Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana — Minarsih TECH Install Web App

Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

profil-penulis

Pra Esty Latifa Qolbi

15 Mei 2025

Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

Logo adalah wajah dari sebuah merek. Dari bentuk, warna, hingga jenis huruf, semuanya memberi kesan pertama yang sangat penting. Logo yang baik bisa langsung dikenali dan mudah diingat, seperti logo Coca-Cola atau Apple. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah praktis untuk mendesain logo sendiri.

Langkah 1: Brainstorm dan Cari Inspirasi

1.1 Pahami Identitas Merekmu

Sebelum mulai menggambar apa pun, kamu harus benar-benar paham seperti apa merekmu. Logo bukan cuma gambar keren—logo adalah "wakil resmi" merek yang harus bisa menyampaikan siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.

Tanyakan ke diri sendiri:

  • Siapa target audiensku? Umurnya berapa? Apa yang mereka suka?

  • Apa misi dan nilai utama dari merekku?

  • Kata apa yang bisa menggambarkan merekku? (Misalnya: ceria, elegan, profesional)

  • Warna, simbol, atau font seperti apa yang cocok dengan kepribadian merekku?

Contoh: FedEx menyelipkan tanda panah dalam logonya—mewakili kecepatan dan arah. Sederhana tapi bermakna.

1.2 Mulai Brainstorming

Kumpulkan semua ide, bahkan yang terasa aneh sekalipun. Kadang ide terbaik muncul dari hal yang tak terduga.

Beberapa cara efektif untuk brainstorming:

  • Mood board: Kumpulkan gambar, warna, dan bentuk yang kamu rasa cocok. Ini bisa jadi peta visual untuk ide logomu.

  • Mind mapping: Tulis satu kata utama (misalnya: "alam") di tengah, lalu kembangkan ke kata atau simbol yang berhubungan.

  • Gunakan FigJam dari Figma untuk mind map dan sketsa awal ide logomu.

Langkah 2: Tentukan Jenis Logo

Tidak semua logo berbentuk simbol atau gambar. Ada banyak jenis logo, dan setiap jenis punya kesan tersendiri.

Jenis-jenis logo:

  1. Wordmark
    Logo yang hanya terdiri dari nama merek (misalnya: Google, Coca-Cola). Cocok untuk nama yang unik dan mudah dikenali.

  2. Letterform
    Logo berbentuk satu huruf saja (misalnya: F untuk Facebook, P untuk Pinterest). Simpel dan mudah diingat.

  3. Monogram
    Logo dari inisial merek (misalnya: CNN, IBM, H&M). Cocok untuk nama panjang atau merek terkenal.

  4. Abstract
    Menggunakan bentuk-bentuk abstrak (misalnya: logo Pepsi). Unik dan penuh makna simbolis.

  5. Combination
    Gabungan antara teks dan simbol (misalnya: Airbnb, Dropbox). Fleksibel untuk berbagai kebutuhan.

  6. Emblem
    Logo berbentuk lambang/segell, biasanya dikelilingi oleh bentuk tertentu (misalnya: Starbucks, BMW). Memberikan kesan klasik dan resmi.

Langkah 3: Pilih Warna dan Font

Warna dan font itu penting banget. Keduanya bisa menunjukkan kepribadian merek dan memengaruhi perasaan orang yang melihatnya.

3.1 Teori Warna dan Psikologi Warna

  • Teori warna: Menjelaskan cara memadukan warna agar enak dilihat (seperti warna kontras, analog, dll).

  • Psikologi warna: Menjelaskan bagaimana warna memengaruhi perasaan. Contoh: biru = tenang, merah = bersemangat, hijau = alami.

Contoh: UPS pakai warna coklat karena ingin memberi kesan bisa diandalkan dan profesional.

3.2 Bermain dengan Tipografi

Font juga punya "kepribadian". Pilih yang sesuai dengan citra merekmu:

  • Display font: Unik dan dekoratif. Cocok untuk tampil mencolok.

  • Serif: Ada ‘ekor’ di huruf. Memberi kesan klasik dan serius.

  • Sans serif: Tanpa ‘ekor’. Terlihat modern, simpel, dan bersih.

  • Monospace: Semua huruf lebarnya sama. Terasa seperti mesin ketik, cocok untuk gaya retro.

  • Slab serif: Tebal dan kuat. Menarik perhatian, cocok untuk brand yang ingin tampil percaya diri.

  • Script: Mirip tulisan tangan. Elegan dan kreatif.

Langkah 4: Buat Iterasi Awal

Saatnya mewujudkan ide dalam bentuk desain!

4.1 Buat Sketsa Bentuk

Bentuk dan garis dalam logo juga punya makna emosional:

  • Bentuk dasar: Lingkaran = persatuan; Persegi = stabil dan aman.

  • Bentuk organik: Melengkung, tidak simetris. Kesan dinamis dan alami.

  • Bentuk abstrak: Campuran bentuk unik yang mewakili gaya khas merekmu.

Contoh: Nike pakai bentuk “swoosh” untuk menunjukkan gerak dan energi.

4.2 Buat Mockup

Mockup adalah versi awal dari logomu, yang ditampilkan dalam konteks nyata (misalnya di kartu nama, web, dll).

Tips saat membuat mockup:

  • White space: Beri ruang kosong supaya logo nggak terasa sesak.

  • Visual hierarchy: Urutkan elemen agar mata fokus ke bagian paling penting.

  • Alignment: Pastikan elemen sejajar agar terlihat rapi. Di Figma, kamu bisa pakai grid dan auto layout untuk bantu alignment.

Langkah 5: Uji dan Sempurnakan

Desain awal belum tentu langsung sempurna. Tes dulu, lalu perbaiki.

5.1 Minta Feedback

Ajak timmu memberi masukan lewat peer review. Kadang orang lain bisa melihat kekurangan yang kamu lewatkan.

Coba juga A/B testing: tampilkan dua versi logo ke audiens dan lihat mana yang mereka sukai.

5.2 Finalisasi Logo

Setelah revisi, kamu siap membuat versi final logo. Pastikan kamu punya:

  • Logo variasi: Versi penuh (dengan nama + ikon) dan versi mini (ikon saja).

  • Format file yang tepat:

    • .PNG, .JPG untuk cetak dan gambar biasa.

    • .SVG untuk website, karena tidak pecah saat diperbesar.

Ciri-ciri Logo yang Baik

Logo yang bagus biasanya memiliki:

  • Simpel: Gampang diingat dan nggak ribet. Contoh: logo Nike.

  • Tak lekang waktu: Tetap keren walau tren berubah. Contoh: Apple.

  • Unik: Tidak pasaran dan mudah dikenali. Contoh: panah tersembunyi di logo FedEx.

  • Relevan: Sesuai dengan audiens dan industrinya.

  • Mudah dibaca: Tulisan tetap jelas walau ukurannya kecil.

Tips Tambahan untuk Logo yang Memorable

  • Gunakan AI: Di Figma, kamu bisa pakai fitur AI untuk bantu brainstorming dan bikin konsep awal dengan cepat.

  • Fokus pada audiens: Logo harus cocok dengan orang yang kamu tuju, bukan cuma sesuai selera pribadi.

  • Ikuti prinsip desain dasar: Seperti keseimbangan, kontras, proporsi, dll.

  • Buat style guide: Panduan visual untuk menjaga konsistensi di semua platform.

  • Lindungi logomu: Daftarkan hak cipta atau merek dagang ke badan resmi seperti USPTO.

Mulai Mendesain Logo di Figma

Siap mulai? Figma menyediakan semua yang kamu butuhkan:

  • FigJam untuk brainstorming dan sketsa awal.

  • Library warna dengan lebih dari 1.000 palet.

  • Kolaborasi langsung dengan tim untuk mendapat feedback real-time.

Artikel Lainnya Dengan Kategori Terkait :


1. Belajar Figma #01 Pengenalan figma

2. Belajar Figma #02 Membuat Projek Pertama kali

3. Belajar Figma #03 Shape pada figma

4. Belajar Figma #04 Layer Pada Figma

5. Belajar Figma #05 Boolean Groups

6. Belajar Figma #06 Pengenalan Figma

7. Belajar Figma #07 Merancang Layar Awal Aplikasi di Figma

8. Belajar Figma #08 Desain Logo dan Ikon Pertamamu di Figma

9. Belajar Figma #09 Desain Halaman Galeri & Postingan Foto di Figma

10. Belajar Figma #10 Membuat dan Menguji Prototipe Interaktif di Figma

11. Belajar Figma #11 Penerapan Constraints dalam Desain Tablet & Desktop

12. Belajar Figma #12 Tips & Trik Figma

13. Belajar Figma #13 Mulai Desain Bareng Figma

14. Belajar Figma #14 Etika dalam Desain Digital

15. Belajar Figma #15 Desain yang Aksesibel dan Inklusif

16. Belajar Figma #16 Dasar Design Research dalam Proses Desain

17. Belajar Figma #17 Content Research & Design

18. Belajar Figma #18 Storytelling dalam Desain

19. Belajar Figma #19 Mengurangi Kerumitan Desain

20. Belajar Figma #20 Design Brief

21. Belajar Figma #21 Storyboard UX

22. Belajar Figma #22 Perbedaan antara UI dan UX

23. Belajar Figma #23 Kesederhanaan dalam Desain

24. Belajar Figma #24 Konsistensi dalam Desain

25. Belajar Figma #25 Constraints dalam Desain

26. Belajar Figma #26 Typography

27. Belajar Figma #27 Visual Hierarchy

28. Belajar Figma #28 Prinsip Dasar Desain UI

29. Belajar Figma #29 Cara Membuat Desain Aplikasi dalam 5 Langkah

30. Belajar Figma #30 Minimum Viable Product (MVP)

31. Belajar Figma #31 Rapid Prototyping

32. Belajar Figma #32 Product Design

33. Belajar Figma #33 UI Design

34. Belajar Figma #34 UX Strategy

35. Belajar Figma #35 UX Research

36. Belajar Figma #36 UX Design

37. Belajar Figma #37 Wirefreaming

38. Belajar Figma #38 Style Guide

39. Belajar Figma #39 Design Thinking

40. Belajar Figma #40 Apa Itu Wireframe dan Mock-up?

41. Belajar Figma #41 Human-Computer Interaction (HCI)

42. Belajar Figma #42 Lateral Thinking

43. Belajar Figma #43 Web Design

44. Belajar Figma #44 Human-Centered Design (HCD)

45. Belajar Figma #45 Prinsip Gestalt

46. Belajar Figma #46 Teori Warna (Color Theory)

47. Belajar Figma #47 Apa itu RGB?

48. Belajar Figma #48 Graphic Design

49. Belajar Figma #49 Design Ethics

50. Belajar Figma #50 Inklusi dan Aksesibilitas dalam Design

51. Belajar Figma #51 Design Research

52. Belajar Figma #52 Content Design

53. Belajar Figma #53 Latihan Figma: Cara Menggunakan Desain Sistem yang Sudah Ada

54. Belajar Figma #54 Figma Exercise: Cara Mendesain Resume (CV)

55. Belajar Figma #55 Apa Itu CMYK?

56. Belajar Figma #56 Warna primer

57. Belajar Figma #57 Warna Sekunder

58. Belajar Figma #58 Split-Complementary Colors

59. Belajar Figma #59 Estetika Desain

60. Belajar Figma #60 Warna Monokromatik

61. Belajar Figma #61 Warna Komplementer

62. Belajar Figma #62 Warna Triadik

63. Belajar Figma #63 Color Palette

64. Belajar Figma #64 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 1

65. Belajar Figma #65 60 Kombinasi Warna untuk Menginspirasi Desainmu Part 2

66. Belajar Figma #66 Jenis-Jenis Font Website

67. Belajar Figma #67 Static vs Dynamic Website

68. Belajar Figma #68 Apa Itu Fitts'Law

69. Belajar Figma #69 13 Prinsip Desain Grafis

70. Belajar Figma #70 Simbolisme Warna

71. Belajar Figma #71 Mengenal 25 Warna Merah dalam Desain

72. Belajar Figma #72 Pengenalan Warna Hijau dalam Desain

73. Belajar Figma #73 25 Nuansa Warna Cokelat dalam Desain

74. Belajar Figma #74 Cara Memulai Presentasi: 15 Ide untuk Pembukaan yang Menarik

75. Belajar Figma #75 Website Portofolio

76. Belajar Figma #76 Cara Mendesain Logo dalam 5 Langkah Sederhana

77. Belajar Figma #77 Apa Itu Kerning dan Mengapa Penting dalam Desain Huruf

78. Belajar Figma #78 Golden Ratio (Rasio Emas)

