalah rapat evaluasi yang dilakukan di akhir sebuah sprint. Sprint sendiri adalah periode kerja tim yang biasanya berlangsung 2 sampai 4 minggu, di mana tim fokus menyelesaikan tugas-tugas yang sudah direncanakan sebelumnya.

Nah, di akhir sprint, tim akan mengadakan sprint review untuk:

  • Menunjukkan hasil kerja yang sudah selesai

  • Mendemokan fitur atau update produk

  • Mendengarkan masukan dari orang lain (terutama stakeholder)

  • Menyesuaikan rencana kerja untuk sprint berikutnya

Tujuan utamanya adalah memastikan semua orang tahu apa yang sudah dikerjakan, apa yang perlu diperbaiki, dan apa langkah selanjutnya.

Kenapa Sprint Review Itu Penting?

Sprint review penting karena membantu tim untuk:

  • Menilai apakah tujuan sprint sudah tercapai

  • Mendapatkan masukan dari stakeholder (orang yang terlibat dalam keputusan produk, seperti klien, manajer, atau pengguna utama)

  • Menyesuaikan prioritas kerja

  • Menentukan apakah proyek masih sesuai jadwal dan tujuan

  • Memastikan produk tetap sesuai kebutuhan pengguna

Tanpa sprint review, tim bisa kehilangan arah. Bisa saja kerja keras mereka tidak sesuai harapan atau ada fitur yang ternyata tidak dibutuhkan. Makanya, sprint review membantu menjaga produk tetap di jalur yang benar.

Kapan dan Seberapa Sering Sprint Review Dilakukan?

Sprint review sebaiknya dilakukan setiap selesai sprint, jadi biasanya:

  • Setiap 2 minggu sekali jika sprint berdurasi 2 minggu

  • Setiap 4 minggu sekali jika sprint berdurasi 4 minggu

Walaupun sprint berjalan lancar, rapat ini tetap penting. Karena di sinilah tim bisa:

  • Merayakan keberhasilan

  • Menjawab pertanyaan stakeholder

  • Menemukan masalah sebelum jadi lebih besar

  • Menyelaraskan visi dan langkah tim

Apa Bedanya Sprint Review dan Sprint Retrospective?

Banyak orang bingung antara sprint review dan sprint retrospective, padahal keduanya beda tujuan.

Sprint Review

Sprint Retrospective

Fokus pada hasil kerja

Fokus pada cara kerja tim

Bahas fitur yang selesai, demo produk, dan masukan stakeholder

Bahas apa yang berjalan baik atau buruk dalam kolaborasi tim

Mengundang stakeholder, product owner, desainer, developer

Biasanya hanya tim internal (Scrum team)

Diadakan sebelum retrospective

Diadakan setelah review

Cara Memimpin Sprint Review yang Sukses (5 Langkah Mudah)

Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menjalankan sprint review dengan lancar dan produktif:

1. Tinjau Tujuan Produk dan Progres

Mulailah dengan menjelaskan:

  • Apa tujuan dari sprint ini?

  • Apa saja yang berhasil diselesaikan?

  • Adakah tugas yang tertunda atau belum selesai?

Sampaikan dengan jujur dan terbuka. Kalau ada hambatan, diskusikan alasannya supaya bisa dicarikan solusinya nanti.

2. Tunjukkan Demo Produk

Tampilkan hasil nyata dari sprint, seperti:

  • Fitur baru yang bisa dicoba

  • Perbaikan tampilan desain

  • Mockup atau prototipe (kalau belum sampai tahap produk jadi)

Tujuan demo ini adalah menunjukkan perkembangan nyata kepada stakeholder, dan memberi kesempatan mereka untuk memberi masukan secara langsung.

3. Tukar Masukan

Bagian ini biasanya memakan waktu paling lama. Di sinilah semua orang bebas:

  • Memberikan pujian atas pekerjaan tim

  • Menyampaikan kritik membangun

  • Memberi saran atau pertanyaan

Semua masukan ini sangat berharga karena bisa membantu menyempurnakan produk dan proses kerja ke depannya.

4. Bahas Backlog dan Tindakan Selanjutnya

Setelah menerima masukan, waktunya mengatur ulang backlog (daftar tugas):

  • Apa tugas yang sudah selesai?

  • Apa yang harus diubah atau ditunda?

  • Apakah ada tugas baru yang harus dimasukkan?

Kamu juga bisa bahas aksi atau rencana yang harus dilakukan di sprint berikutnya.

5. Atur Ulang Rencana dan Langkah Berikutnya

Terakhir, lihat ke depan:

  • Apakah tim masih sesuai jadwal?

  • Apakah ada hal yang bisa dipercepat?

  • Apakah perlu ubah rencana rilis atau strategi?

Diskusikan semua ini sebelum rapat ditutup agar semua orang tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Contoh Agenda Sprint Review

Bayangkan kamu adalah manajer proyek untuk update aplikasi web. Begini contoh agendanya:

📆 Agenda Sprint Review - 1 Januari 2024

Proyek: Pembaruan Aplikasi Web
Versi Rilis: 1.1
Pemilik Proyek: [Nama kamu]
Stakeholder: [Daftar nama stakeholder]
Desainer: [Nama desainer]
Developer: [Nama developer]

Rundown:

  1. 10 Menit

    • Perkenalan singkat dan ice breaker

    • Tinjau tujuan proyek dan progress

    • Bahas kendala atau keterlambatan

  2. 15 Menit

    • Demo fitur baru

    • Tampilkan desain/mockup tambahan

  3. 40 Menit

    • Tukar masukan antar tim

    • Bahas catatan dari stakeholder

  4. 15 Menit

    • Update backlog

    • Ubah prioritas tugas jika perlu

  5. 10 Menit

    • Tentukan langkah selanjutnya

    • Evaluasi anggaran dan waktu

    • Tutup rapat

5 Tips agar Sprint Review Lebih Efektif

  1. Catat sejak awal sprint
    Jangan tunggu akhir sprint baru mulai menyiapkan review. Catat masalah, ide, dan pencapaian sejak awal.

  2. Undang semua orang yang terlibat
    Libatkan semua pihak—desainer, developer, product owner, stakeholder—agar dapat masukan dari berbagai sudut pandang.

  3. Jangan lewatkan batas waktu
    Tetap pada jadwal agar tidak boros waktu dan energi. Gunakan agenda yang jelas.

  4. Seimbangkan kritik dan pujian
    Kritik membangun itu penting, tapi jangan lupa merayakan pencapaian agar semangat tim tetap terjaga.

  5. Buat suasana santai
    Ice breaker, candaan ringan, atau cerita menarik bisa mencairkan suasana dan membuat diskusi lebih terbuka.

Gunakan FigJam untuk Sprint Review

FigJam adalah alat dari Figma yang bisa bantu sprint review jadi lebih interaktif dan menyenangkan:

  • Whiteboard online yang bisa digunakan bareng-bareng

  • Cocok untuk tim yang bekerja dari lokasi berbeda

  • Ada tools untuk brainstorming, memberi masukan, dan menyusun ide secara visual

  • Tersedia lebih dari 300 template siap pakai, termasuk untuk sprint review dan retrospective

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya