Apa Itu Sprint Review?
Sprint review adalah rapat evaluasi yang dilakukan di akhir sebuah sprint. Sprint sendiri adalah periode kerja tim yang biasanya berlangsung 2 sampai 4 minggu, di mana tim fokus menyelesaikan tugas-tugas yang sudah direncanakan sebelumnya.
Nah, di akhir sprint, tim akan mengadakan sprint review untuk:
Menunjukkan hasil kerja yang sudah selesai
Mendemokan fitur atau update produk
Mendengarkan masukan dari orang lain (terutama stakeholder)
Menyesuaikan rencana kerja untuk sprint berikutnya
Tujuan utamanya adalah memastikan semua orang tahu apa yang sudah dikerjakan, apa yang perlu diperbaiki, dan apa langkah selanjutnya.
Kenapa Sprint Review Itu Penting?
Sprint review penting karena membantu tim untuk:
Menilai apakah tujuan sprint sudah tercapai
Mendapatkan masukan dari stakeholder (orang yang terlibat dalam keputusan produk, seperti klien, manajer, atau pengguna utama)
Menyesuaikan prioritas kerja
Menentukan apakah proyek masih sesuai jadwal dan tujuan
Memastikan produk tetap sesuai kebutuhan pengguna
Tanpa sprint review, tim bisa kehilangan arah. Bisa saja kerja keras mereka tidak sesuai harapan atau ada fitur yang ternyata tidak dibutuhkan. Makanya, sprint review membantu menjaga produk tetap di jalur yang benar.
Kapan dan Seberapa Sering Sprint Review Dilakukan?
Sprint review sebaiknya dilakukan setiap selesai sprint, jadi biasanya:
Setiap 2 minggu sekali jika sprint berdurasi 2 minggu
Setiap 4 minggu sekali jika sprint berdurasi 4 minggu
Walaupun sprint berjalan lancar, rapat ini tetap penting. Karena di sinilah tim bisa:
Merayakan keberhasilan
Menjawab pertanyaan stakeholder
Menemukan masalah sebelum jadi lebih besar
Menyelaraskan visi dan langkah tim
Apa Bedanya Sprint Review dan Sprint Retrospective?
Banyak orang bingung antara sprint review dan sprint retrospective, padahal keduanya beda tujuan.
Sprint Review |
Sprint Retrospective |
Fokus pada hasil kerja |
Fokus pada cara kerja tim |
Bahas fitur yang selesai, demo produk, dan masukan stakeholder |
Bahas apa yang berjalan baik atau buruk dalam kolaborasi tim |
Mengundang stakeholder, product owner, desainer, developer |
Biasanya hanya tim internal (Scrum team) |
Diadakan sebelum retrospective |
Diadakan setelah review |
Cara Memimpin Sprint Review yang Sukses (5 Langkah Mudah)
Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menjalankan sprint review dengan lancar dan produktif:
1. Tinjau Tujuan Produk dan Progres
Mulailah dengan menjelaskan:
Apa tujuan dari sprint ini?
Apa saja yang berhasil diselesaikan?
Adakah tugas yang tertunda atau belum selesai?
Sampaikan dengan jujur dan terbuka. Kalau ada hambatan, diskusikan alasannya supaya bisa dicarikan solusinya nanti.
2. Tunjukkan Demo Produk
Tampilkan hasil nyata dari sprint, seperti:
Fitur baru yang bisa dicoba
Perbaikan tampilan desain
Mockup atau prototipe (kalau belum sampai tahap produk jadi)
Tujuan demo ini adalah menunjukkan perkembangan nyata kepada stakeholder, dan memberi kesempatan mereka untuk memberi masukan secara langsung.
3. Tukar Masukan
Bagian ini biasanya memakan waktu paling lama. Di sinilah semua orang bebas:
Memberikan pujian atas pekerjaan tim
Menyampaikan kritik membangun
Memberi saran atau pertanyaan
Semua masukan ini sangat berharga karena bisa membantu menyempurnakan produk dan proses kerja ke depannya.
4. Bahas Backlog dan Tindakan Selanjutnya
Setelah menerima masukan, waktunya mengatur ulang backlog (daftar tugas):
Apa tugas yang sudah selesai?
Apa yang harus diubah atau ditunda?
Apakah ada tugas baru yang harus dimasukkan?
Kamu juga bisa bahas aksi atau rencana yang harus dilakukan di sprint berikutnya.
5. Atur Ulang Rencana dan Langkah Berikutnya
Terakhir, lihat ke depan:
Apakah tim masih sesuai jadwal?
Apakah ada hal yang bisa dipercepat?
Apakah perlu ubah rencana rilis atau strategi?