79. Belajar Figma #79 33 font modern untuk meningkatkan desain Anda

80. Belajar Figma #80 35 Font Terbaik untuk Logo

81. Belajar Figma #81 25 Font Terbaik untuk Thumbnail YouTube

82. Belajar Figma #82 Workshop Online

83. Belajar Figma #83 Customer Journey Map

84. Belajar Figma #84 Sprint Retrospective

85. Belajar Figma #85 Swimlane Diagram

86. Belajar Figma #86 Diagram Fishbone

87. Belajar Figma #87 Cara Membuat Flowchart dengan Figma

88. Belajar Figma #88 Diagram UML

89. Belajar Figma #89 Information Architecture (IA)

90. Belajar Figma #90 Grafik Permintaan dan Penawaran

91. Belajar Figma #91 Context Diagram

92. Belajar Figma #92 Entity Relationship (ER) Diagram

93. Belajar Figma #93 Spaghetti Diagram

94. Belajar Figma #94 26 Simbol Flowchart dan Artinya

95. Belajar Figma #95 Network Diagram

96. Belajar Figma #96 17 Jenis Flowchart

97. Belajar Figma #97 5 Langkah Membuat Data Flow Diagram (DFD)

98. Belajar Figma #98 Organizational Chart

99. Belajar Figma #99 Mind Map

100. Belajar Figma. #100 Product Development Roadmap

101. Belajar Figma. #101 Lotus Diagram

102. Belajar Figma. #102 Process Map

103. Belajar Figma. #103 Value Stream Map (VSM)

104. Belajar Figma. #104 Concept Map

105. Belajar Figma. #105 Metode 5 Whys

106. Belajar Figma. #106 Problem statement

107. Belajar Figma. #107 23 Contoh Mind Map & Kegunaannya

108. Belajar Figma. #108 Brainstorming

109. Belajar Figma. #109 Affinity Diagram

110. Belajar Figma. #110 User flow

111. Belajar Figma. #111 60 Ide Presentasi Kreatif dan Tips Desain

112. Belajar Figma. #112 Vision Statement

113. Belajar Figma. #113 Stand-up Meeting

114. Belajar Figma. #114 Project Status Report

115. Belajar Figma. #115 Sprint Planning

116. Belajar Figma. #116 Catatan Rapat

117. Belajar Figma. #117 Icebreaker

118. Belajar Figma. #118 Sprint Review

119. Belajar Figma. #119 Kickoff Meeting

120. Belajar Figma. #120 Team Charter

121. Belajar Figma. #121 Apa itu Forming, Storming, Norming, dan Performing

122. Belajar Figma. #122 30 Ide Aktivitas Team-Building

123. Belajar Figma. #123 Alignment Chart

124. Belajar Figma. #124 User Persona

125. Belajar Figma. #125 Mood Board

126. Belajar Figma. #126 Skala Likert

127. Belajar Figma. #127 Empathy Map

128. Belajar Figma. #128 Use Case

129. Belajar Figma. #129 Strategic Planning

130. Belajar Figma. #130 Rencana Strategis

131. Belajar Figma. #131 Strategy Map

132. Belajar Figma. #132 Proses Manajemen Strategis

133. Belajar Figma. #133 Strategic vs. Tactical Planning

134. Belajar Figma. #134 Agile vs Waterfall Methodologies

135. Belajar Figma. #135 Eisenhower Matrix

136. Belajar Figma. #136 Kanban Board

137. Belajar Figma. #137 Project Proposal

138. Belajar Figma. #138 SWOT Analysis

139. Belajar Figma. #139 Decision Matrix

140. Belajar Figma. #140 Gantt Chart

141. Belajar Figma. #141 Project Charter?

142. Belajar Figma. #142 User Journey Map

143. Belajar Figma. #143 Organizational Chart

144. Belajar Figma. #144 Service Blueprint

145. Belajar Figma. #145 Stakeholder Analysis

146. Belajar Figma. #146 Product Requirements Document (PRD)

147. Belajar Figma. #147 SMART Goals

148. Belajar Figma. #148 Objectives and Key Results OKR

149. Belajar Figma. #149 Competitive Analysis

150. Belajar Figma. #150 Matrix Organization

151. Belajar Figma. #151 RACI Matrix

152. Belajar Figma. #152 Critical Path Method

153. Belajar Figma. #153 Action Plan

154. Belajar Figma. #154 8 Langkah Perubahan ala Kotter

155. Belajar Figma. #155 Go-To-Market (GTM) Strategy

156. Belajar Figma. #156 Pitch Deck

157. Belajar Figma. #157 Vision Statement

158. Belajar Figma. #158 Creative Brief

159. Membuat Konektor di Figjam

Masuk Terlebih dahulu untuk berkomentar

Paling baru
Lihat Lainnya