Diskusikan semua ini sebelum rapat ditutup agar semua orang tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Contoh Agenda Sprint Review
Bayangkan kamu adalah manajer proyek untuk update aplikasi web. Begini contoh agendanya:
📆 Agenda Sprint Review - 1 Januari 2024
Proyek: Pembaruan Aplikasi Web
Versi Rilis: 1.1
Pemilik Proyek: [Nama kamu]
Stakeholder: [Daftar nama stakeholder]
Desainer: [Nama desainer]
Developer: [Nama developer]
Rundown:
10 Menit
Perkenalan singkat dan ice breaker
Tinjau tujuan proyek dan progress
Bahas kendala atau keterlambatan
15 Menit
Demo fitur baru
Tampilkan desain/mockup tambahan
40 Menit
Tukar masukan antar tim
Bahas catatan dari stakeholder
15 Menit
Update backlog
Ubah prioritas tugas jika perlu
10 Menit
Tentukan langkah selanjutnya
Evaluasi anggaran dan waktu
Tutup rapat
5 Tips agar Sprint Review Lebih Efektif
Catat sejak awal sprint
Jangan tunggu akhir sprint baru mulai menyiapkan review. Catat masalah, ide, dan pencapaian sejak awal.
Undang semua orang yang terlibat
Libatkan semua pihak—desainer, developer, product owner, stakeholder—agar dapat masukan dari berbagai sudut pandang.
Jangan lewatkan batas waktu
Tetap pada jadwal agar tidak boros waktu dan energi. Gunakan agenda yang jelas.
Seimbangkan kritik dan pujian
Kritik membangun itu penting, tapi jangan lupa merayakan pencapaian agar semangat tim tetap terjaga.
Buat suasana santai
Ice breaker, candaan ringan, atau cerita menarik bisa mencairkan suasana dan membuat diskusi lebih terbuka.
Gunakan FigJam untuk Sprint Review
FigJam adalah alat dari Figma yang bisa bantu sprint review jadi lebih interaktif dan menyenangkan:
Whiteboard online yang bisa digunakan bareng-bareng
Cocok untuk tim yang bekerja dari lokasi berbeda
Ada tools untuk brainstorming, memberi masukan, dan menyusun ide secara visual
Tersedia lebih dari 300 template siap pakai, termasuk untuk sprint review dan retrospective
Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :
1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma
2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali
3. Belajar Figma #03 Shape pada figma
4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma
5. Belajar Figma #05 Boolean Groups
6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma
7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma
8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma
9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma
10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma
11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop
12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma
13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma
14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital
15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif
16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain
17. Belajar Figma #17 Content Research & Design
18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain
19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain
20. Belajar Figma #20 Design Brief
21. Belajar Figma #21 Storyboard UX
22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX
23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain
24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain
25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain
26. Belajar Figma #26 Typography
27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy
28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI
29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah
30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)
31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping
32. Belajar Figma #32 Product Design
33. Belajar Figma #33 UI Design
34. Belajar Figma #34 UX Strategy
35. Belajar Figma #35 UX Research
36. Belajar Figma #36 UX Design
37. Belajar Figma #37 Wirefreaming
38. Belajar Figma #38 Style Guide
39. Belajar Figma #39 Design Thinking
40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?
41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)
42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking
43. Belajar Figma #43 Web Design
44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)
45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt
46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)
47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?
48. Belajar Figma #48 Graphic Design
49. Belajar Figma #49 Design Ethics
50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design
51. Belajar Figma #51 Design Research
52. Belajar Figma #52 Content Design
53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada
54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)
55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?
56. Belajar Figma #56 Warna primer
57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder
58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors
59. Belajar Figma #59 Estetika Desain
60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik
61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer
62. Belajar Figma #62 Warna Triadik
63. Belajar Figma #63 Color Palette
64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1
65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2
66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website
67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website
68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law
69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis
70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna
71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain
72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain
73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain
74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik
75. Belajar Figma #75 Website Portofolio
76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana
77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf
78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)
79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda
80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo
81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube
82. Belajar Figma #82 Workshop Online
83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map
84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective
85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram
86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone
87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma
88. Belajar Figma #88 Diagram UML
89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)
90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran
91. Belajar Figma #91 Context Diagram
92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram
93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram
94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya
95. Belajar Figma #95 Network Diagram
96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart
97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)
98. Belajar Figma #98 Organizational Chart
99. Belajar Figma #99 Mind Map
100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap
101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram
102. Belajar Figma. #102 Process Map
103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)
104. Belajar Figma. #104 Concept Map
105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys
106. Belajar Figma. #106 Problem statement
107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya
108. Belajar Figma. #108 Brainstorming
109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram
110. Belajar Figma. #110 User flow
111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain
112. Belajar Figma. #112 Vision Statement
113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting
114. Belajar Figma. #114 Project Status Report
115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning
116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat
117. Belajar Figma. #117 Icebreaker
118. Belajar Figma. #118 Sprint Review
119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting
120. Belajar Figma. #120 Team Charter
121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing
122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building
123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart
124. Belajar Figma. #124 User Persona
125. Belajar Figma. #125 Mood Board
126. Belajar Figma. #126 Skala Likert
127. Belajar Figma. #127 Empathy Map